Sebelum membaca, jangan lupa follow FP Instagram kami @getoknow_translation

Inkya No Boku Ni Batsu Game Vol 3 2 Interlude

7 min read

 Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari Youshin saat aku mengobrol dengannya. Cahaya yang masuk melalui jendela menyinari Youshin dan mataku tertuju padanya.


Kami berbicara tentang betapa menyenangkannya kencan makan siang kami di sekolah dan membicarakan banyak hal-hal yang menyenangkan hingga hal-hal yang tidak penting seperti itu dengan cara yang sangat menyenangkan.

Bersamanya, aku bisa bersenang-senang kapan saja, di mana saja. Apa pun tampak menyenangkan bersamanya. Aku lebih dari senang untuk bisa selalu bersamanya.

Tapi kencan kami kali benar benar kencan berbeda dari biasanya.

Saat kami makan siang di sekolah, Youshin bilang padaku bahwa ibunya akan pulang lebih awal dari pekerjaanya dan akan datang ke rumahku besok, tetapi aku tidak menyangka Shinobu-san akan datang ke rumahku lebih awal dari yang diharapkan. Itu benar benar tidak terduga dan aku belum siap untuk itu.

Tidak, aku pikir itu hal yang bagus, aku selalu menginginkan untuk berbicara dengannya hanya saja aku belum siap, tampaknya Shinobu-san telah merencanakan sebuah kejutan untuk kami berdua dengan ibuku saat kami di sekolah dan merencanakan sebuah perjalanan liburan ke pemandian air panas tanpa sepengetahuan kami berdua.

Rasanya seperti kita adalah sepasang kekasih sejati.

3 minggu telah berlalu, rasanya waktu berlalu sangat cepat, padahal kita baru saja 3 minggu pacaran tapi tampaknya kita telah melakukan banyak hal dan membuat semua orang disekitar kami bahagia.

Ini tampak seperti kedua belah pihak telah merestui hubungan kami, bukankah itu terlalu berlebihan?

Setiap hari terasa berharga bagiku, hari ini dan seterusnya aku yakin kita akan memiliki banyak kenangan bersama.

Ada saat-saat dimana aku merasa sedikit sedih di sepanjang jalan, tapi itu semua hilang berkat Youshin… Ketika perjalanan ini selesai, waktu yang begitu menyenangkan berlalu sangat cepat..

Apakah aku bisa memastikan bahwa ini tidak akan menjadi yang terakhir? Melihat Youshin, aku mengistirahatkan tulang pipiku sejenak dan berpikir.

Apa yang sedang dia pikirkan sekarang? Apakah dia bersenang-senang denganku? Apakah dia ingin cepat cepat pulang ke rumah untuk bermain game atau apa?

"Nanami-san, apa kamu haus? Aku akan mengambilkanmu minumam, kamu mau apa?"

Youshin, memperhatikan tatapanku dan bertanya padaku saat dia bangkit dari kursinya. Aku yakin aku sedikit haus setelah minum susu. Kamu sangat perhatian, Yoshin.

"Hmm..... kalau begitu aku akan minum teh oolong. Kalau tidak ada, apa saja yang berhubungan dengan teh."

“Aku mengerti, apakah kamu mau minuman bersoda?.”

“Matcha soda kedengaranya enak, mari kita berbagi satu tegukan nanti.”

Mendengar saran yang begitu baik darinya, aku akhirnya mengatakan sesuatu yang menggoda dan konyol. Pipiku sedikit memanas mengingat ciuman tidak langsung sebelumnya, aku juga bisa melihat wajah Youshin yang memerah.

Fakta bahwa pipimu memerah juga saat aku mengatakan hal seperti ini sangat lucu. Sebenarnya, aku malu, tapi aku mencoba untuk menahannya.. dan terkadang itu menyerang balik..... tapi itu menyenangkan.

Hatsumi dan yang lainnya pernah berkata padaku bahwa aku mungkin seorang Masokis Ringan. Aku ingat mereka pernah berkata seperti itu padaku, tapi bukan berarti aku seorang masokis, aku hanya senang berinteraksi dengan mereka.

Ah, tapi jika ditekan oleh Youshin, itu akan berbeda, Tunggu, apa yang aku pikirkan? Wajahku menjadi panas, kamu tidak menyadarinya, kan? Saat aku melihat punggung Youshin saat dia pergi keluar untuk membeli minuman, aku ingat kata-katanya..

“A~a,-sōna nda/Oh begitu–”

Itu hanya kata setuju, tapi kenapa saat aku mendengarnya jantungku berdetak sangat kencang.

Sudah sekitar tiga minggu berlalu sejak kami pacaran aku pikir kita telah melalui banyak hal sejak saat itu. Youshin telah banyak berubah dan aku mengatakan padanya sebelumnya bahwa aku suka perubahan yang ada dari Youshin, tetapi aku belum pernah mendengar suara yang begitu dingin dan rendah seperti ini sebelumnya.

Melihatnya tersenyum padaku beberapa saat yang lalu, melihat dari betapa hangat dan lembutnya Youshin saat berbicara padaku sebelumnya, kata-katanya barusan benar-benar berlawanan dari caranya berbicara padaku sebelumnya. Itu adalah kata yang entah bagaimana terdengar sedih.

Ketika aku memikirkannya kembali, aku merasakan rasa sakit di dadaku seolah-olah hati ku dipenuhi dengan es, itu adalah perasaan yang tidak dapat aku gambarkan dengan baik, tetapi itulah satu-satunya cara aku dapat menggambarkan rasa sakit di dadaku.

Tak lama setelah itu, Youshin meminta maaf kepadaku dan kembali menjadi dirinya seperti biasa, dan bahkan sekarang aku tidak merasakan sedikit pun suasana yang aku rasakan sebelumnya. Jika ada, akulah yang harus meminta maaf, aku yakin sesuatu dalam kata-kataku pasti telah menyentuh bagian hatinya yang tidak ingin aku sentuh.

Aku tidak tahu itu...... Tidak, aku tahu beberapa hal. Karena aku bercerita tentang masa masa sekolah dasarku. Aku minta maaf karena aku telah menanyakan hal itu, jadi aku tidak bisa tidak memberi tahu kamu apa yang aku dengar... tapi aku yakin itu akan menjadi hal yang buruk ...... untuk dilakukan.

Itu adalah salahku, tapi sebaliknya, ada banyak hal yang menggangguku.

“Aku ingin tahu apa yang terjadi pada Youshin di masa lalu."

Yoshin tidak membicarakan masa lalunya padaku. Itu tidak seperti dia tidak sedang ingin membicarakannya, tetapi lebih seperti dia tidak mengingat apa pun tentang masa lalunya sama sekali. Entah kenapa itu terasa….

Saat aku sedang memikirkan sesuatu, sesuatu yang dingin menyentuh leherku.

"Uhnyaaaaa!?"

“Ah, kau membuatku kaget."

Ada apa tiba-tiba? Youshin berdiri di belakangku memegang botol plastik, aku sangat terkejut, aku sedang berkonsentrasi untuk berpikir sehingga aku membuat suara yang aneh. Aku menatap Youshin dari bawah saat aku meletakkan kembali yukata-ku, yang sedikit terbuka karena aku sangat terkejut.

"Yah...... kurasa ini adalah balasan dari apa yang kamu lakukan sebelumnya, kan?"

Dia bergumam dan meminta maaf padaku sambil tersenyum malu malu. Kalau dipikir-pikir, aku melakukan hal yang sama padanya dengan botol susu... Ugh, itu sangat membuatku frustasi, apa yang aku pikirkan sebelumnya terhempas. Saat aku memikirkan itu, Yoshin memberiku minuman dan duduk di sebelahku.

Beberapa waktu yang lalu, aku mengajaknya untuk berbagi minuman di sini, tapi aku yakin itu sudah terlambat karena aku sudah melakukannya beberapa waktu yang lalu.

Ketika aku melihat Yoshin setelah mencolek pipiku, dia meletakkan botol plastik di atas meja dan meregangkan tubuhnya sekali. Saat melakukan itu, yukata yang ia kenakan sedikit terbuka dan aku bisa melihat sekilas area di sekitar dadanya, untuk beberapa saat aku tidak bisa mengalihkan pandanganku kesana.

Eh?...... Apa yang aku lakukan? Terkejut dengan tindakanku sendiri, aku buru-buru mengalihkan pandanganku ke wajahnya. Ketika mata kami bertemu Youshin tersenyum padaku, karena aku ketahuan memikirkan hal-hal nakal tentangnya.

Aku merasa malu dengan tindakanku sendiri, dan berbalik untuk menyembunyikan rasa maluku.

Apa yang harus aku lakukan? Aku bertanya pada diri sendiri, terkejut bahwa aku telah melakukan itu. Anak laki-laki mungkin merasa seperti ini setiap kali mereka melihat payudara perempuan. Aku yakin itu akan menarik perhatian jika itu terlihat...

Ya, aku akhirnya menyadari bahwa jika aku berpakaian terbuka, mata mereka pasti akan tertuju padaku. Aku harus merenungkan ini.

Hmm, haruskah aku mengurangi paparan seragam sekolahku? Aku menyadari bahwa aku tidak bisa berbicara dengan orang lain jika berpakaian seperti itu. Tapi aku lebih suka seragamku yang sekarang karena lebih lucu. Aku pikir lebih baik untuk menanyakannya kepada Youshin sebelum memutuskan....

Saat aku merenungkan pakaian ku sendiri dan hendak mengajukan pertanyaan kepada Youshin, aku membeku. Aku tidak yakin berapa lama aku sudah di sini, tetapi aku yakin aku bukan satu-satunya yang ada disini, aku benar-benar ceroboh tidak menyadarinya sampai sekarang.

Aku yakin hal yang sama juga berlaku baginya. Itulah mengapa kami tidak menyadarinya..

Youshin mungkin telah menyadari sesuatu dari ekspresiku atau dia mungkin penasaran dengan apa yang aku lihat. Seperti itu, dia perlahan berbalik ke belakang, lalu dia membeku sepertiku.

“Apa yang kalian lakukan di sini?”

Yoshin mengeluarkan suara rendah dan gemetar yang menyerupai erangan. Itu rendah, tetapi tidak memiliki suasana menakutkan yang sama seperti sebelumnya, dan aku tertawa lega karenanya.

Ketika mereka menyadari bahwa kami sedang memperhatikan mereka, mereka melambaikan tangan mereka dan tersenyum lebar kepada kami..

Senyum lebar itu sangat berbeda dengan senyum masam yang kita miliki sekarang.. Ya, aku tidak perlu memberitahu kalian siapa mereka, mereka adalah orang tua kita.

Aku setuju dengan Youshin dan bertanya mengapa mereka ada di sana. Bukankah mereka sedang minum-minum di kamar mereka? Bukan hanya orang tuaku, bahkan Shahachi pun ada di sini. Apa yang membuat kamu tersenyum seperti itu? Aku kira kamu sudah tidur.

Jangan bilang Shahachi memberitahu semua orang bahwa Yohshin dan aku tidak ada di kamar kami...?

Semua ibu setelah memperhatikan kami semuanya mendekati kami. Kecuali Shahachi, pipi semua orang memerah, jadi mereka pasti sedang mabuk berat setelah minum-minum. Mereka semua tampak memerah dan merepotkan.

“Aku ingin tahu apakah aku harus berurusan dengan orang mabuk."

Ketika aku berkata dengan sedikit jijik, Youshin sedikit tertawa disebelahku. Aku tidak bermaksud mengatakan sesuatu yang lucu. Ia mungkin merasakan tatapanku, dia meminta maaf dan membuka mulutnya.

“Tidak, dibandingkan saat aku berurusan dengan Nanami yang mabuk, kupikir itu masih bagus."

Apakah seburuk itu? Tidak, aku benar-benar kehilangan akal sehatku, tapi tetap saja...!

“Apa kamu bilang barusan? Mengganggu katamu?”

Aku lega melihat Youshin kembali seperti biasa, tapi aku sedikit marah. Itu sebabnya aku memukul-mukul Youshin dengan kedua tanganku, aku bisa melihat semua orang yang ada disekitar kami tertawa ketika mereka melihat kami berantem seperti itu.

Setelah dipukul olehku, Youshin tersenyum kecut sambil meminta maaf padaku.

List Chapter

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar