Bermain game dengan Yoshino-kun sangat menyenangkan.
Karena ini adalah pertama kalinya, aku sama sekali tidak mengerti cara mengoperasikannya. Tapi, aku senang melihat Yoshino-kun tersenyum sambil menontonku di sebelahnya.
Tanpa sadar, aku menjadi sangat serius dan bahkan melupakan bahwa aku tidak pandai dalam hal teknologi.
Apakah Yoshino-kun menyadarinya? Bahwa aku menjadi diriku sendiri.
Aku merasa jarak antara hati kami berdua semakin dekat.
Karena itu, aku ingin menjadi lebih dekat. Aku jadi terlalu bersemangat dan melakukan kesalahan saat mendekatinya.
"Aku tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi."
Sendirian, aku berendam di dalam bak mandi setelah Yoshino-kun pergi dan bergumam tanpa sadar.
Aku tidak ingin kehilangan Yoshino-kun karena orang lain seperti Natsuki atau gadis lainnya.
Sebelum itu terjadi, aku ingin menjaga perasaan ini dengan baik. Itulah yang kusengaja lakukan.
Tapi, sebagai akibatnya, Yoshino salah paham padaku.
Aku tidak akan menunjukkan tubuhku kepada siapa pun.
Aku sudah memutuskan bahwa hanya orang yang telah kumiliki hatinya yang bisa mandi bersamaku.
Itulah sebabnya aku berani menghadapinya dan menuju ke kamar mandi.
Namun, aku tidak bermaksud untuk tela*jang sepenuhnya.
"Aku malu."
Semua dilihat oleh Yoshino-kun.
Selain itu, aku juga melihat tubuh Yoshino-kun.
Berbeda denganku, itu adalah tubuh seorang laki-laki.
"Apa yang harus kulakukan?"
Aku terlalu terburu-buru. Aku terlalu berani melangkah.
Setelah keluar dari bak mandi, bagaimana seharusnya aku berpura-pura?
Apa yang harus aku lakukan agar Yoshino-kun tidak berpikiran aneh?
Apakah dia membenciku? Apakah dia menganggapku sebagai gadis yang tidak pantas?.. . tidak, dia pasti berpikiran seperti itu dari kata-katanya tadi. Jika kuingat kembali, aku merasa sudah sering melakukan hal-hal yang tidak pantas dengan Yoshino sebelumnya.
"Aku benar-benar bodoh."
Aku menenggelamkan diriku dalam bak mandi.
Apa yang harus kulakukan?
Jika Yoshino-kun membenciku, aku tidak tahu harus bagaimana.