“Aku pergi.”
“Hati hati dijalan, Misumai-kun”
Aku mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang tidak biasa saat aku pergi. Apakah aku akan terbiasa dengan perubahan ini? Setidaknya Nanami-san terlihat sama seperti biasanya.
Mutsuko-san, mengenakan piyama ungu muda yang indah, melihat kami sebelum kami berangkat sekolah.
“Aku akan pergi sekarang, Jarang sekali melihat ibu bangun sepagi ini.”
Sepertinya pagi ini bukanlah pagi yang biasa bagi Nanami-san. Aku mendengar bahwa bangun di pagi hari sangat sulit bagi Mutsuko-san, tetapi aku tidak menyangka akan seburuk ini.
“Kami akan pergi.”
Otofuke-san dan Kamiechi-san juga menyapa Mutsuko-san dan mengucapkan selamat tinggal juga padanya. Melihat itu Mutsuko-san melambaikan tangannya sambil menguap.
Tetapi tetap saja, aku tidak pernah mengira kami berempat akan pergi ke sekolah bersama. Aku tidak pernah membayangkan itu.
“Senang rasanya bisa berangkat ke sekolah bersama. Aku harap kita bisa melakukan ini sekali seminggu.”
Nanami-san menggumamkan sesuatu di sampingku. Aku pikir itu akan sulit jika harus melakukan ini secara rutin, tetapi aku juga merasa senang bisa berangkat sekolah bareng seperti ini.
Kapan ya terakhir kali aku berangkat sekolah dengan sekelompok orang? Beberapa orang mungkin berpikir bahwa empat orang tidaklah banyak, tetapi bagiku, itu adalah kelompok yang besar.
Seingatku waktu SMP…mungkin ada lebih banyak orang waktu itu, tetapi saat SMP aku tidak punya begitu banyak teman, karena itu aku sudah terbiasa berangkat sekolah sendiri.
Aku belum pernah berangkat sekolah bersama orang lain ataupun teman-teman ku sejak aku masih di sekolah dasar… Tidak, mari kita lupakan saja itu, aku tidak ingin mengingat masa - masa kelamku, karena itu hanya akan membuatku merasa hampa.
Yang penting adalah terus memikirkan masa kini dan masa depan
Aku ingin tahu apakah teman-teman Nanami-san bisa disebut temanku juga? Aku tidak yakin soal itu.
Yah, aku berpikir itu bukan ide yang bagus untuk menjadi lebih dekat dari yang diperlukan dengan seorang wanita selain pacarku. Ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, meskipun keduanya juga sudah punya pacar.
Selama aku menjaga jarak, semua akan baik baik saja. Ya, jarak... Jarak itu penting.
Belum lama ini aku sering merasa malu dan terganggu ketika aku tidak tahu bagaimana cara menjaga jarak itu. Mudah bagiku untuk melakukannya, meskipun aku merasa nyaman dengan itu.
Hanya butuh beberapa hari dan jika itu berubah, itu akan mengubah segalanya.
"Youshin, ada apa...?"
“Hmm? Tidak ada. Sudah lama kita tidak pergi ke sekolah bersama lagi, jadi aku merasa sedikit tidak terbiasa.”
“Aku mengerti. Ini terasa menyenangkan untuk berangkat sekolah dengan semua orang seperti ini. Rasanya seperti kembali ke sekolah dasar."
Nanami-san sepertinya memikirkan hal yang sama denganku, dan aku sangat senang hingga aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak tersenyum.
Biasanya, aku dan Nanami akan berpegangan tangan setiap berangkat sekolah bersama, tetapi hari ini aku dan Nanami hanya berjalan bersebelahan dan aku merasa sedikit frustasi untuk menyentuh tangan satu sama lain karena aku sangat bersemangat hari ini, setiap sekali aku menyentuhnya, aku merasakan kehangatanya dan itu sangat menyenangkan…
Namun.... Hari ini, dengan adanya mereka berdua bersama, Nanami tampak sedikit lebih terkendali.
'Hei, jangan khawatir tentang kami, kalian berdua bisa berpegangan tangan.”
"Itu benar, itu benar. Ayo, berpegangan tangan seperti yang selalu kalian lakukan. Jangan malu-malu.”
Keduanya berjalan bersama pada jarak yang agak jauh dari kami... Dan berjalan bersama dibelakang kami.
Dari belakang, mereka meminta kami untuk berpegangan tangan seolah-olah mereka mencoba untuk menggoda kami. Mereka tampaknya bersenang senang dengan itu.
Aku dan Nanami berbalik dan menatap mereka dan Nanami menghela nafas kecil.
"Sulit untuk berpegangan tangan jika kalian terus - terusan mengamatiku dari belakang.."
'Eh?~, padahal kamu sudah menunjukkan kepada kami dan semua orang di sekolah bagaimana kalian masuk ke dalam kelas sambil berpegangan tangan…”
Aku bisa mengerti mengapa itu sulit untuk dilakukan.... Itu adalah sesuatu yang jauh lebih memalukan.
Namun Nanami-san tampaknya memiliki alasan lain selain itu dan setelah melihat tanganku lagi, dia membuka mulutnya kepada dua orang di belakangnya.
“Bukankah kalian satu satunya yang tidak pernah kelihatan berpegangan tangan dengan pacar kalian di sekolah? Padahal bukan aku saja yang sering bergandengan tangan di sekolah..."
Komentar Nanami-san membuat mereka berdua terdiam sejenak.
“Ya ampun, kamu tidak bisa diajak bercanda Nanami.”
“Itu benar... Aku iri padamu.... Padahal kami cuma pengen lihat kalian berpegangan tangan doang.”
Nanami tampaknya sedikit tidak yakin dengan apa yang dikatakan teman-temannya, tetapi dia akhirnya menoleh ke arah mereka dengan senyum ramah.
“Karena semua ada disini hari ini, jadi mari kita semua pergi bersama-sama.”
“Baiklah, jika itu tidak apa-apa dengan Nanami, apakah itu tidak masalah bagimu, Misumai?”
Oh tidak,aku tidak tahu harus berkata apa soal itu, apakah kalian benar – bensr ingin aku memegang tangan Nanami? Tidak, itu terlalu memalukan untuk bergandengan tangan sekarang, tetapi aku tidak akan menolak jika aku harus berpegangan tangan dengan Nanami-san.... Tetapi jika Nanami-san tidak mau, aku tidak akan melakukannya.
“Sejujurnya aku ingin berpegangan tangan dengan Nanami-san, tetapi jika Nanami berkata begitu, aku akan menghormati keinginannya. Selain itu, aku bisa berpegangan tangan dengannya kapan saja yang aku mau.”
Menurutku berpegangan tangan secara alami seperti ini lebih bagus daripada dipaksa untuk melakukannya.
Ketika aku menyampaikan pikiranku, Mereka berdua tertawa kecil padaku, seolah-olah tidak percaya dengan apa yang aku katakan barusan.
“Kamu sangat baik, Misumai.”
"Kamu mengatakannya dengan sangat santai, Misumai”
Aku tidak ingat mengatakan hal yang aneh barusan,
berpegangan tangan dengan Nanami-san yang tidak ingin melakukanya, bukanlah ide yang bagus, Itu hanya akan membuatnya tidak nyaman.
Nanami-san di sampingku tersenyum malu-malu. Dan entah bagaimana ia terlihat puas dan menampar punggungku beberapa kali.
Tiba tiba aku ingin menarik kembali ucapanku barusan dan memegang tangannya.
Pada akhirnya, kami memutuskan untuk pergi ke sekolah bersama tanpa berpegangan tangan. Untuk beberapa alasan, kami berdua ditanyai banyak pertanyaan di sepanjang lain.
Tetapi pada saat itu, aku tidak tahu apa yang aku hadapi.
Apa artinya bagiku untuk pergi ke sekolah dengan empat orang dengan cara in.
◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇
Di mana tidak ada api, di situ tidak ada asap.
Ini adalah pepatah yang umum ketika berbicara tentang gosip. Rumor selalu didasarkan pada beberapa alasan dan selalu ada beberapa penyebab rumor tersebut beredar.
Tetapi tahukah kamu bahwa beberapa pepatah memiliki arti yang berlawanan dengan pepatah ini? Seperti ini contohnya.
Sebuah bunga mekar bahkan jika tidak memiliki akar.
Bahkan jika sebuah cerita tidak memiliki dasar, secara perlahan itu akan menyebar ke publik. Itulah artinya.
Bagaimanapun, peribahasa itu hanya bisa digunakan setelah hasilnya mulai terlihat. Setelah semuanya selesai barulah kamu bisa menerapkannya.
Alasan mengapa aku mengatakan ini adalah karena ada rumor yang beredar tentangku. Aku pikir rumor itu sangat tidak berdasar sampai membuatku ingin menerapkannya, bahkan jika itu tidak memiliki akar.
Melihat dari sudut pandang orang lain, rumor itu muncul mungkin karena perilaku aku. Rumor yang beredar di sekolah mungkin terdengar tidak masuk akal dari sudut pandang orang yang bersangkutan, tetapi itu cukup masuk akal bagi orang-orang di sekitarku.
Kesimpulannya, tiga rumor yang sedang hangat akhir akhir ini adalah sebagai berikut.
Misumai Youshin putus dengan Nanami Barato.
Misumai Youshin mulai menjalin hubungan dengan kedua sahabat Nanami saat berkencan dengan Nanami.
Misumai Youshin telah membangun harem yang terdiri dari 3 gadis tercantik di sekolahnya.
Mendengar rumor itu membuat kepalaku sakit.
Ngomong ngomong, secara kasar rumor itu dibagi menjadi tiga rumor utama dan masih banyak lagi rumor yang beredar.
Aku bertanya-tanya apakah itu hanya imajinasiku bahwa rumor pertama secara aneh dapat dipercaya.
Bagaimana rumor ini dimulai? Aku akan mencoba menjelaskan mengapa rumor ini beredar, meskipun ini hanya spekulasiku saja.
Pertama-tama, sehari setelah kencan akuarium kami, Nanami dan aku berangkat ke sekolah bersama tetapi begitu aku sampai di sekolah, aku malah sakit perut dan berpisah dengan Nanami.
Aku mungkin masuk angin karena tidur di ruang tamu saat menginap di rumah Nanami-san.
Mau gimana lagi, tetapi itulah yang terjadi, Aku berangkat sekolah dengan Nanami-san dan dua orang teman nya adalah yang pertama memasuki ruang kelas, dan hanya aku yang masuk ke ruang kelas kemudian.
Jika itu tidak terjadi, pasti tidak akan ada rumor seperti itu.
Kedua, aku memotong rambutku.
Ini tidak seperti yang sering terjadi di manga di mana aku memotong rambutku dan tiba-tiba menjadi populer di kalangan gadis-gadis dan Nanami-san cemburu atau semacamnya.
Kurasa masalahnya adalah aku, yang telah memotong rambutku, dan memasuki kelas sendirian.
Dapat diperkirakan bahwa hal ini akan memberikan ilusi yang tidak diinginkan pada orang-orang di sekitarku.
Membiasakan diri adalah hal yang menakutkan dan tampaknya orang-orang di sekitar ku dibuat gempar karenaku.
Dan ketiga, banyak siswa yang melihat kami pergi ke sekolah bersama tetapi tidak berpegangan tangan dengan Nanami seperti biasanya… padahal kami sudah terbiasa untuk berangkat sekolah berempat dengan Otofuke-san dan Kamiechi-san.
Dengan melihat itu semua, pasti ada lebih dari sejumlah orang menggunakan imajinasi mereka dengan kuat dan mulai menyebarkan rumor itu.
Ini mungkin alasan utama dari ketiga rumor tersebut. Sudah jelas mana yang menjadi sumber rumor tersebut. Namun aku pernah mendengar cerita semacam itu sebelumnya tentang seorang yang memotong rambutnya setelah putus dengan pacarnya di.. Anime dan semacamnya,.
Rumor itu menyebar jauh lebih cepat dari yang aku bayangkan. Saat ini, bukan hal yang aneh bagi siswa sekolah menengah untuk memiliki smartphone sendiri dan karena itu rumor tersebut menyebar sangat cepat.
Pada saat aku mengetahui tentang rumor itu, itu telah berubah menjadi aib bahwa Nanami telah mencampakkanku karena aku telah berselingkuh.
Mungkin ini salahku karena aku tidak mencukur rambutku seperti yang Nanami suruh... Jika aku lebih memperhatikan penampilanku apakah rumor semacam itu akan muncul?
Tidak, itu akan membuat situasi semakin buruk. Jika aku merapikan penampilanku ketika aku pergi ke sekolah dengan Nanami dan kedua teman lainya maka rumor tentang harem mungkin akan menjadi lebih parah.
Jika itu yang terjadi, untung saja aku tidak datang dengan rambut yang sudah ditata hari ini.
Aku tahu orang-orang di kelasku tidak akan tertipu oleh rumor itu karena mereka melihatku dan Nanami berbicara tentang kencan kemarin setelah kami bertemu satu sama lain di kelas.
Masalahku saat ini adalah orang-orang yang percaya dengan rumor itu.
Kebetulan, ketika aku belum mengetahui rumor itu, aku segera menyadarinya setelah aku merasakan tatapan aneh yang aku dapatkan dari orang-orang di sekitarku. Bahkan Nanami dan yang lainnya juga tidak tahu rumor itu.
Aku segera mengetahui rumor itu karena seseorang memberi tahuku tentang. Orang itu adalah Shibetsu-senpai.
Shibetsu senpai, mencariku ke kelas saat waktu istirahat. Seorang siswa kelas tiga yang tiba tiba datang untuk berbicara denganku. Kedatangan seorang selebriti di klub basket membuat kelas menjadi ribut.
Begitu dia menemukan ku, dia mendekatiku, dengan suara keras. Gadis-gadis di kelasku sedikit senang dengan penampilannya, tetapi dia tidak peduli tentang itu.
“Hei, apakah benar kalian sedang bertengkar sekarang? Jangan Khawatir! Aku yakin itu tidak benar! Aku akan menemanimu untuk berbaikan dengannya, jika kamu meminta maaf dengan tulus, aku yakin Nanami akan mengerti bahwa itu hanya kesalahpahaman saja!”
Ini adalah pertama kalinya aku mendengar rumor seperti itu. Terlepas dari kebingunganku, Shibetsu-senpai mencoba berbicara padaku tentang berbaikan dengan Nanami-san.
“Tidak, itu tidak benar, kamu tidak lihat Nanami-san ada di sebelahku?.”
Aku menunjuk Nanami-san di sebelahku dan perlahan mencoba untuk berbicara kepada senpai yang berteriak keras. Senpai tidak melihat Nanami-san sama sekali, lalu memiringkan kepalanya untuk melihat Nanami di sebelahku.
“Apa? Apa maksudmu...?”
Tidak, harusnya aku yang bertanya itu. Aku tidak tahu darimana ia mendengar rumor itu tetapi sepertinya Shibetsu-senpai mendengar itu dan mempercayainya.
Di depan senpai yang memiringkan kepalanya, Nanami diam-diam memeluk kepalaku erat erat di dadanya, seolah-olah untuk membuktikan bahwa rumor itu tidak benar....
Apa yang kamu lakukan, Nanami-san?
Di hadapan banyak orang, aku dibuat kaget oleh tingkah lakunya yang tiba-tiba, tetapi Shibetsu-senpai tampak berpikir sebaliknya dan merasa lega melihat kami seperti itu.
“Ya Tuhan, sungguh rumor yang mengganggu!”
Aku ingin bertanya pada Shibetsu tentang rumor itu, aku sangat terkejut mengetahui bahwa ada beberapa rumor aneh yang beredar. Namun sebelum aku sempat menanyakannya, entah kenapa, shutter kamera mulai berdering.
“Hei, Nanami. Aku mendapatkan foto yang bagus.”
"Wow, itu benar. Kirimkan itu padaku.”
Tanpa kusadari, Otofuke-san dan Nanami mulai mengambil fotoku dalam pelukan Nanami-san dan menunjukkannya kepadaku.
Nanami-san terlihat sangat senang sehingga aku tidak bisa mengatakan apa-apa...
“Youshin coba lihat"
Nanami-san menunjukkan foto itu padaku dan mengirimkannya padaku dengan senyum di wajahnya.
Aku melihat foto itu sambil mencoba untuk merenungkannya, aku bertanya-tanya apakah hal yang sama seperti ini terjadi saat aku berada akuarium.
“Jadi... Apa yang ingin kamu bicarakan, Shibetsu-senpai?”
“Beberapa saat yang lalu kamu tersenyum dalam pelukan Nanami, dan sekarang kamu membuat wajah yang tajam padaku..."
“Apa? Aku memiliki ekspresi itu di wajah ku?.......”
Mau tak mau aku menyentuh wajahku dengan jari-jariku.
Sambil menatapku seperti itu dengan mata yang sedikit tercengang, Shibetsu-senpai memberitahuku tentang rumor yang beredar di sekolah. Pada akhirnya... Aku, Nanami-san, Otofuke-san dan yang lainnya mengetahui lebih banyak tentang rumor itu.
“Eh…”
“Seharusnya aku memegang tanganmu tadi pagi..."
“Mengharem dengan Misumai? Apakah yang mereka maksud kita?”
“Ha-ha-ha-harem? Misumai, apakah kamu ingin membuat harem?”
“Aku tidak mau, Kamiechi-san”
Melihat reaksi kami, Shibetsu-senpai tersenyum kecil di wajahnya
“Bagaimanapun juga, rumor itu tidak boleh dibiarkan saja, Aku benar datang ke sini untuk memeriksa kebenaranya. Kemudian aku akan menyebarkan berita bahwa rumor itu salah. Jika aku menghubungi grup klub bola basket, itu bisa diselesaikan sampai batas tertentu.”
“Kelihatannya kamu awalnya tertipu oleh rumor itu juga, Senpai”
“Apa yang kamu katakan. Aku hanya mengatakan itu karena aku percaya Youshin-kun tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.”
Aku sangat senang mendengarnya mengatakan itu. Meskipun dia agak bodoh dia adalah orang yang baik.
Nanami dan aku juga saling memandang dan tersenyum satu sama lain.
“Baiklah, kalau begitu, aku akan menyerahkannya padamu, senpai.”
“Um, aku senang aku telah dipercayakan dengan itu. Menyebarkan rumor buruk adalah perilaku yang tidak baik. Penjahat itu harus diberi pelatihan penuh neraka oleh klub basket... Kalau begitu, Youshin-kun, jaga Nanami baik baik ya!"
Setelah mengatakan itu Shibetsu-senpai dengan marah pergi dengan senyum di wajahnya.
Shibetsu-senpai telah berubah, bukan? Dia tampaknya benar-benar mendukung kami sekarang... Dia telah memanggil ku dengan namaku untuk sekarang. Aku ingat dia dulu memanggilku dengan nama belakangku.
Aku yakin dia biasa memanggilku dengan nama belakangku.
“Aku tidak menyadari bahwa ada rumor seperti itu.”
“Betul sekali. Mereka juga tidak membicarakannya di grup kelas.”
Jadi kalian berdua juga tidak mengetahuinya?
Grup kelas? Apakah itu semacam grup aplikasi pesan? Jika mereka tidak membicarakannya, itu berarti setiap orang mendapatkan informasi itu secara individual.
Aku akan mengesampingkan fakta bahwa aku tidak tahu grup itu. Aku akan berhenti memikirkannya. Bahkan jika aku bergabung dengan grup itu, aku yakin aku tidak akan berani untuk berbicara dengan mereka di grup.
Aku sudah bertukar informasi kontak dengan Nanami, jadi itu sudah cukup bagiku.
Bagaimanapun, sekarang setelah aku menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi dengan Shibetsu-senpai, aku hanya akan duduk diam dan menunggu rumor itu mereda. Mereka mengatakan butuh 75 hari untuk sebuah rumor mereda.
Tidak, aku tidak ingin rumor ini berlarut-larut selama lebih dari dua bulan.
Meski begitu, semua orang akan segera bosan. Itulah yang aku pikirkan.
Namun kekacauan yang sesungguhnya terjadi saat istirahat makan siang.
Seperti biasa, Nanami dan aku sedang makan siang bersama di atap, kemudian mulai banyak orang datang. Sungguh, banyak orang yang datang.
Yang pertama datang adalah gadis gadis yang merupakan teman Nanami yang telah mendengar rumor tersebut.
Tidak sepertiku, Nanami-san memiliki banyak teman. Orang orang yang berdatangan juga beragam, mulai dari gadis gal hingga gadis yang tampak takut dan tampak malu malu hingga gadis yang memiliki kemampuan seni bela diri yang keras.
Alasan gadis-gadis ini berkumpul adalah untuk menghibur...... Nanami.
Seperti yang aku katakan, rumor itu menyebar dengan sangat cepat kecepatan tinggi. Itu sebabnya semua orang datang untuk memastikan kebenaran dari rumor yang mereka dengar masing-masing dan berkumpul bersama secara spontan tanpa ada yang memberi tahu mereka.
Sungguh... Rumor itu menakutkan.
Pada awalnya, mereka semua tampak marah, melihat intensitas dari situasi itu sudah cukup untuk membuatku dan Nanami-san merasa ngeri.
Selain itu gadis gadis yang berkumpul disini, aku yakin mereka semua adalah teman teman Nanami sebelumnya sebelum punya pacar. Aku yakin jika aku menyakiti Nanami-san, itu akan melukai hati mereka.
Para gadis gadis itu dipenuhi dengan keinginan untuk menghibur teman mereka, yang mungkin sedang patah hati, disaat yang sama aku merasakan tatapan mereka yang dipenuhi keinginan untuk menghajar ku sampai babak belur.
Aku sedikit senang bahwa Nanami-san sangat disukai oleh teman teman nya...... Tetapi pada saat yang sama aku dibuat kewalahan dengan tatapan ingin membunuh itu.
Aku tidak yakin apakah itu hal yang baik atau tidak, karena aku bisa saja lepas kendali dan menyakiti Nanami di masa depan, tetapi itu tidak masalah. Aku percaya karena ini adalah untuk diriku di masa depan, karena aku tidak akan melupakan krisis terbesar dalam hidupku. Ini tidak seperti sepenuhnya aku dirugikan.
Di belakang gadis-gadis itu ada sekelompok anak laki-laki sedang berkumpul juga.
Mereka berkumpul bersama untuk menyatakan perasaan mereka kepada Nanami. Jika aku adalah orang pertama menjadi pacar Nanami. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka memiliki kesempatan untuk menjadi yang berikutnya.
Fakta bahwa Nanami-san populer di kalangan anak laki-laki..... Itu adalah hal yang tidak kusukai sebagai pacarnya. Arti "disukai" sama sekali berbeda dari gadis-gadis yang aku sebutkan sebelumnya.
Namun pada saat yang sama, aku merasakan perasaan gelap dan superior muncul di dalam diriku… bahwa aku saat ini adalah pacar Nanami-san, meskipun itu hanya permainan hukuman saja… Tidak, aku tidak seharusnya melakukan ini. Aku tidak boleh terbawa suasana.
Aku tidak senang tetapi aku senang, Ini adalah perasaan yang sangat rumit, tetapi aku tidak boleh terbawa perasaan itu, karena aku yakin itu tidak akan baik untuk ku
Sebaliknya, aku menyadari begitu banyak anak laki laki yang mengincar Nanami-san.
Tetapi setidaknya sekarang, aku dapat mengatakan bahwa rencana semua orang berantakan.
Menyadari kerumunan itu Nanami-san langsung memberiku ciuman di pipiku. Aku tidak tahu apakah timing nya baik atau buruk.
Dan semua orang yang berkumpul di sana secara bersamaan menghela nafas dengan sangat keras.
Gadis-gadis itu menghela nafas lega.
Anak laki laki itu menghela nafas kecewa.
Masing-masing memiliki makna yang berbeda... Tetapi itu adalah desahan yang disenandungkan dengan indah.
“Mo o!... Daritadi kalian mengganggu kami saja. Aku senang kalian semua ada di sini, tetapi kami benar benar saling mencintai satu sama lain. Lihat, aku bahkan mengambil gambar ini..."
Nanami-san dengan gembira menunjukkan ponselnya kepada semua orang, yang menatapnya dengan tatapan agak tercengang.
Ah, kupikir dia akan menunjukkan foto-foto yang dia ambil, tetapi gambar yang ditunjukkan Nanami menyebabkan lebih banyak keributan dari sebelumnya.
Orang-orang yang melihat foto itu semakin marah
Apa yang sedang terjadi? Ada yang salah dengan reaksi mereka.... Semua orang melihatku dan wajah Nanami secara bergantian. Mengapa mereka bereaksi seperti itu?
Mungkin sedikit memalukan untuk dipeluk seperti itu, tetapi itu bukan foto yang memalukan, kan? Itulah yang aku pikirkan dan aku melihat foto yang ditunjukan Nanami-san
Foto yang ditampilkan adalah foto kami bertiga, aku, Nanami-san dan Yuki.
Foto yang tampak seperti orang tua dan anak itu ditampilkan di ponselnya.
"Nanami-san... Itu tidak benar.”
"Eh? Tidak, bukan yang ini... Yang ini!”
Nanami buru-buru mengganti fotonya, tetapi itu sudah terlambat... Semua gadis di depannya menatapnya dengan rasa ingin tahu. Mereka semua nampaknya sangat ingin bertanya pada Nanami tentang hal itu.
Semua anak laki-laki itu tampak seperti putus asa, beberapa jatuh berlutut dan beberapa dari mereka bahkan meletakkan tangannya di pundakku dan berkata, "Berbahagialah ..." dan berjalan pergi.
Kemudian semua orang melihat ke arah kami, tetapi tidak membuat keributan lagi atau membuka mulut mereka... Dan keramaian itu secara perlahan mulai bubar. Meskipun terjadi sedikit keributan, kami dapat menyelesaikan makan siang kami tanpa masalah.
Namun aku tidak bisa mengatakan bahwa situasi sudah menjadi lebih baik.
“Hei, Nanami. Aku rasa rumor baru akan menyebar lagi..."
“Hmm, itu benar, tetapi, yah, jika rumornya seperti itu..... Maka aku dengan senang hati membiarkannya beredar..”
“Eh?....."
"Yah, tidak apa-apa, tidak apa-apa. Aku yakin mereka akan menghilangkan semua rumor aneh tentang kita.”
Terlepas dari kekhawatiranku, Nanami-san tidak tampak terlalu khawatir soal itu.
Tidak, tidak, tidak, itu tidak baik... Aku takut reputasi Nanami-san akan rusak, tetapi dia sedang bermain dengan ponselnya dan tampak tidak peduli tentang hal itu.
"Akal sehat mengatakan padaku bahwa tidak mungkin ada rumor yang beredar bahwa Youshin dan aku sudah punya anak. Nah, jika rumor seperti itu benar - benar beredar, haruskah meminta ibu Yuki-chan untuk menjelaskannya pada mereka?”
Nanami-san menebak dengan tepat apa yang kupikirkan. Aku tidak berani mengungkapkannya dengan kata-kata, tetapi aku yakin Nanami benar.
“Kamu benar, kita sudah bertukar informasi kontak!”
“Itu adalah kesempatan yang bagus, aku ingin bertemu dengan Yuki-chan lagi..”
Aku terkesan dengan keterampilan komunikasi Nanami. Aku tidak akan pernah bisa meniru dia.
Ternyata, ada benarnya juga bagi Nanami-san untuk menunjukkan gambar itu.
Apakah ini yang mereka maksud ketika mereka mengatakan bahwa bencana bisa berubah menjadi berkah tersembunyi?..... Tidak, apakah ini berkah? Yah, aku merasa lega bahwa rumor aneh telah hilang.
Itulah yang kami pikirkan dan kami merasa lega oleh karena itu.
Ketika banyak rumor beredar, rumor yang memiliki dampak lebih kuat akan menyebar lebih cepat.
Kemungkinan juga rumor pagi itu langsung terlupakan setelah istirahat makan siang.
Sepulang sekolah, rumor itu telah berubah total... Ditimpa dengan rumor "Youshin Misumai dan Nanami Barato pergi dengan anak-anak mereka pada hari libur seolah-olah mereka adalah orang tua dan anak." dan “mereka benar-benar pasangan yang sudah menikah"
“Maaf, aku akan meminjam Nanami sebentar?"
“Maaf, Yohshin... Aku akan meneleponmu nanti.. Mari kita bertemu lagi nanti dan membeli sesuatu bersama, oke?”
“Aku tidak apa-apa, semoga harimu menyenangkan. Selamat bersenang-senang!”
Hal pertama yang aku lihat sepulang sekolah adalah sosok Nanami-san di depanku yang diamankan dengan kuat seperti tawanan perang.
Orang yang menahannya adalah gadis-gadis yang berkumpul saat makan siang, Otofuke-san dan Kamiechi-san juga ada di sana.
Alasan mengapa ini terjadi adalah karena..... Mereka ingin mendengar tentang kemajuanku dan Nanami, jadi mereka memutuskan untuk mengadakan pertemuan khusus perempuan dengan banyak orang. Karena keadaan kemajuan itu masih menjadi misteri bagi mereka, semua orang penasaran tentang hal itu.
Ketika mereka sulit untuk bertanya kepada kami, sebuah kesempatan muncul. Itulah yang terjadi kali ini karena foto itu rasa ingin gadis-gadis itu meledak.
Biasanya, Nanami-san mungkin akan menolak itu.
Namun, aku dan Nanami-san sama sama berhutang budi pada mereka, karena mereka bilang mereka akan menghilangkan rumor itu, karena itu Nanami-san bersedia melakukannya. Aku tahu bahwa Nanami-san berteman dengan mereka, dan selain itu dengan adanya Otofuke-san dan Kamiechi-san di sana, aku merasa lebih aman.
Aku melihat mereka pergi... Lalu tinggal aku sendirian.
Tempat tujuanku pergi adalah pusat perbelanjaan yang biasa aku kunjungi bersama Nanami-san.
Aku sudah lama bersama Nanami, jadi rasanya aneh sekali untuk pulang sekolah sendirian seperti ini… Tidak, ini baru dua minggu? Wah, baru dua minggu.
Sudah lama sekali aku tidak merasakan hal seperti ini sekarang, dan situasi seperti sangat nyaman bagiku.
Aku tidak akan melakukan sesuatu yang aneh. Setelah kencan kami tempo hari, sebuah ide muncul di benakku.
Selama kencan kami di akuarium, aku akhirnya mengerti kegembiraan saat membuat sesuatu yang dibuat dengan tangan sendiri untuk orang lain. Kebahagiaan itu terasa karena bisa memakan bento buatan Nanami-san di hari libur dan itu sangat luar biasa.
Jadi, aku ingin memberinya sesuatu buatan tangan juga.
Ini adalah cara berpikirku, tetapi aku tidak berpikir bahwa memberikan sesuatu buatan tangan sebagai hadiah adalah sesuatu yang biasa-biasa saja... Karena ini semua tentang perasaan. Jadi aku tidak berpikir apa pun akan berhasil.
Jika memang benar, aku rasa makanan akan lebih tepat karena tidak terlalu sulit, tetapi aku masih dalam proses belajar memasak dari Nanami-san... Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku akan memasak untuknya dan mempersembahkannya untuknya. Aku pikir mungkin dia akan senang dengan itu... Tetapi aku ingin memberinya sesuatu yang nyata.
Aku memikirkan hal ini tadi malam sambil terus mengobrol dengan Baron-san dan yang lainnya.
Saat itulah aku teringat apa yang dikatakan Baron-san kepadaku sebelumnya.
“Alu pikir akan lebih baik untuk memberinya hadiah pada peringatan satu bulan kalian."
Ya, peringatan satu bulan akan datang dalam dua minggu lagi.
Hari itu sangat penting bagi kami. Karena itu adalah hari ketika batas waktu untuk permainan hukuman pertama kali diberikan pada kami.
Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan pada hari itu.
Apakah dia sama putus asanya sepertiku? Atau mungkin tidak terjadi ada apa-apa. Di sisi lain, mungkin mereka akan mencoba mengadakan perayaan besar.
Aku tidak tahu persis apa yang ada dalam pikirannya. Aku hanya bisa membayangkannya saja. Itu sebabnya...ada satu hal yang aku putuskan untuk dilakukan setelah aku selesai berbicara dengan Baron-san dan yang lainnya.
Pada hari jadi kami yang satu bulan...Aku akan menyatakan perasaanku padanya lagi.
Hal ini juga disebabkan karena mimpi yang aku alami selama kencan di akuarium. Dalam mimpi itu, aku dengan jujur mengatakan kepadanya bahwa aku menyukainya. Aku ingin membuatnya menjadi kenyataan.
Kemudian pada saat itu aku ingin memberinya sesuatu buatan tanganku sendiri sebagai hadiah untuk peringatan satu bulan...dan juga sebagai hadiah pengakuan dariku.
Aku rasa cara berpikir ku agak......berat. ......
Aku bergumam pada diriku sendiri. Di sinilah kurangnya pengalamanku dengan wanita... Atau lebih tepatnya, tidak ada sama sekali merupakan faktor dalam keputusanku. Aku tidak tahu sejauh apa yang bisa kubuat untuk Nanami-san.
Daripada membeli hadiah yang mahal, aku merasa bahwa aku bisa memberinya sesuatu buatan tangan sendiri, sesuatu yang secara langsung menyampaikan perasaanku padanya.
Karena sudah berpikir sejauh ini, aku rasa terlalu cepat menyerah sekarang, meskipun aku telah mengambil keputusan. Aku akan tetap melakukan semua yang aku bisa, aku tidak ingin menyesalinya.
Aku sedang memikirkan untuk membuat kalung buatan tangan yang terbuat dari resin.
Pada awalnya, aku berpikir untuk membuat cincin, tetapi aku pikir itu akan terlalu sulit, jadi aku dengan cepat menolak ide itu.
Sehubungan dengan itu, ada cukup banyak video yang menunjukkan cara membuat kalung, dan yang paling penting adalah, bahan untuk membuatnya tersedia dengan harga yang wajar.. Dan ku pikir itu akan lebih ringan daripada cincin sebagai hadiah....
Jadi untuk membeli bahan-bahan untuk itu, aku datang sendiri ke pusat perbelanjaan yang biasa aku kunjungi bersama Nanami-san, aku memanfaatkan kesempatan ini untuk memberinya kejutan.
“Nanami-san, apakah menurutmu ini lucu?”
Saat aku sedang melihat - lihat barang, secara tidak sengaja aku tiba-tiba memanggil Nanami-san. Karena aku datang kesini sendiri, ini membuatku menjadi orang yang aneh.
Aku mencoba untuk tidak mengatakan apa-apa setelah itu, tetapi semua yang aku lihat dan sentuh mengingatkanku pada Nanami-san.
Apakah ini karena aku sedang memikirkan hadiah untuknya?
Kemudian, aku membeli sedikit lebih banyak barang yang kusuka daripada yang ingin aku beli, dan aku berjalan-jalan di sekitar pusat perbelanjaan sambil menerima pesan Nanami, tetapi....entah kenapa.... Aku merasa tidak nyaman. Entahlah.... Aku merasa tidak nyaman....
Aku merasa kesepian..
Aku menyadari dengan satu kata yang tanpa sadar aku gumamkan.
Aku kesepian karena Nanami-san tidak ada di sampingku.
Lagipula, sejak hari sabtu aku selalu bersama Nanami-san dan aku merasa kehilangan karena kepergiannya yang tiba-tiba. Itu adalah perasaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, jadi butuh beberapa saat untuk menyadarinya.
Aku tidak bisa memberitahu Shibetsu-senpai bahwa aku telah berubah. Aku telah... Berubah.
Apakah ini perubahan yang baik?
Dengan barang bawaan di tasku, aku duduk di bangku di pusat perbelanjaan dan menatap ke langit-langit sejenak. Nanami-san telah mengirimiku pesan yang mengatakan bahwa pesta para gadis telah usai dan dia sedang dalam perjalanan.
Melihat ini, aku dengan sadar bergumam, "Nanami-san cepatlah.”
“Nanami-san.... Aku tidak sabar untuk melihatmu......”
“Aku juga ingin datang kesana secepatnya karena aku juga ingin bertemu denganmu secepatnya.”
Aku tidak mengharapkan tanggapan, tetapi suara yang ingin aku dengar langsung kembali.
Ketika aku melihat ke arah suara itu dengan terkejut, aku melihat...... Nanami berdiri di sana bersama Otofuke-san dan Kamiechi-san.
“Aku sangat merindukanmu....... Aku ingin tahu apakah Youshin sangat merindukanku. Kamu sangat kesepian, bukan? Aku bisa memanjakanmu jika kamu mau..."
Duduk di sebelahku, Nanami-san merentangkan tangannya untuk memelukku. Aku yakin dia akan tersipu dan panik jika aku benar-benar memeluknya di sini....
Yah, sepertinya dia tahu aku tidak seharusnya berada di tempat seperti ini.
Namun kemudian, tembakan cadangan datang dari sumber yang tidak terduga.
"Selama pertemuan khusus perempuan, Nanami tiba-tiba mengatakan bahwa dia ingin melihat Misumai. Jadi kami memaksa mereka untuk menghentikannya dan datang ke sini secepat mungkin."
"Yah... Aku rasa semua orang mendengar semua yang ingin mereka dengar, jadi mereka pasti puas, kan? Ditengah-tengah pertemuan itu, itu benar-benar berubah menjadi pertunjukan cinta Nanami secara langsung! Ruangnya sudah manis, manis.
"Jangan katakan apa-apa lagi, kalian berdua!"
Nanami yang memprotes mereka, menutup tangannya yang terulur.
Aku takut untuk menanyakan apa yang dia katakan, aku tidak berani menyinggung masalah ini.
'Terima kasih.”
“Kamu tidak perlu berterima kasih. Kami akan meninggalkan kalian berdua sekarang, jadi kalian berdua, bergaulah dan nikmati kencan belanja pengantin baru kalian.”
“Nanami, Misumai, bye bye. Sampai jumpa besok!”
“Kami bukan pengantin baru! Kami hanya berbelanja untuk makan malam.”
“Haha. Sampai jumpa besok, kalian berdua.”
Kami berdua melambaikan tangan kami dan melihat mereka berjalan pergi.
Nanami dan aku yang tertinggal terdiam beberapa saat. Aku senang bisa melihat cahaya merah di pipinya kembali dan aku mengulurkan tanganku padanya.
Nanami meraih tanganku diam-diam, dan kami menuju toko kelontong sambil berpegangan tangan seperti biasa.
Aku sangat senang memiliki Nanami-san disampingku, Kemudian kami pergi untuk berbelanja sambil mendiskusikan apa yang akan kami buat untuk malam nanti.
◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇
Pada peringatan satu bulan kami, aku akan menyatakan perasaanku lagi pada Nanami-san.
Ada baiknya aku membuat keputusan itu, dan aku sedang mempersiapkannya, tetapi..... Aku dihadapkan dengan masalah nyata.
“Ini buruk……”
Gumamku saat melihat hasil kuis matematika yang aku ambil minggu lalu.
Skornya adalah.... 36…..
Itu tidak baik.Tetapi aku merasa bahwa aku tidak mendapatkan nilai merah, tetapi itu adalah hasil terburuk yang pernah kualami.
Aku biasanya mendapat nilai sekitar lima puluh atau enam puluh, yang tidak terlalu buruk bagiku, tetapi sekarang nilai ku telah turun begitu banyak sehingga menyakitkan.
'Youshin bagaimana hasil tesmu? Kamu tampak sangat tertekan…”
Nanami-san datang ke tempat dudukku dan diam-diam aku menyerahkan lembar jawaban padanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"Wow......."
Setelah bergumam secara tidak sengaja Nanami-san meletakkan tangannya di mulutnya.
Ini adalah pertama kalinya aku mendengar suara Nanami-san seperti itu.
Tampaknya ada banyak arti dalam satu kata itu….
Suara itu terdengar seperti seseorang menatapku dengan jijik, tetapi untungnya, ekspresi wajahnya adalah senyum masam.
“Yah… tes kali ini agak sulit, bukan? Aku senang kamu tidak mendapatkan tanda merah.”
Dia menepuk kepalaku dan menghiburku dengan ekspresi yang tidak cukup untuk menghapus senyum pahit di wajahnya, tetapi aku tahu bahwa Nanami-san mendapatkan nilai yang bagus.
... Tidak, pertama-tama, aku lah yang seharusnya cukup beruntung untuk dielus kepalanya di dalam kelas.. Apakah karena tatapan mata di sekitarku?
''Apa... Berapa nilaimu, Nanami-san?
"Um... Aku..."
Nanami-san diam-diam menunjukkan lembar jawabannya… nilainya adalah 87….
Ini adalah skor untuk tes yang katanya agak sulit? Jika itu masalahnya, berapa skor yang biasanya ia dapatkan?
Aku telah mendengar bahwa ia memiliki nilai yang bagus, tetapi aku tidak pernah menyangka bahwa nilainya sebagus ini.
“Luar biasa, Nanami-san.. Aku tidak banyak belajar kali ini, jadi aku rasa harus bekerja sedikit lebih keras untuk ujian berikutnya..."
“Mungkinkah... Itu salahku?”
“Itu tidak benar.. Itu hanya karena aku kurang berusaha saja.. "
Aku menyangkal Nanami-san yang terlihat sedikit khawatir.
Yah, memang benar bahwa akhir akhir ini aku melakukan banyak kegiatan dengan Nanami-san, padahal aku bisa meluangkan waktu untuk belajar ketika aku sampai di rumah.
Tetapi aku malah menggunakan waktu itu untuk melatih otot, bermain game, dan hanya melewatkan jam belajar ku.
Tetapi itu tidak baik.... Jika nilai nilaiku turun karena aku pacaran dengannya, Nanami-san mungkin akan menanggung akibatnya… Aku harus menghindari itu. Aku harus mencari waktu untuk belajar bagaimanapun caranya
Aku juga harus meluangkan waktu untuk membuat hadiah untuk Nanami-san. Dalam hal ini, aku akan begadang sepanjang malam, bahkan jika harus sedikit memaksakan diri....
“Saat ini, kamu sedang berpikir untuk begadang semalaman dan memaksakan diri untuk belajar…”
Tatapan mata Nanami-san yang setengah terbuka padaku membuatku merasa ngeri.
Dengan mata setengah terbuka, Nanami-san mendekatkan wajahnya ke wajahku. Ia menatapku dari jarak yang begitu dekat sehingga hidung kami hampir bersentuhan.
Aku tidak berani untuk menatap matanya dan mataku mulai berkaca-kaca. Ini bukan hanya karena dia tahu apa yang ku pikirkan, tetapi juga karena jarak antara kami terlalu dekat....
Nanami-san menghela nafas pada jarak itu, mungkin karena dia sudah yakin dengan apa yang kupikirkan. Napasnya tertuju padaku, dan jantungku mulai berdegup kencang. Nanami-san mungkin tidak menyadari itu, bahwa itu adalah perilaku yang tidak baik untuk jantungku.
“Kamu sangat mudah dimengerti Youshin, kau seharusnya tidak begadang semalaman.”
“Namun lihat, aku masih muda, aku bisa melakukannya dengan sedikit tidur...'
“Aku khawatir, jadi itu tidak baik.”
Ketika aku mengatakan itu, Nanami-san, yang telah menjauh dariku, meletakkan tangannya di dahiku dan menegurku.
Aku tidak ingin membuat Nanami-san khawatir, jadi kurasa aku tidak akan begadang semalaman...
Jika itu masalahnya, aku harus mengurangi waktuku untuk bermain game.. Kurasa itulah yang seharusnya dilakukan para siswa, karena pekerjaan utama mereka adalah belajar.. Aku harus memberi tahu Baron dan teman-temannya tentang itu.
Saat aku berpikir seperti itu, Nanami-san tampak sedang mencari sesuatu di ponselnya. Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya ke arahku dan mendekatkan wajahnya ke wajahku lagi.
"Youshin, mulai hari ini dan seterusnya.... Maukah kamu datang kerumahku dan belajar denganku? Sampai sekarang kita sudah terbiasa mengobrol di kamarku, jadi aku akan menggunakan waktu itu untuk mengajar. Kamu bagaimana belajar ..."
Nanami-san membuat saran yang tidak terduga kepadaku.
Kalau dipikir pikir... Waktu itu akan menyita waktu belajar Nanami-san. Dan begitulah cara dia untuk mempertahankan nilaiku, yang lagi-lagi membuat aku menyadari betapa luar biasanya Nanami-san.
“Aku senang mendengarnya, tetapi apakah kamu baik-baik saja, Nanami?”
“Aku tidak punya masalah dengan itu. Itu yang aku sebut kencan belajar, hanya berkencan setiap hari sepulang sekolah. Bukankah akan menyenangkan untuk bisa kencan setelah pulang sekolah setiap hari?... Kencan belajar....”
Kencan belajar.... Sungguh kata yang terdengar kontradiktif.
Bagaimana belajar dan berkencan bisa berjalan beriringan? Bukankah itu sangat sulit? Dunia memiliki cara berpikir yang luar biasa untuk menghubungkan segalanya dengan kencan. Ini adalah cara berpikir yang tidak akan pernah terpikirkan olehku.
“Eh? Apakah itu berarti ...... Semua obrolan yang kita lakukan di kamar Nanami sampai sekarang dihitung sebagai kencan?”
Itu adalah ucapan yang entah bagaimana aku secara tidak sengaja aku katakan, mungkin memang benar, mendengar itu Nanami-san tersipu malu dan menampar punggungku. Aku juga sedikit malu saat mengatakannya.
Tatapan dari orang-orang di sekitarku sudah menjadi hal yang biasa sampai-sampai mereka berkata, "Ah, Mereka melakukannya lagi.” Sama halnya ketika Nanami-san mengelus-elus kepalaku, aku juga merasa bahwa orang-orang di sekitarku menjadi lebih ramah setelah kejadian itu..
Aku tidak tahu apakah ini benar atau hanya imajinasi ku saja.
Nanami mengoperasikan ponselnya dengan gembira, dan berkata, "Baiklah, aku akan mulai hari ini.” Itu saja yang terjadi di sekolah hari itu.
Gosip kemarin telah mereda sampai batas tertentu. Tentu saja, beberapa rumor tampaknya masih beredar, tetapi mereka hanya diam dan tidak ada indikasi bahwa ada orang yang akan membicarakan rumor tersebut.
Setelah pulang sekolah kami belanja, memasak, dan makan malam seperti biasa sebelum pindah ke kamar Nanami.
Ketika aku sedang berpikir untuk belajar ketika Nanami-san berkata, "Tunggu di sini sebentar," dan berjalan keluar meninggalkanku sendirian di kamarnya.
Aku sudah membawa buku pelajaranku… Aku bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang dia menyiapkan sesuatu untukku.
Setelah menunggu agak lama, Genichiro-san masuk ke kamar.
Tidak mungkin kita akan belajar bersama-sama.
Dia membawa meja bundar kecil di tangannya dan meletakkannya di tengah kamar Nanami-san lalu dia berbalik dan memberiku dorongan semangat "Lakukan yang terbaik, Youshin-kun” dan langsung pergi
Ah, anda bersusah payah pergi membawa meja untukku belajar. Aku .
Lalu Nanami-san masuk tepat di belakangku dan aku sangat terkejut melihatnya.
“Kalau begitu mari kita mulai pelajarannya sekarang. Youshin-kun.”
Aku tahu bahwa pergantian mode Nanami-san telah dimulai, sama seperti ketika aku sedang belajar memasak, tetapi aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata dari kepala ku. Terlalu banyak kejutan sehingga sulit untuk mulai berbicara.
Nanami mengenakan.... Kemeja putih, dasi biru, dan rok hitam ketat. Dia bahkan memakai kacamata yang tampak berbeda dari yang pernah kulihat sebelumnya, dan rambutnya diikat menjadi satu simpul di samping seperti ponytail samping.
Hah? Kenapa kamu tiba-tiba memakai kostum, Nanami? Ini cosplay, kan?
"Nanami-san...apa ...... Yang kamu kenakan?"
"Ini? Ibuku meminjamkannya kepadaku ketika aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan mengajari Youshin belajar. Bagaimana kelihatannya? Apakah aku terlihat seperti seorang guru? Apakah itu lucu?”
"Umm... Ya, itu lucu.”
Mungkin itu lucu..tetapi itu sedikit merangsang.... Aku belum pernah melihatnya memakai rok ketat sebelumnya, jadi aku gugup dengan penampilannya yang dewasa.
Dia duduk di depanku dan menatap soal soal ujianku dengan wajah serius.
Melihat keseriusannya, aku malu pada diriku sendiri karena tidak bisa berpikir. Kita di sini sekarang bukan sebagai pacar dan kekasih, tetapi sebagai murid dan guru yang sedang belajar, dan begitulah seharusnya alasan mengapa aku berada di sini.
"Ketika aku melihat jawabannya... Aku melihat banyak kesalahan yang ceroboh atau kesalahan dalam pemilihan rumus? Ada banyak kesalahan seperti itu, mungkinkah kamu adalah tipe yang menghafal jawaban dan rumusnya sepenuhnya?”
'Ah ... Ya, itu benar. Terkadang aku tidak tahu rumus mana yang harus digunakan… jadi aku menghafal semuanya mulai dari soal hingga jawabannya, lalu mencoba menggunakan salah satunya.”
“Hmmm. Menurutku pemahaman lebih penting daripada menghafal dalam matematika. Jika kamu menghafal kamu tidak dapat menerapkannya hanya dengan menghafal pertanyaan dan jawaban saja.”
Nanami-san kemudian memeriksa jawaban ku dan memberiku saran yang tepat untuk pertanyaan yang salah. Dia tidak memberitahuku jawabannya, tetapi menjelaskan mengapa aku membuat kesalahan dan memberitahuku rumus yang benar.
Dia menjelaskan bagian-bagian yang aku tidak mengerti dengan sangat sabar dan hati-hati... Nada suaranya tidak kasar, tetapi sangat lembut.
Ketika dia mengajariku, aku merasa sedikit malu karena telah membuat kesalahan seperti itu.... Tetapi aku menyadari bahwa gaya mengajar Nanami-san sangat lembut
Aku merasa kasihan pada guru sekolahku, tetapi aku pikir aku belajar seratus kali lebih banyak dari pengajaran Nanami-san.
Tidak, Ini bukan masalah dengan guru, ini masalah sikapku.
Karena Nanami-san duduk di hadapanku, jadi dia mau tidak mau harus meregangkan tubuhnya untuk mengajariku. Awalnya aku mendengarkan dengan seksama, tetapi kemudian aku memperhatikan sesuatu.
Jika kamu meregangkan tubuh dengan pakaian seketat itu, akan terlihat sedikit celah antara kemeja dengan tubuh seperti ini. Tampaknya ia menyadari hal itu, itulah mengapa ia mengenakan dasi untuk menyembunyikannya, tetapi tampaknya sudah sedikit mengendur.
Aku diberitahu bahwa itu milik Mutsuko-san, tetapi sepertinya tidak cocok dengan tubuhnya sedikit pun.
Aku buru - buru memalingkan muka agar tidak melihatnya. Namun, tidak dapat dihindari bahwa sesuatu yang oranye mencolok dapat dilihat di tepi bidang penglihatanku.
Aku mencoba untuk tidak melihatnya.
"Youshin, ada apa?"
“Nanami-san…umm... Tutupi dadamu…itu terlihat..."
Dalam kata-kata ku, Nanami-san buru-buru menutupi dadanya dan berbalik kebelakang lalu berbalik dan bergumam kepada ku.
“Kamu sudah melihatnya."
“Sedikit... Tetapi tidak terlalu... Jelas.”
“Oranye..."
Mendengar satu kata itu, tubuhku mulai gemetar dan aku mencoba untuk duduk ketika Nanami-san gemetar karena malu terlihat, tetapi kemudian dia berdiri.
“Yah, jika itu Youshin, aku tidak keberatan jika kamu melihatnya.... Tetapi.. Tunggu sebentar.... Aku akan pergi ganti baju."
Setelah mengatakan itu Nanami-san meninggalkan ruangan lagi. Apakah benar untuk memberitahunya atau membiarkannya saja? Tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, aku tidak dapat menemukan jawaban.
Tetapi entah kenapa...sebagai laki-laki, aku sangat beruntung, tetapi aku merasa tidak jujur untuk terus menatapnya dalam situasi itu...jadi aku memberitahu Nanami-san.
Kemudian Nanami-san kembali dengan pakaian santai abu-abunya yang lucu.
“Kalau begini.. Kamu bisa berkonsentrasi, kan?"
Aku diam-diam mengangguk.
“Yah, aku masih gugup jika belajar denganmu seperti ini dan kamu sangat manis dengan pakaian santai itu.”
“Terima kasih atas pujiannya ..... Tetapi, kamu tahu..... Mari kita serius untuk saat ini, oke?”
Pipi Nanami-san sedikit memerah sambil melanjutkan pelajaran sambil melihat jawaban matematikaku. Aku bisa mengatakan bahwa aku memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang soal soal dalam tes ini setelah mendengar penjelasan Nanami-san.
Tidak seperti obrolan yang biasanya kami lakukan, obrolan ini membutuhkan lebih banyak energi dan stamina, tetapi ini membuat ku merasa nyaman.
Baru saja aku selesai belajar, Mutsuko-san membawakanku secangkir teh panas dan permen coklat kecil. Tampaknya Nanami-san telah memintanya untuk membawakannya untukku.
Kehangatan dari seteguk teh dan manisnya sepotong cokelat yang meleleh di mulutku meresap ke dalam tubuhku yang lelah.
“Aku akan mengawasimu belajar setiap hari mulai sekarang, sehingga aku bisa meninjau dan membantumu untuk mendapatkan nilai yang lebih bagus.”
'Maaf, tetapi aku akan bertanya kepada mu. Setelah lulus SMA apakah kamu akan masuk universitas? Apakah ada sesuatu yang kamu inginkan di masa depan?.."
Mendengar kata-kataku, Nanami meletakkan cangkir tehnya dengan senyum lembut muncul di wajahnya.
“Di masa depan aku ingin menjadi guru.”
“Guru? Itulah mengapa kamu sangat baik dalam mengajar.”
“Yah, masih samar samar”
“Aku yakin Nanami akan menjadi guru yang baik..."
Aku membayangkan dia sebagai seorang guru, tetapi pada saat yang sama aku memiliki firasat buruk.
Jika dia menjadi guru di SMP atau SMA,...... Dia pasti akan populer. Pasti akan ada banyak anak laki-laki yang menyukainya dan dalam beberapa kasus, mereka akan menyatakan perasaan mereka padanya.
Aku ingin mendukung mimpinya. Namun pada saat yang sama, aku sangat khawatir.
“Youshin, apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu khawatir tentang apa yang akan terjadi ketika aku menjadi guru?”
“Tidak, yah, aku yakin kamu akan populer di kalangan siswa jika kamu menjadi guru.”
Aku pikir aku terlalu cemas, jadi aku tidak akan mengatakan lebih banyak lagi. Meskipun aku tidak merasa cemas tentang apa yang belum terjadi, tetapi entah bagaimana aku menjadi cemas oleh imajinasiku sendiri.
Kemudian Nanami-san tersenyum senang mendengar kata-kataku... Dan pergi ke bawah meja bundar dan mendekatiku.
Aku bertanya-tanya mengapa dia melakukan itu, dan kemudian dia hanya meletakkan kepalanya di pangkuan ku.
Apakah dia ingin melakukan ini? Aku sedikit terkejut dan cemas, tetapi Nanami-san menoleh ke arahku dan mengulurkan tangan kirinya lebar-lebar.
“Jika kamu begitu khawatir, mengapa kita tidak memakai cincin saja disini, meskipun itu hanya sementara.”
“Apakah kamu memakai cincin untuk jimat? Aku bertanya-tanya apakah itu akan berhasil jika aku memakainya di jari manis tangan kiri ku.”
Melihat apa yang dia tunjuk dengan tangan kanannya, aku akhirnya mengerti apa yang dia maksudkan.
Nanami-san yang melihat reaksiku, memiliki senyuman puas di wajahnya, tetapi pada akhirnya dia menjadi malu dan mengalihkan pandangannya dariku.
“Tidak, kamu tahu... Bahkan jika itu tidak nyata, jika kamu memakai sesuatu seperti itu... Itu akan berpengaruh....”
Nanami-san menjadi diam setelah memberikan penjelasan kepadaku dengan cara yang tidak jelas dan penuh alasan. Aku juga tidak tahu harus berkata apa padanya jadi aku juga diam.
Aku perlahan membuka mulutku untuk mengeluarkan suaraku.
“Aku ingin tahu apakah cincin terlalu berat untukmu?”
'Tidak, aku tidak keberatan. Aku senang dengan apa pun yang bisa aku dapatkan darimu. Aku tidak akan meminta apapun padamu... Karena aku senang hanya bisa bersamamu...”
Suara Nanami-san semakin pelan saat mengatakan itu. Tetapi syukurlah, Nanami-san tampaknya akan senang. Jadi aku pikir tidak apa-apa untuk memberinya kalung buatan tangan di hari jadi kami.
Kemudian Nanami-san bergumam kecil "Mari kita lakukan yang terbaik bersama-sama," dan itu terdengar sampai ke telingaku, dan aku hanya menjawab, "Ya, ayo lakukan yang terbaik.”
Keheningan kembali menyelimuti kami berdua, lalu kami saling memandang dan tersenyum satu sama lain. Aku akan melakukan yang terbaik mulai sekarang, baik untuk Nanami-san dan, tentu saja, untuk sekolahku.
Sekali lagi, aku bertekad untuk melakukannya.