Ketika aku melihat Youshin dia pasti sangat lelah dan akhirnya tertidur di sebelahku sambil memegangi sabuk pengaman nya dengan erat. Melihat nya seperti ini tanpa sadar aku pun mulai mengantuk lagi setelah melihatnya tertidur.
Meskipun aku tidur begitu banyak, entah kenapa aku masih saja merasa mengantuk… Aku tidak bosan, hanya saja fakta bahwa aku akan pulang kerumah sekarang itu membuatku merasa tubuhku yang lelah akhirnya bisa rileks sekaligus.
Di sisi lain di kursi depanku saat ini, ibu dan ayahku sedang asik mengobrol tentang kesan mereka tentang perjalanan kami hari ini dan rencana mereka untuk perkemahan musim panas nanti.
Aku ingin tahu apakah keinginanku untuk pergi berkemah kali ini adalah karena Youshin? Agak aneh rasanya kalau aku menjadi begitu bersemangat tentang berkemah akhir akhir ini, karena dulu aku benci berkemah.
Disisi lain Shahachi juga tampak nggak keberatan soal itu, malahan dia sangat senang.
Saat ini Shahachi tidak sedang bersamaku sekarang dan sedang berada di dalam mobil yang dikendarai oleh Shinobu-san.
Tidakkah kamu merasa bahwa Shinobu-san lebih terikat pada Shahachi daripada aku belakangan ini?
Apakah tidak apa-apa untuk begitu iri pada adikku sendiri karena melihatnya begitu dekat dengan ibu pacarku? Shinobu-san juga tampak sangat menyukai Shahachi...
Ahhh… do`shio (apa yang harus aku lakukan)… dia tampaknya lebih menyukainya daripada aku..
Sebagai pacar Youshin aku merasa sedikit terancam, tapi… jika itu Shahachi aku yakin itu pasti akan baik baik saja.
Tunggu, ada apa denganku akhir akhir ini…. belakangan ini aku selalu memikirkan hal-hal yang aneh setiap kali aku bersama Youshin. Aku tahu itu hanya ketakutanku yang tak berdasar, tapi aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkannya akhir-akhir ini.
Tak lama setelah itu, tanpa sadar aku dengan lembut mulai menarik tangannya dan memegangnya sekarang, aku heran kenapa aku selalu seperti itu setiap kali mencemaskannya, tapi lucunya setiap kali tangan kami bersentuhan tubuh Youshin pasti akan bergetar tak lama setelah itu, bahkan dalam tidurnya dia masih saja lucu.
Tidak, dasar bodoh, sekarang bukanlah saatnya untuk mengganggunya tidur.
"Bu, apakah kamu punya selimut? Youshin terlihat sangat mengantuk sekarang.”
Aku mencoba untuk berbisik padanya untuk meminta selimutnya padaku. Tapi aku tidak berpikir itu ide yang bagus, jadi haruskah aku mengatakannya saja?
"Kenapa kamu butuh selimut di saat kamu bisa meringkuk padanya sekarang? Itu akan membuatnya lebih hangat.”
"Aku tidak akan melakukannya....!!!"
Sambil berteriak pelan, aku mengambil selimut dari ibuku. Tidak, mungkin tidak apa-apa untuk melakukannya, tapi itu akan berakhir buruk jika aku membangunkannya..
Ketika aku meletakkan selimut di atas Yoshin, dia bergerak sedikit, tetapi matanya masih tertutup.
Aku sangat bosan sekarang… aku rasa aku akan bermain main dengannya sedikit saja.
Perlahan aku mulai membelai ujung hidungnya dan menggelitiknya dengan lembut.
Eh orangnya gerak hehe, aku merasa kasihan, tapi aku tidak bisa menahannya, aku sangat bosan sekarang, mana bisa aku tetap diam melihatnya begitu manis seperti ini.
Melihat wajah Youshin, aku membuatku kembali mengingat hari dimana aku menyatakan perasaanku padanya. Semuanya dimulai sejak hari itu dan tiga minggu sudah berlalu...
Kencan ketiga sudah berakhir, dan aku masih punya waktu seminggu lagi. Itu berarti paling banyak ada dua kencan lagi yang tersisa.
Aku yakin pekan berikutnya akan menjadi akhir dari permainan hukuman dan itu akan menjadi akhir pekan dimana semuanya akan diselesaikan.
Pada kencan terakhir kita, aku ingin melakukan sesuatu sendirian denganmu pada kencan terakhir kita, tidak seperti ini, namun seperti yang kuharapkan, karena aku harus mempersiapkan diri secara emosional.
Aku tidak bilang liburan ini tidak menyenangkan, tapi aku merasa kencan ini jauh lebih seperti perjalanan daripada kencan..
Soalnya qku tidak pernah berpikir bahwa kita semua akan melakukan perjalanan air panas bersama-sama...
Ketika aku diam-diam memberi tahu Hatsumi dan Ayumi tentang tentang keseluruhan cerita perjalanan kami kali ini, mereka tampak sangat terkejut. Ini adalah reaksi yang sedikit tidak biasa, tapi heran juga kalau mereka kaget soalnya keluarga ku memang selalu cepat dalam mengambil keputusan.
Mereka pasti akan sangat terkejut jika mereka tahu kami tidur bersama.... tapi… yah aku belum bisa memberi tahu mereka soal ini. Selain itu aku juga tidak tahu reaksi seperti apa yang akan aku dapatkan jika aku mengatakan itu pada mereka.
"Hmmm......."
Suara Youshin datang dari sebelah. Saat aku mengalihkan pandanganku ke arahnya,
matanya perlahan-lahan terbuka.
“Maafkan aku, Nanami-san… apakah aku tertidur...?"
“Ohayou, Youshin, hanya sebentar, Kamu pasti lelah."
“Sudah lama sekali kita berada jauh dari rumah, maaf…. aku harap aku tidak membuatmu bosan.”
“Melihat kamu tidur, kurasa aku tidak bosan.”
Mendengar itu, Youshin segera memalingkan muka dariku dan pipinya terlihat semakin memerah setelah aku menertawakannya sedikit karena reaksi itu sangat lucu bagiku.
“Maaf mengganggu kalian, kita sudah hampir sampai."
Tak lama setelah ibu ku bilang kita sudah hampir sampai, Youshin langsung terbangun dan menoleh ke arah suara itu, dia tampak masih sedikit mengantuk namun ia perlahan mulai sadar dan melihat sekelilingnya.
Ibu bilang kita hampir sampai, tapi kemana kita akan tiba? Pemandangan di sekitar kita terasa asing dan tidak tampak seperti kita sudah hampir sampai di rumah. Youshin juga tampak sedikit bingung ketika dia melihat pemandangan dari luar jendela.
“Kita sedang pergi ke rumah Youshin sekarang, awalnya aku merasa nggak enak untuk mengatakan tidak, karena sudah merepotkan orang tuamu begitu banyak, selain itu Shahachi juga belum mau berpisah dengan ibumu, jadi aku memutuskan untuk menerima tawaran ibumu haha."
Ibu segera memberi tahu kami jawabannya seolah-olah keraguan kami sampai kepadanya. Soka-soka, kita akan ke rumah Yoshin sekarang.
Chottomatte(Tunggu sebentar), aku akan pergi ke rumah Youshin sekarang? Aku sangat senang, aku selalu menginginkannya untuk datang ke rumah Youshin lagi sebelumnya.
Youshin juga mengangguk setuju setelah mendengar jawaban ibuku, seolah-olah dia tidak sadar bahwa dia akan pergi ke rumahnya sendiri.
Rasanya sudah lama sekali aku tidak main ke rumah Yoshin. Sejak aku pergi ke rumahmu untuk memasak makan malam untukmu pada kencan pertama kita, kita selalu berkumpul bersama di rumahku, bukan?
Main ke rumah Youshin… apakah kali ini aku kesempatan untuk bisa main ke kamarnya? Tidak aku tidak punya niat aneh saat masuk ke kamarnya, jadi aku tidak bermaksud apa-apa…
Ah~ kepada siapa aku membuat alasan? Wajahku mulai memanas sekarang dan terganggu oleh fantasiku sendiri.
Aku malu pada diriku sendiri karena memiliki pikiran yang nakal saat Youshin disebelahku sekarang, aku tidak menyadarinya karena aku sedang melamun sendirian, namun tak lama setelah itu dia segera memutuskan sesuatu.
Saat aku tenggelam dalam fantasiku sendiri, Youshin dengan lembut menyentuh tanganku dan berbisik kepadaku.
"Nanami-san...... Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu setelah kita sampai nanti...... Bisakah kamu datang ke kamarku?”
"Eh,... ya."
Kamar... Kamar?! Hanya kita berdua? Saat aku bertanya padanya hanya dengan pandangan sekilas, Yoshin mengangguk padaku tanpa suara.
Secara refleks aku juga mulai mengangguk pada kata-katanya yang diucapkan dengan sangat serius. Bagian tangannya yang menggengam tanganku juga terasa panas, sebenarnya itu membuatku senang, tetapi pada saat yang sama, hatiku dipenuhi dengan kegelisahan..
Sebenarnya apa yang sangat penting untuk dibicarakan?
Inkya No Boku Ni Batsu Game Vol 3 3 Interlude
5 min read
Setelah melakukan perjalanan yang sangat jauh, aku mengingat kembali kenangan-kenang menyenangkan yang ku miliki bersama Youshin beberapa hari terakhir ini.