"Umm... Terima kasih... Toru-san.... Aku pacar Nanami…. dan nama ku Yoshin Misumai."
"Senang bertemu denganmu, Yoshin-kun."
Saat ini aku sedang berada di salon rambut untuk pertama kalinya dalam hidupku
Pertama kali aku pergi ke salon kecantikan, aku pernah mendengar legenda tentang mereka, tetapi aku tidak tahu mereka benar-benar ada. Itu bukan cerita seram atau semacamnya.
Di belakangku ada seorang pria yang akan betugas untuk memotong rambutku hari ini, seseorang yang menggambarkan salon rambut sebagai tempat legendaris,
Dia adalah seorang penata rambut pria bernama Toru. Dia berdiri di sana dengan senyum lebar di wajahnya.
Aku bisa tahu dari bentuk tubuh dan suaranya bahwa dia laki-laki, tapi nada suaranya feminin dan sikapnya sangat lembut.
Tidak ada yang kasar tentang cara dia berjalan atau gerakan kecilnya, dan mudah untuk memahami perilakunya yang sangat indah dengan hanya memperhatikan nya saja
Awalnya aku terkejut karena tidak ada orang seperti itu di sekitar ku, tetapi dia adalah orang yang sangat cantik yang memakai riasan yang tidak terlalu tebal dan itu sangat cocok untuknya
Dia adalah orang yang sangat cantik. Dia bisa digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik. Nanami-sani memberitahuku bahwa dia sudah menikah dan punya istri.
Salon rambut ini adalah salon rambut favorit Nanami-san, di mana Otofuke-san bekerja paruh waktu.
Dan aku akan memotong rambutku di sini hari ini.
Aku biasanya hanya pergi ke toko potong rambut murah yang biasanya tidak mencukur atau mencuci rambut sampai 1.000 yen. Jadi ini adalah dunia yang tidak aku kenal. Aromanya berbeda begitu aku memasuki pintu.
Aroma yang sangat aneh yang belum pernah kukenal seumur hidupku... Apakah itu aroma produk penata rambut atau semacamnya?
Sensasi aneh menyergapku, seperti saat pertama kali memasuki kamar Nanami-san.
Aku merasa gelisah dan sangat gugup, dan bertanya-tanya apakah tidak apa-apa bagi ku untuk berada di sini.
Alasan mengapa ini terjadi adalah karena apa yang terjadi tadi malam di kamar Nanami-san
Setelah aku makan malam di rumah keluarga Barato, aku mengobrol di kamar Nanami-san, dan dia mengajakku berkencan, dan kupikir itu akan menjadi akhir dari segalanya.
Nanami menerima pesan di ponselnya dari Otofuke-san. Aku bertanya-tanya dari siapa itu karena dia tampak enggan dan menyesal.
Aku lega karena itu Otofuke-san tapi pesan yang datang adalah masalah bagiku
Nanami-san yang kepalanya berada di pangkuanku, bergumam pada dirinya sendiri dan melihat ponselnya
Ia telah mengatakan kami akan berkencan pada hari Sabtu, tapi dia ada urusan jadi kencannya harus dibatalkan.
Kita bisa pergi kencan di hari Minggu.
Jika aku tidak punya kencan, apa yang bisa aku lakukan? Mungkin aku akan bermain game lagi setelah sekian lama. Itulah yang aku pikirkan.
"Youshin bisakah kamu ikut denganku besok?"
Aku berpikir bahwa pesan yang datang ini hanya untuk Nanami, jadi aku tidak mengharapkan ini.
Aku sedang memikirkan apa yang akan aku lakukan besok dan tidak ada pilihan bagi ku untuk menolaknya.
"Aku baik-baik saja, ada apa?"
Aku sedikit ragu, tapi Nanami-san menunjukkan layar ponselnya padaku. Pesan dari Otofuke-san tertulis di layar.
'Apakah kamu punya waktu besok? Tempat kami bekerja sedang mencari model potong rambut, bisakah kamu meminta bantuan Misumai? Untuk menjadi model untuk kami."
Model potong rambut? Apa kata asing itu? Aku belum pernah mendengarnya, Setidaknya aku belum pernah mendengarnya di tempat pangkas rambut murah yang sering aku kunjungi
"Tempat Hatsumi bekerja paruh waktu adalah salon rambut dan aku sering pergi ke sana. Toru-san ini adalah orang yang yang selalu aku cari..... dia adalah orang yang sangat baik."
Salon rambut?... Lagi - lagi itu adalah kata - kata yang tidak ku dikenal. Apakah salon itu benar-benar bagus?
Jika Nanami-san bilang dia orang baik dan dia akan menjagaku, aku tidak punya alasan untuk menolaknya...
"Apakah tidak apa-apa bagi orang seperti ku untuk pergi ke tempat seperti itu…"
Itulah masalahnya.
"Tidak apa-apa! Toru-san adalah pria yang baik! dan dia memiliki selera yang bagus! Dan lihat, rambut Youshin juga sudah tumbuh panjang kan?.."
Sambil mengatakan itu Nanami-san memegang rambutku
Memang rambut ku semakin panjang dan menjengkelkan....
Sementara aku khawatir seperti ini, Nanami-san entah bagaimana menjauh dariku sambil menyembunyikan wajahnya dengan tiket akuarium, dan bergumam
"Aku tahu ini egois,...... tapi aku ingin berkencan di akuarium pada hari Minggu... dengan Youshin, yang sudah potong rambut dan terlihat lebih keren."
"Baiklah, aku terima. Model potong rambut."
Rintangan yang tinggi? Hal-hal ini sekarang telah aku hancurkan sepenuhnya.
Seorang pria seharusnya tidak memiliki pilihan untuk tidak menerima permintaan lucu seperti itu, bukan? tetapi jika Nanami-san menginginkannya, aku akan dengan senang hati memotong rambutku sebanyak yang kamu mau.
Bagaimanapun, itulah yang terjadi hingga saat ini..
Aku biasanya tidak gugup ketika pergi ke tempat pangkas rambut murah, tetapi hari ini untuk beberapa alasan aku sangat gugup.
Mungkin karena pria yang memotong rambutku sangat tampan.
Omong-omong, Otofuke-san sedang bekerja, Nanami sedang berbicara dengan Kamiechi-san menungguku.
"Aku tidak terkejut bahwa anak laki-laki biasa seperti kamu yang memenangkan Nanami itu....."
"Maaf, aku hanya orang biasa..."
"Ah maafkan aku jika membuat kamu salah paham. Hanya saja aku senang dan lega…”
Toru-san meminta maaf dan bergumam secara emosional saat dia menata rambutku dengan ujung jarinya.
Fakta bahwa ini adalah salon favorit Nanami-san......... Apakah orang ini dulu mengenal Nanami-san?
Toru-san mungkin salah satu orang yang mengkhawatirkan Nanami-san, ketika aku memikirkannya, aku merasa sangat bersyukur.
"Aku ingin tahu apakah Anda mengenal Nanami-san di masa lalu?"
"Ya, mereka bertiga sering datang ke salonku sejak SMP. Hatsumi dan Ayumi cepat terbiasa dengan ku tetapi Nanami-chan sangat gugup padaku pada awalnya. ........."
Nanami adalah orang yang tidak baik dengan laki laki.
Mungkin karena bantuan kedua orang itu... Otofuke-san dan Kamiechi-san?
Aku ingin tahu apakah aku terlalu banyak berpikir..
"Kalau begitu, aku akan menyerahkannya padamu hari ini, oke? Aku akan memotretmu setelah ini, tapi jangan khawatir, aku hanya akan memotret wajah sampingmu saja"
"Karena aku tidak tahu banyak tentang gaya rambut atau semacamnya, bolehkah aku meminta satu hal padamu?..."
Aku mungkin kurang ajar... tapi aku hanya mengajukan satu permintaan saja kepada Toru-san
Tidak ada tanda-tanda ketidaksenangan di wajah Toru, dan senyum lembut muncul di wajahnya saat dia diam-diam menungguku berbicara.
"Besok, aku akan berkencan dengan Nanami di akuarium. Jadi...bisakah kamu membuatku terlihat......keren agar aku tidak malu saat berada di sampingnya...?"
Aku berpikir bahwa jika aku memerhatikan gaya rambut, kebersihan dan postur tubuhku, aku bisa percaya diri berada di sampingnya.
Tidak, aku ingin menjadi orang seperti itu.
Dia menatapku dan Nanami secara bergantian, suaranya tenang pada awalnya, tetapi secara bertahap semakin keras.
"Hebat! Anak laki-laki yang datang ke salon kecantikan untuk pacarnya...... Itu adalah situasi yang paling menarik yang pernah ada!"
Mata Toru-san berbinar mendengar kata-kataku, dan bereaksi berlebihan dengan merentangkan kedua tangannya seolah seluruh tubuhnya bersinar terang.
Dia sangat bersemangat! Aku merasa seperti aku akan mengambil risiko.
Aku terkejut, tetapi para wanita di sekitarnya dan anggota staf lainnya tidak terkejut sama sekali.
Sebaliknya, aku bisa mendengar mereka mengatakan hal-hal seperti, "Ah, manajernya sedang terbakar," atau "Dia membakar Toru-san!"
Nanami-san dan Kamiechi-san, yang sedang duduk di sofa menungguku, juga menatapku dengan ekspresi sedikit terkejut di wajah mereka.
Aku kemudian melihat lagi ke mata Toru-san melalui cermin. Mungkin itu hanya imajinasiku, tapi aku melihat api di mata itu. Nyala api jiwa yang membara dengan kedipan matahari yang berapi-api.
"Aku akan memberikan segalanya, semua milikku, seluruh hati dan jiwaku, dan aku akan memberimu tatanan rambut yang bagus."
Salon kecantikan macam apa ini? Seperti inikah salon rambut? Apakah ini standar salon kecantikan? Ini pasti berbeda. Ini adalah situasi khusus, bukan?
Tidak mungkin aku bisa memberikan komentar apa pun kepada Toru-san yang begitu membara, aku dibuat kewalahan olehnya..
Bahkan jika aku bisa membuat komentar, itu tidak akan mengubah apa pun.....
Ada sosok dewasa di sana yang menyerahkan seluruh dirinya kepadaku sebagai penata rambut.
Itu sangat berbeda dari potongan rambut yang biasanya aku dapatkan, dan aku pikir sekarang aku mengerti mengapa salon kecantikan begitu mahal. Kami belum melakukan apa pun, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak gemetar
Aku tidak yakin apa yang aku lakukan, tetapi aku bergidik memikirkan mengapa salon kecantikan akan menekan biaya begitu banyak.
Dia tidak hanya menggunakan sepasang gunting tetapi berbagai ukuran gunting dan rambutku semakin pendek. Seolah-olah aku sedang menonton video gerak cepat. Rambutku yang telah tumbuh sangat panjang hanya beberapa menit sebelumnya, semakin pendek dan pendek dalam waktu singkat.
Proses memendekkan rambut ku sangat lancar dan elegan dan aku terpesona oleh keahlian Toru dalam memotong rambut ku
Seolah-olah dia sedang menciptakan sebuah karya seni dengan kepalaku.
Setelah dipotong, rambut ku dicuci dengan shampo, dan aku pikir itu akan menjadi akhir dari semuanya, tetapi ternyata tidak.
"Oke, aku akan meluruskan rambutmu, aku ingin tahu apakah kamu pernah ...... melakukan itu sebelumnya..."
"Tidak, tidak sama sekali..."
"Baiklah, aku akan melakukanya untuk kencan besok ... "
Toru-san diam-diam menggelapkan ruangan saat dia selesai. Aku melirik ke cermin untuk melihat mengapa dia berbisik.
Seingatku, ayah ku biasanya juga tidak memakai wax, jadi rasanya sangat tidak berhubungan dengan ku
Aku pikir satu-satunya wax yang digunakan ayah ku adalah untuk mobil. Aku ingin tahu apakah dia punya satu untuk rambutnya? Agak memalukan untuk bertanya sekarang.
"Youshin, kamu kurus tapi kamu memiliki tubuh yang kuat, jadi aku akan memotong pendek rambutmu kali ini karena kupikir itu akan terlihat bagus untukmu. Aku mengoleskan sedikit wax ke rambutmh dan dengan hati-hati menunjukkan cara melakukannya."
Setelah mengeringkan rambut ku secara menyeluruh, dia akan menggunakan wax dan meluruskan rambut ku dengan catokan. Sentuhannya begitu lembut sehingga aku tidak merasakan ketidaknyamanan apapun saat dia menyentuh rambutku.
Dia mengatakan kepada ku bahwa wax ini yang dia gunakan kali ini adalah dry dan mengatakan bahwa ini cocok untuk ku
Aku belajar untuk pertama kalinya bahwa ada berbagai jenis wax .......
Jadi begitulah aku di depan cermin dengan rambut ...... pendek dan rambutku yang dirapikan dengan wax..
Apa ini? ...... perasaan aneh apa ini?
Aku minta maaf untuk mengatakan ini, tapi aku merasa sangat tidak nyaman.
Seolah-olah aku di cermin itu bukan aku.
Aku bertanya-tanya apakah itu karena semua wajahku atau hanya rambutku yang tertata rapi.
Aku merasa segar dan bersih. Tetapi sulit bagi ku untuk mengatakan pada diri sendiri, "Aku terlihat sangat keren sekarang!"
Aku pikir aku terlihat seperti ini, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku terlihat seperti itu. Aku pikir itu terlihat bagus untukku,
"Apakah menurutmu itu terlihat bagus untukku?”
"Maaf, apakah kamu tidak menyukainya..."
"Aku belum pernah menggunakan wax untuk rambutku sebelumnya, jadi rasanya aneh.... Tidak, bukan itu yang ingin kukatakan, tapi..."
Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk itu, tetapi kata-kataku tidak keluar dengan baik.
Karena ini adalah pertama kalinya aku pergi ke salon rambut
Aku merasa aku sangat tidak sopan padanya.
Tidak, aku sendiri mungkin sombong.
Hanya ada satu hal yang harus dilakukan. Tanpa pikir panjang, aku memutuskan untuk menceritakan apa yang aku rasakan.
"Terima kasih banyak. Aku senang."
"Aku senang jika kamu puas dengan pekerjaanku."
Toru-san meletakkan jarinya di mulutnya dan mengedipkan mata.. Gerakannya sangat bagus bahkan aku pun senang.
"Jangan khawatir, kamu terlihat keren. Karena aku yang melakukannya! Dan kamu adalah anak laki-laki pilihan Nanami-chan, jadi kamu harus percaya diri.*
"Ya itu betul......."
Sepertinya Toru-san melihat semuanya, dan aku secara tidak sengaja membuat senyum pahit..
Aku dipilih oleh Nanami-san… Aku tidak bisa menceritakannya pada Toru-san, .
Apakah tidak apa apa untukku sedikit percaya diri?
"Ya, ini semua sudah selesai."
Toru-san menepuk dan mengusap pundakku beberapa kali untuk membuat ku rileks.
Aku bangkit dari kursiku dan menghampiri Nanami-san
Aku gugup tentang apa yang akan Nanami-san pikirkan ......... melihat penampilanku yang berubah, berpikir bahwa aku telah membuatnya menunggu begitu lama.
"Bagaimana penampilan ku Nanami-san?...."
Di ruang tunggu salon kecantikan, Nanami, Kamiech dan Otofuke-san yang sedang istirahat berkumpul.
Sepertinya mereka bertiga sedang menungguku untuk menyelesaikan potongan rambutku.
Anehnya, Nanami-san tidak bereaksi apa apa, melainkan Otofuke dan Kamiechi-san yang bereaksi duluan
"Oh, itu terlihat bagus untukmu. Kamu yang terbaik, Toru-san."
"Ini sangat meyenangkan untuk melihat pria super tampan dengan potongan rambut seperti di buku komik, itu terlihat bagus untukmu, bukankah begitu Misumai?"
Apakah kamu benar benar berpikir seperti itu, Toru-san?
Tentu saja, tidak mungkin aku menjadi tampan setelah memotong rambutku seperti itu.
Bahkan jika itu ada, itu hanya berarti dia tampan sejak awal.
Sebaliknya, itu membuat ku merasa lebih baik..
"Youshin keren..."
Nanami-san, yang tetap diam, bergumam.
Gumaman itu menghentikan suara-suara di sekitarnya..
Dia menatapku dengan mata berbinar dengan tangannya tergenggam di depannya dan pipinya memerah
Aku mungkin telah memotong rambutku, tapi aku masih orang yang sama seperti dulu.
Otofuke dan Kamiechi-san juga menyukainya, dan Toru-san puas dengan reaksinya.
"Um, Nanami-san?"
"Apa yang harus kulakukan jika Youshin menjadi sangat keren. dia akan menjadi sangat populer setelah liburan... astaga aku baru saja mengatakan hal yang aneh, bagaimana ini"
Aku malu ketika aku mendapat banyak pujian. Aku bisa mendengar semuanya, Otofuke dan Kamiechi-san menatapku sambil tersenyum..
Aku senang aku dipuji, tetapi aku ingin melarikan diri sekarang.
Aku tidak yakin apa yang harus aku lakukan. Nanami-san mulai bergumam, tapi tidak perlu khawatir tentang itu, Otofuke dan Kamiechi mengatakan bahwa aku masih seperti biasanya, bukan?
"Terimakasih Toru-san, aku sangat senang kamu membuat Youshin terlihat sangat keren!"
"Aku senang Nanami juga puas ..."
"Ah, Youshin aku yakin kamu senang dengan penampilanmu sekarang. Tapi aku akan senang jika kamu hanya menunjukkannya padaku saja….."
Nanami, yang mengangkat wajahnya, berterima kasih kepada Toru dan membuat permintaan lucu kepadaku.
Toru-san, yang melihat sosok itu, tersenyum lembut padanya.. Seperti yang diharapkan.
"Itu benar.. Lagipula, laki laki yang sedang jatuh cinta terlihat keren, bukankah begitu? Yah, aku sudah melakukan pekerjaanku dengan baik!"
Toru-san memberi kami senyum lebar, sambil berpose berani
Aku tidak khawatir dengan reaksi orang lain, reaksi Nanami-san adalah yang terpenting bagiku.
"Aku hanya akan menata rambutku seperti ini di depanmu. Tapi aku akan melakukannya sendiri untuk kencan besok. Aku tidak yakin apakah aku bisa melakukannya dengan baik."
"Terimakasih, ngomong ngomong bisakah kamu foto kami berdua seperti ini sekarang?"
"Ufufu, aku akan memotretnya untukmu. Nanami-chan, ayo, kalian berdua, berbaris berdampingan."
Nanami-san menyerahkan ponselnya masing-masing kepada Toru-san dan memintanya untuk mengambil foto kami berdua berpegangan tangan.
Kemudian, aku mengambil beberapa gambar sebagai sentuhan akhir pada model yang dipotong.
Kemudian Toru-san memberiku kartu nama dan pomade yang sama yang aku gunakan hari ini.. Ini adalah produk baru yang belum dijual.
Dia mengatakan itu adalah hadiah dan berdoa agar kencan ku dengan Nanami-san sukses. Aku dengan senang hati menerima kebaikannya.
Aku sangat berterima kasih atas kebaikannya sehingga aku menerima tawarannya.
"Terima kasih, Toru-san. Terima kasih banyak."
Teman teman yang menyemangatiku akan bertambah lagi… Tidak terpikirkan dalam hidupku sampai sekarang bahwa aku akan memiliki banyak sekali teman yang bisa ku andalkan seperti ini. ....
Aku merasa berhutang budi pada begitu banyak orang. Aku harus membalasnya suatu hari nanti... Ketika aku memikirkan itu...
"Jika kamu ingin membalas budi, kamu dapat mempercayai kami untuk merias kalian jika akan menikah nanti. Mulai sekarang, jangan ragu untuk menghubungi kami!"
Mendengar komentar dari Toru itu, Otofuke-san dan Kamieuchi-san bersiul dan wajah kami memerah dan mereka menikmatinya
Kenapa orang-orang di sekitarku bisa menebak apa yang aku pikirkan? Apakah itu karena perbedaan dalam pengalaman hidup?
Dan mengapa orang dewasa di sekitar ku berbicara begitu banyak tentang pernikahan?
Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan ku.
Setelah selesai memotong rambutku, Toru-san tersenyum dengan senyum lebar di wajahnya atas pekerjaannya.
Aku sangat senang aku melambaikan tangan.
Otofuke dan Kamiechi san datang dan menghampiri Tohru-san dari dan membungkuk padanya.
"Aku sangat berterima kasih kepadamu karena menerima permintaanku dan Ayumi hari ini."
Kedua gadis itu membungkuk padanya, dan Toru-san tersenyum kecut.
"Kalian adalah adik perempuan yang selalu aku cintai, itu membuat ku tidak enak, jadi kalian tidak perlu berbungkuk padaku seperti itu."
Toru-san tersenyum pada dua gadis yang membungkuk padnaya
"Apakah kamu tidak apa-apa dengan itu Misumai-kun? Sebenarnya kami tidak sedang merekrut model potong rambut sekarang."
"Bukankah kalian seharusnya mengatakan bahwa itu adalah hadiah dari kalian untuknya?"
Mereka berdua mengerti apa yang dikatakan Toru.
Tapi tetap saja, mereka telah memutuskan untuk merahasiakannya kali ini.
"Kami punya alasan sendiri."
Mereka berdua tersenyum dengan senyuman yang agak samar, yang membuat hati Toru-san sedikit sakit.
Dia tidak tahu apa yang mereka sembunyikan, tetapi dia tidak berani mengorek rahasia mereka.
"Aah jadi begitu kalau begitu kali ini aku memutuskan memberinya hadiah juga hari ini."
Kami yang terkejut mendengar kata-kata ku. Toru-san mengedipkan mata pada kami dan meletakkan tangannya di atas kepala kami
"Jadi, kamu tidak perlu membayar untuk yang satu ini.” ujarnya.
Toru-san juga benar-benar ingin mendukung kami, jadi kali ini, dia ingin menjadikannya sebagai hadiah
"Toru, itu tidak baik… aku akan membayarnya."
Keduanya sudah saling kenal untuk waktu yang lama dan tahu bahwa tidak mungkin bagi Nanami-san untuk menolaknya.
Toru-san memberi kami senyum lebar.
"Aku yakin kamu akan sangat membantuku mulai sekarang,”
Kami tidak memiliki kata-kata untuk membalas jadi kami hanya tersenyum pahit pada Toru-san.
"Hmmm… kemarin Toru-san membuatnya seperti ini kan? Aku tidak yakin…"
Keesokan pagi setelah potong rambut di salon, aku sedang berjuang menata kembali rambutku di depan cermin.
Aku tidak bisa membuat rambut ku terlihat sebagus kemarin. Sekali lagi, aku kagum dengan hasil kerja Toru-san yang sangat luar biasa.
Yah, tidak ada gunanya membandingkan diri ku dengan seorang profesional… tapi setidaknya untuk kencan hari ini, aku ingin menata rambut ku sampai Nanami-san akan mengatakan betapa kerennya penampilan ku seperti kemarin.
Aku pikir aku setidaknya mirip ketika aku membandingkan foto kemarin dengan diriku depan cermin. Aku tidak tahu apakah dia akan mengatakan aku terlihat keren atau tidak.
"Apakah kamu akan berkencan dengan Nanami hari ini? Kemana kamu pergi?"
Ayah dan ibuku yang akan pergi, kembali untuk memanggilku yang sedang berjuang keras dengan rambutku.
Aku sedikit malu dilihat seperti ini oleh orang tuaku, tetapi aku tidak punya pilihan. Karena aku tidak punya cermin di kamarku.
Aku ingin tahu apakah aku perlu membeli cermin sendiri
Ibu dan ayah ku pulang tadi malam dan kami makan malam di rumah keluarga Nanami-san.
Kemarin adalah pertama kalinya aku pergi ke salon rambut, dan juga pertama kalinya aku memasak untuk orang tua ku.
Ibu ku terkesan dengan potongan rambutku, dan berterima kasih pada Nanami-san untuk itu.
Mereka akan melakukan perjalanan bisnis lagi malam ini, jadi aku tidak akan melihat orang tua ku lagi untuk sementara waktu setelah percakapan pagi ini.
Jadi aku memutuskan untuk memberi tahu mereka apa yang akan ku lakukan hari ini
"Nanami-san mengundangku untuk kencan ke akuarium hari ini. Jadi aku sedang menata rambutku… apakah itu aneh?"
"Aku tahu sulit untuk membuatnya sempurna, tetapi aku tidak berpikir itu terlihat aneh. Itu baik-baik saja."
"Yah, meski tidak pada sebagus kemarin, tapi masih lumayan, jadi aku pikir tidak apa-apa."
Kalau tidak aneh dari sudut pandang mereka, kurasa tidak masalah.
"Kalau begitu aku harus pergi"
Saat aku akan pergi, ayah ku memiringkan kepalanya dan mengajukan pertanyaan..
"Youshin, apakah kamu membeli pakaian baru? Aku belum pernah melihat pakaian itu sebelumnya."
"Oh, ini..... Sebenarnya, ini adalah pakaian Genichiro-san...... Dia bilang itu adalah pakaian yang tidak dia pakai lagi, jadi dia memberikan nya untuk ku... dia pria yang baik, bukan?"
Sepertinya ada banyak pakaian yang Genichiro-san tidak bisa dia pakai lagi setelah dia mulai melatih tubuhnya, dan dia meminta aku untuk menggunakannya.
Aku sangat berterima kasih, dan aku diberitahu jika aku tidak menggunakanya dia akan membuangnya begitu saja, jadi aku mengambilnya
"Maaf aku tidak memberimu pakaian Youshin, lain kali jika kau mengalami hal seperti ini,pastikan untuk memberitahu ayah mulai sekarang.”
"Aku akan meneleponnya nanti untuk mengucapkan terima kasih...... Dan juga, lain kali kita berkunjung, mari kita beli sesuatu yang bagus untuk mereka."
Keduanya mulai berbicara satu sama lain sebagai orang tua dan tidak menyebutkan rambut atau pakaian ku lagi
Ya..... sepertinya aku sudah selesai? Aku pikir aku akan keluar kalau begitu.
"Aku akan pergi kalau begitu."
"Hati hati, bersenang senanglah dengannya Youshin."
"Sampai jumpa minggu depan, Youshin. Omong-omong, apakah kamu akan menjemput ke rumah Nanami hari ini?"
"Tidak... hari ini sedikit berbeda......"
Aku berhenti sejenak dan melihat kembali ke orang tuaku, jika aku menyembunyikannya dari orang tuaku mereka akan mengetahuinya melalui keluarga Nanami-san. Jika itu masalahnya, aku akan memberi tahu mereka sendiri.
"Hari ini, atas permintaan Nanami. Aku memutuskan untuk menemuinya."
Sebuah pertemuan.
Apakah aku pernah melakukan itu sebelumnya dalam hidup ku?
Setidaknya, aku belum pernah bertemu dengan seorang gadis. Tidak, aku pernah melakukannya ketika di sekolah
Tapi kali ini, Nanami ingin menemuiku di akuarium.
Terus terang, aku khawatir.
Nanami-san ingin merasakan manisnya bertemu dengan pacarnya, dia mengatakan bahwa ia sangat mendambakannya
Mendengar ini, sulit bagi ku untuk mengatakan tidak, jadi aku menerima itu.
Aku harus tiba di titik pertemuan terlebih dahulu, aku pikir itu akan menjadi situasi yang buruk bagi seorang gadis cantik seperti Nanami-san sendirian di tempat umum. Jika Nanami-san menungguku sendirian dia kemungkinan akan diganggu oleh orang lain dan membuatnya tidak nyaman.
Tapi Nanami-san bisa menanganinya. Ia mengatakan padaku untuk tidak khawatir, tapi aku masih mengkhawatirkannya. Karena aku ingin memenuhi keinginan Nanami-san.
Setelah berjuang dengan pemikiran yang saling bertentangan, aku sampai pada kesimpulan ini.
Omong omong, tempat pertemuan kami hari ini tepat di sebelah akuarium.
Apakah ini hanya perasaan ku saja atau aku dapat merasakan semangat luar biasa Nanami pada kencan ini?
Saat aku memikirkan hal ini saat aku tiba di sana dalam waktu singkat.
Waktu pertemuan adalah pukul 10:00, dan sekarang pukul 09:30. Aku tiba sekitar 30 menit lebih awal.. tentu saja, Nanami-san belum tiba.
Syukurlah, aku sampai di sana sebelum Nanami-san. Apakah dia akan berada di sini sebentar lagi?
Apakah Nanami-san akan datang?
Aku tidak tahu, aku hanya menunggunya, tetapi ketika aku menyadarinya lagi, aku menjadi sangat gugup.
Tubuhku terasa kaku dan aku bisa merasakan jantung ku berdegup sangat kencang. Aku pikir aku telah meningkat melalui banyak pengalaman ku, tetapi ternyata tidak.
Saat ini aku merasakan gugup yang berbeda dari yang pernah aku alami.
Aku ingin tahu apakah Nanami-san selalu merasa seperti ini ketika dia menungguku di pagi hari. Menunggu membuatku semakin ......gugup.
Saat aku menunggu kedatangan Nanami, jantungku tidak bisa berhenti berdegup kencang....
Aku telah memikirkan tentang senyuman seperti apa yang akan Nanami-san berikan kepadaku ketika dia bertemu denganku hari ini, gaya rambut seperti apa yang akan dia kenakan hari ini, dan seterusnya.
Aku merasa senang selama menunggunya, ini mungkin karena Nanami-san pasti akan datang.
"Youshin, terima kasih sudah menungguku!"
Aku mendengar suaranya tepat pada waktunya.
Aku sangat senang sampai aku menoleh ke arah suara Nanami. Wajahku tanpa sadar tersenyum saat melihatnya.
Dia mendekatiku dengan sedikit berlari, dan aku merasa bahwa pakaiannya hari ini mirip dengan apa yang biasanya dia kenakan di sekolah, pakaian tipe gyaru.
Aku ingin tahu apakah itu yang dia sebut pakaian "off-shoulder". Itu adalah pakaian yang sedikit terbuka dan memperlihatkan kulitnya.
Rok yang agak pendek dengan hiasan, dan kaki yang memanjang dan stoking yang belum pernah kulihat di sekolah sebelumnya.
Pada saat ini, aku menyadari bahwa itu adalah hal yang baik karena aku datang lebih dulu. Aku benar-benar bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika aku tidak datang lebih dulu.
Tapi tetap saja... bukankah bagian atas tubuhnya sedikit terbuka?
Tidak, sejujurnya, aku senang, aku juga seorang pria.
Jika itu wanita selain Nanami-san, aku hanya akan berpikir dia terlihat dingin, tapi Nanami-san berpakaian agak berani hari ini
Rambutnya juga di sanggul, dan sisa rambutnya tergantung di bahunya, garis indah dari leher hingga bahu dan tulang selangka terlihat.
Anting-anting di telinganya dan kalung di lehernya ... Apakah itu choker?
Dia mengenakan kalung, dan aku bisa menilai bahwa dia benar-benar cocok dengan pakaian ini.
Aku bisa melihat tulang selangkangan nya bahkan dalam seragam sekolah kadang-kadang aku menjadi sangat gugup ketika itu terlihat dengan sangat berani.
Dan entah mengapa setiap itu terjadi aku selalu bersikap sopan dan ragu ragu padanya. Tenanglah diriku
Tapi tetap saja ... semakin aku melihatnya, aku semakin berpikir bahwa jika Nanami-san dengan pakaian ini telah menunggu di depanku, aku yakin beberapa orang akan datang untuk menggodanya
Mungkin mereka akan menunggu giliran.
Itulah betapa menariknya dia, bisa dikatakan pakaiannya saat ini terlalu berbahaya.
Aku merasa senang saat melihatnya, tapi aku khawatir ....
Apa itu? Ada seseorang berjas hitam berdiri di belakangnya. Itu adalah orang yang tampak mencurigakan.
Dia bukan orang biasa tetapi seseorang yang terlihat seperti dia dalam sedang dalam pekerjaan khusus, dia mengenakan jas hitam dan kacamata hitam, dan memiliki tubuh berotot yang bahkan tidak bisa disembunyikan oleh jas.
Tapi aku merasa lega ketika melihat orang itu.. Tidak, itu malah membuatku khawatir.
Hei, itu Genichiro-san, apa yang sedang dia lakukan disini.
Dia mungkin mengikutiku karena dia mengkhawatirkan Nanami-san. Tapi, yah, itu pengawal yang aman dan terjamin.
Ketika dia mengkonfirmasi bahwa Nanami-san telah menemui ku, dia memberi ku acungan jempol.
Aku pun membalas dengan acungan jempol. Seolah puas dengan jawaban itu, Genihiro-san tersenyum padauk.
Dia berbalik dan berjalan pergi dengan lambaian tangannya.
Dia terlalu keren. Itu seperti adegan dari film.
"Youshin? Ada apa?..."
Ah, aku hanya memikirkan Genichiro-san ketika Nanami datang. Situasi macam apa ini.
Dari caranya bereaksi, sepertinya Nanami tidak menyadari Genichiro-san
"Ah, tidak. Aku sedang memperhatikan gaun baru mu hari ini. Itu cocok untuk mu."
"Aku sangat berusaha keras untuk kencan ini! Bagaimana? Apakah kamu menyukainya? Imut? Seksi?"
"Aku pikir itu lucu... tapi aku sedikit khawatir itu terlalu terbuka."
Maksudku aku bisa melihat semuanya dari kejauhan dari atas kebawah.
Aku tidak yakin apakah aku akan mengatakannya atau tidak, aku takut bahwa aku akan melecehkannya secara seksual.
"Aku menunjukan padamu."
"Aku menunjukan padamu?"
Karena kata kataku, Nanami-san tiba-tiba menyembunyikan bahunya dengan kedua tangannya. Sebaliknya, dia memberiku senyum bahagia dan terlihat puas
Aku tahu itu wajar mengingat cara dia berpakaian, tapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulangi kata-kata dan tindakan Nanami-san seperti burung beo
Senyum Nanami-san semakin dalam seolah dia semakin menikmati dirinya sendiri.
"Aku senang kamu pikir aku imut. Ini normal, kan? Jika itu Youshin, tidak apa apa untuk melihatku lebih banyak.. "
"Aku lebih khawatir dengan orang sekitarku…”
"Aku tidak peduli dengan cara orang memandangku kecuali orang yang kucintai, karena tidak ada bedanya dengan cara hewan memandangku, kalau begitu ayok pergi."
Nanamii-san menarik tanganku, tapi kata-katanya membuatku khawatir tentang hal lain.
Aku bertanya-tanya apakah dia benar-benar baik-baik saja dengan itu.
Mungkinkah Nanami-san, yang selalu mengatakan dia tidak baik dengan pria, tidak keberatan dengan cara orang lain memandangnya?
Aku harap aku tidak bereaksi berlebihan... Tidak, aku seharusnya tidak berpikir seperti ini, aku harus berpikir bahwa aku bisa melindunginya.
Aku terkejut melihat matanya melebar saat dia menatapku.
Nanami-san, jangan terlalu keras.
Aku tersenyum untuk meyakinkannya, setelah Nanami-san terlihat terkejut, dia langsung tersenyum padaku.
Aku terkejut melihat wajahnya, tapi kemudian dia langsung tersenyum padaku. "Terima kasih.”
Melihat senyumnya, sepertinya dia sedang cemas
Kurasa ketakutanku tidak berdasar.Aku memandang Nanami-san dengan lega dan melihat bahwa dia membawa tas yang sedikit besar.
Itu adalah tas dengan ukuran yang sama dengan yang dia bawa ke sekolah.
Sebaliknya, aku datang dengan tangan kosong...... Aku tidak bisa meninggalkannya dengan tas ini, bukan?
"Nanami-san, jika tidak keberatan, izin kan aku untuk membawanya. Aku datang dengan tangan kosong dan kelihatannya agak berat."
"Yah..... tidak seberat itu. Yah, kurasa aku akan menyerahkanya padamu kalau begitu."
Dia melepaskan tangan ku dan menyerahkan tasnya.
Aku yakin itu tidak terlalu berat, tetapi agak sulit bagi seorang...... gadis untuk membawanya sepanjang waktu.
Dia melihat tanganku dan tampak ragu sejenak.
Apa? Biasanya dia akan langsung memegang tanganku, tapi... apa ada yang salah dengannya?
Apakah ia tidak menyukainya? Aku bingung dengan perubahan tanggapannya. Anehnya, aku merasa tidak sabar, bertanya-tanya apakah aku telah melakukan sesuatu yang salah.
Nanami-san meregangkan satu tangannya lalu perlahan mendekatiku dan melingkarkan lengannya di lenganku,
Aku merasakan hawa dingin di punggungku. Aku merasa baik sekarang, tapi itu membuatku semakin cemas, apakah aku melakukan sesuatu yang salah?
Kecemasan yang menumpuk dalam pikiranku tba-tiba menghilang
Tidak, Pikiranku benar-benar berhenti total
Dia mengulurkan salah satu tangannya ke tangan ku...... dan kemudian dia meletakkan lenganku ke bagian atas tubuhnya.
Sensasi lembut terasa di tangan ku, bukit kembar besar itu mencubit lenganku, dan mengirimkan sensasi lembut ke tubuhku
Apakah ini suara detak jantungku, atau miliknya, yang ditransmisikan melalui tanganku? Aku tidak tahu.
Satu-satunya hal yang aku tahu adalah bahwa dia telah bergandengan tangan denganku
"Aku lupa mengatakanya....... Kamu terlihat sangat keren hari ini. Ya, kamu terlihat sangat keren. Aku mencintaimu."
Pikiranku akhirnya kembali sadar, tetapi hanya karena aku kembali tidak mengubah fakta bahwa aku masih di tengah kebingungan.
"Ya, terima kasih Nanami-san ....."
Tanganku yang terlipat tiba-tiba telah membingungkan pikiranku, dan indra tubuhku terfokus pada tempat yang kusentuh.
Ini semua karena payudaranya menempel di lenganku
Aku hampir tidak bisa mengucapkan terima kasih. Apa yang harus aku lakukan setelah ini ....?
Aku senang kamu menyukainya,tapi kenapa kamu tidak berpegangan tangan hari ini… kenapa kamu menyilangkan tanganmu.
Ketika aku melihatnya hari ini, dia terlihat sedih.
Aku tidak bermaksud membuatnya terlihat seperti itu. Aku hanya ingin bertanya mengapa dia terlihat sedih dan mengapa dia melakukan itu.
"Apakah kamu tidak menyukainya?
"Tidak, bukan karena aku tidak menyukainya...... maksudku… dadamu menekan lenganku..... aku ... kau tahu ... aku tidak akan mengatakan bahwa aku tidak menyukainya."
Aku tidak punya pilihan selain jujur dan memberitahu Nanami-sani bagaimana perasaanku.
Aku minta maaf jika aku membuatnya merasa buruk.
Dia tersenyum mendengar kata-kataku dengan sedikit rona merah di pipinya. Reaksinya sama sekali tidak seperti yang kuharapkan.
Dia perlahan mendekat ke telingaku, dan berbisik dengan suara yang pelan dan berkata, "Apakah aku mengejutkanmu?"
Apakah itu sengaja?
Mengapa kamu melakukan itu dengan sengaja, Nanami?
Lalu dia tersenyum nakal lalu berjalan lebih cepat dariku
Aku pernah melihatnya di manga, tapi itu akan sangat berbahaya jika dilakukan di kehidupan nyata.
Ada apa denganmu, Nanami? Kau sangat agresif padaku hari ini.
"Apa yang terjadi, Nanami-san?"
"Tidak ada! Kita akan bersenang senang hari ini."
"Nanami, tunggu! Jika kamu menariknya, itu akan membuat kekacauan besar!"
Nanami-san menarikku ke arah akuarium dengan tangan bergandengan
Ini adalah pengalaman pertama aku berjalan dengan bergandengan tangan dan sejujurnya agak sulit untuk berjalan.
Aku tidak yakin apa yang harus kulakukan, tapi aku yakin aku harus membiasakannya begitu melihat betapa bahagianya Nanami.
Pertama kali aku melihatnya, aku pikir dia tampak seperti seorang gadis kecil, tetapi kemudian aku menyadari bahwa dia memang adalah seorang gadis kecil. Bagaimana aku menjaganya?
Tetapi Nanami tampaknya menikmati dirinya sendiri, jadi aku berusaha sedikit lebih keras untuk bekerja sama dengan nya.
Kencan pertama di akuarium, yang mengejutkan ku sejak awal, akan segera dimulai
Akuarium sangat redup, mungkin karena ada hubungannya dengan ikan..
Meski begitu, tidak sulit untuk berjalan mungkin karena kecerahan air yang bisa dilihat melalui kaca.
Aku tidak tahu apa soal ikan, tapi suasana ini entah bagaimana menenangkan.
Aku menyadari bahwa itu adalah hal normal bagi orang untuk berpegangan tangan agar tidak terpisah satu sama lain.
Jika tidak mereka mungkin akan tersesat.
Kami berjalan di sekitar aula sambil berpegangan tangan.
Alasannya, ambang batas malu Nanami mencapai batasnya, rona merah yang hanya ada di telinganya menyebar ke seluruh wajahnya.
Aku akan berhenti berbicara sekarang. Kami akan memasuki akuarium sekarang
Tiket yang dimiliki Nanami adalah tiket sepasang untuk pria dan wanita.
Ketika aku menyerahkannya kepada wanita di meja resepsionis, dia tersenyum padaku seolah-olah dia sedang melihat sesuatu sambil tersenyum dan berkata, "Apakah kalian berdua kekasih? Itu bagus, aku iri padamu".
Aku pikir itu hanya pembicaraan biasa dengan resepsionis.
Tetapi pada saat itu, Nanami-san yang menyadari itu wajahnya semakin memerah
Aku pikir reaksinya sedikit berlebihan.
Seolah-olah ketegangan yang menumpuk sampai saat itu tiba-tiba menjadi reda sekaligus dan dia dengan lembut menjauh dariku.
Aku tidak ingin mengakui bahwa aku merasa sedikit sedih ketika panas tubuhnya meninggalkan tubuhku.
"Itu benar ... um ... Ini adalah minggu pertama kami berdua menjalin hubungan dan dia adalah pacarku."
Sambil menjelaskan hubungan kami dengan resepsionis.
Melihat Nanami-san seperti itu, resepsionis itu menatapku dengan ekspresi yang mengatakan, "Ya Tuhan, aku telah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kulakukan."
Aku pikir dia terkejut karena mengira dia adalah seseorang yang terbiasa ditanyai pertanyaan semacam itu saat melihat Nanami-san
Yah, dia juga manis dengan cara itu.
Tapi aku tidak bisa memberi tahu resepsionis bahwa hubungan kami cuma permainan hukuman saja, pemandangan didepanku saat ini adalah Nanami-san yang panik dan wanita resepsionis yang terlihat panik juga
Untungnya tidak ada pelanggan lain yang menunggu kami.
"Ini adalah kencan pertama di kami akuarium. Apakah Anda punya rekomendasi?"
Setelah menerima pamflet, aku meminta rekomendasi kepada wanita resepsionis untuk menenangkan Nanami, aku ingin mengubah suasana.
Wanita di meja resepsionis tampak lega ketika Nanami kembali tenang mendengar kata-kataku.
Wanita itu terus tersenyum dan memberi aku rekomendasinya.
Dia merekomendasikan lumba-lumba dan penguin dan kemudian ada ikan dan juga ada kebun binatang di mana kamu dapat menyentuh ikan dan kura-kura, dan ruang seperti terowongan di mana ikan hiu, paus dan ikan besar lainya berenang di sekitarmu
Pada titik ini, aku akhirnya ingat sesuatu, aku pernah ke akuarium ini sebelumnya.
Mungkin ketika aku masih di kelas awal sekolah dasar.
Aku tidak ingat itu .... Aku ingin tahu apakah orang biasanya ingat kenangan masa kecil mereka
Tapi tampaknya banyak hal telah berubah sejak itu, tidak ada hiu paus, sebaliknya, yang ku ingat ada berang-berang laut.
Jadi aku bertanya dan ternyata berang-berang laut sudah tidak ada lagi. Sayang sekali. Hanya itu yang aku ingat.
Namun, fakta bahwa banyak hal telah berubah sejak saat itu, aku pikir dapat menikmatinya dengan cara yang baru. Nanami-san juga ada di sani.
"Semoga harimu menyenangkan."
Aku berterima kasih kepada resepsionis karena mengatakan itu dan dengan lembut mengulurkan tangan ku ke Nanami-san.
Ia sangat malu sehingga aku mengulurkan tangan ku padanya.
"Kalau begitu, ayo pergi?"
"Ya*
Nanami-san tersenyum seperti biasa, kemudian dia meremas tanganku.
"Pertama kali aku pergi ke akuarium, aku menyadari bahwa ini adalah tempat yang terbaik untuk berpegangan tangan dengan Youshin"
Dan begitulah Nanami-san memiringkan kepalanya dengan rasa ingin tahu saat dia melihat ikan itu.
"Aku sangat menyukai kontak dekat antara tangan kita, dan aku ingin melakukannya lagi, dan juga anehnya aku merasa nyaman dengan Youshin hari ini."
Aku diberitahu kata ini untuk pertama kalinya dan aku memiringkan kepala ku seperti yang dia lakukan. Aku tidak begitu yakin apa yang telah berubah dari ku, kecuali potongan rambut baruku…
"Aku tidak tahu apa itu. Aku selalu menyukai Youshin, tapi hari ini aku merasa lebih nyaman denganmu..... "
Di akuarium yang remang-remang ini, ada banyak orang dengan keluarga, teman, dan pasangan
Masing-masing dari mereka nampaknya sedang menikmati waktu mereka bersama orang yang mereka cintai
Nanami-san dengan santai mengatakan kepada ku bahwa dia semakin menyukai ku, tetapi aku juga memikirkan alasannya dan mengajukan pertanyaan berikut.
"Apakah karena pakaianku?"
"Pakaian itu terlihat bagus untukmu, tapi apa yang istimewa dari itu?"
"Sebenarnya aku mengenakan pakaian yang sama dengan yang Genichiro-san pakai di masa lalu, itu adalah sesuatu yang selau dia pakai di masa lalu."
"Aku belum pernah melihat pakaian itu sebelumnya.... Ah.. jadi begitu itu adalah pakaian ayahku ... "
Kemudian dia memberi sedikit tekanan lagi pada tangannya yang terjalin dengan tanganku dan mengintip ke arahku dengan senyum nakal.
Dia kemudian menatapku dan memberiku senyum berseri-seri.
"Haruskah aku memanggilmu. Ayah?"
"Eh? Ya, aku belum punya anak tapi aku sudah dipanggil ayah? haruskah aku memanggilmu memanggil Mama juga?...."
Setelah mengatakan itu, kami terdiam.
Aku salah bicara sedikit.
Kami diam, dan bahkan dalam cahaya redup, aku bisa merasakan bahwa wajah kami memerah
"Mari kita tidak membicarakannya, oke?"
"Ya.. pokoknya ayo bersenang-senang hari ini! Nanami-san!"
"Ya, ayo bersenang-senang! Yoshin!!"
Aku sangat bersemangat sehingga aku harus menahan diri untuk tidak membicarakannya.
Kami sangat terpukau dengan pemandangan ikan berwarna-warni berenang dalam suasana yang redup…
Alasan kami sangat bersemangat adalah untuk melupakan kata kata memalukan yang baru saja kami katakan, tapi ini tetap saja menyenangkan
"Apa ini, hanya pasir ......? Oh, ini belut laut. Aku tidak tahu ada begitu banyak spesies yang berbeda di tempat ini."
"Oh, lihat! Lihat, bukankah kedua ikan itu terlihat seperti sedang berkelahi? Mereka saling berhadapan dengan mulut terbuka seperti mereka sedang bertengkar."
"Mereka sangat ekspresif meskipun ukurannya kecil. Aku ingin tahu apakah yang berbeda warna itu jantan atau betina!"
Nanami-san melihat ke dalam akuarium seolah-olah dia sedang melahapnya. Aku ingin tahu apakah dia menyukai hal-hal kecil yang imut seperti ini?
Memang benar mereka lucu dan berkilauan dan menyenangkan untuk dilihat, bukan?
"Nanami-san, lihat kesini!"
Aku melihat Nanami-san terlihat sangat bahagia dan aku ingin memotretnya ... jadi aku mengarahkan ponselku padanya.
Aku mencari angle terbaik dalam kegelapan sehingga aku bisa menangkap kecantikan Nanami-san dengan belut laut yang bagus.
Dia sepertinya menebak gerakan ku dan berpose sambil tersenyum, wajahnya sangat dekat dengan tangki sehingga hampir menyentuhnya.
Dia tersenyum dan berpose untuk foto.
"Ya! Aku akan mengambil gambar."
Aku menekan tombol kamera di ponselku. Aku mengambil gambar yang lucu. Aku akan menunjukkannya kepadamu
"Bagaimana hasilnya?"
"Wow, itu sangat lucu ... kamu sangat pandai mengambil gambar, kirimkan padaku nanti, oke?"
Dia terlihat puas, itu membuatku senang juga
Kemudian Nanami-san memotretku.
Sejujurnya, aku pikir dia tidak membutuhkan fotoku, tetapi Nanami bersikeras untuk melakukan nya..... meskipun itu sedikit memalukan.
Saat aku melihat sekeliling akuarium dengan Nanami, kenangan masa lalu mulai muncul ke permukaan, meskipun hanya samar-samar.
Terakhir kali aku mengunjungi akuarium ini adalah ketika aku masih kecil ... Nanami dan aku menikmati akuarium untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, rasanya seperti kembali ke masa kecil ketika kami masin polos.. dan penuh semangat.
Saat kami melihat penguin berenang, mata Nanami-san terbelalak kaget melihat kecepatan mereka berenang
Nanami-san mengikuti ubur-ubur mengambang dengan matanya dan melihat pemandangan yang berkilauan dengan matanya yang semakin bersinar..
Sejumlah besar ikan berkilau keperakan...... apakah itu makarel atau semacamnya? Nanami bertepuk tangan dengan mulut terbuka lebar pada kekuatan gerombolan ikan besar ini.
Nanami-san melihat kuda laut dan makhluk laut kecil lainnya dan memberitahuku betapa lucunya mereka.
Nanami-san mencolek bintang laut dan bulu babi di Fureai Hiroba dan menikmatinya.
Nanami-san selalu berkata, "itu sangat lucu" setiap kali dia melihat sesuatu, tapi aku merasa ingin berteriak dengan keras, "Nanami-san kamu lebih manis."
"Apakah kamu bersenang-senang, Youshin?
"Aku menikmati nya."
Aku bertanya tanya apakah Nanami-san merasakan tatapanku, lalu bertanya padaku. Tetapi jawabanku adalah tulus dari lubuk hatiku
Kencan aquarium sangat bagus.
Tidak, kencan film juga bagus. Aku yakin aku bisa pergi ke banyak tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya di masa depan.
Aku memperhatikan perbedaan Nanami-san yang berbeda hari ini dan aku memiliki lebih banyak foto dirinya di ponsel ku hari ini.
Tentu saja, Nanami-san memiliki lebih banyak foto ku. Saat ini kami sedang istirahat di bangku dan melihat foto satu sama lain.
Kami melihat foto satu sama lain dan berbicara tentang bagaimana kami akan bertukar foto nanti....... Saat itu, aku akhirnya menyadari sebuah masalah.
Aku tidak tahu apakah itu masalah atau kelalaian.
Tidak, sungguh ... itu hanya masalah kecil, atau ......... dalam arti tertentu, itu bukan masalah besar
Aku tidak mendapatkan foto kami berdua!
Ya, akuarium yang kami habiskan bersama itu menyenangkan, dan kami berdua bersenang-senang. Kami mengambil foto satu sama lain dan hanya itu.
Tak satu pun dari kami datang dengan ide "mengambil foto kami berdua bersama" mungkin karena kami memiliki sedikit pengalaman dalam berkencan..
Ini adalah kesalahan.
Aku sangat terkejut melihatnya melirik ke arahku.
"Apakah kamu menyadari sesuatu?"
"Apakah Youshin menyadarinya juga? Aku benar-benar lupa ... Aku gagal."
Nanami-san terlihat sedikit senang sedikit senang dan berbaring sambil tertawa
Nanami-san tampak sedikit senang mendengar bahwa aku menyadarinya juga
Dengan melakukan itu, aku hampir bisa melihat perutnya melalui celah kecil di pakaiannya.
Aku akan berpura pura tidak melihatnya segera setelah aku melihatnya. Aku dengan cepat mencoba menyembunyikannya.
Aku berkata
"Mulai sekarang, mari kita berfoto berdua."
"Kamu benar. Taii bagaimana caranya?."
Bagaimana pasangan biasa lakukan dalam situasi seperti itu? Ada banyak orang di sekitar, sehingga mereka meminta orang lain untuk melakukannya untuk mereka?
Aku sedikit gugup, tetapi demi Nanami, aku akan bertanya pada orang lain, aku yakin staf dapat membantu.
Tepat saat aku membuat keputusan itu... sebuah pengumuman dibuat di museum bahwa pertunjukan lumba-lumba akan segera dimulai.
"Pertunjukan lumba-lumba? Bagaimana kalau kita pergi kesana?"
"Kelihatan seru, tapi ibuku pernah bilang kita harus duduk di belakang karena kita bisa basah."
"Ah, kamu benar, kita harus berhati-hati tentang itu....."
"Ya, aku menantikan pertunjukan lumba-lumba."
Kami akan memikirkan gambarnya nanti.
Kami baru saja akan pindah dari tempat terakhir, ke pertunjukan lumba-lumba lalu kami mendengar .....
"Mamaaaa~~~~."
Aku mendengar suara keras seorang gadis kecil menangis.
Saat Nanami dan aku menatap suara tangisan itu...ada seorang gadis kecil menangis sendirian..
Apakah dia masih anak TK?. Dia mungkin tersesat.
Mungkin karena pertunjukan lumba-lumba baru saja diumumkan, semua orang sudah pindah kesana, dan hampir tidak ada orang di sekitar.
Ini buruk dan tidak ada orang di sekitar yang tampak seperti staf.
Aku sangat terkejut sehingga aku tidak bisa tidak berpikir,
"Nanami-san, dia tampaknya ...... tersesat, haruskah kita bantu cari ibunya?"
Aku berkata dengan lantanga membuat saran seperti itu kepada Nanami, meskipun kami sedang berkencan.
Aku merasa tidak bisa meninggalkan nya dengan acuh tak acuh, aku tidak bisa meninggalkan gadis kecil yang tersesat sendirian..
"Aku memikirkan hal yang sama. Aku tidak bisa meninggalkannya di sana. Pertunjukan lumba-lumba akan diadakan di sore hari, jadi mari kita lakukan sesuatu tentang dia dulu!"
Nanami-san tidak menunjukkan ketidaksenangan dengan pendapat ku, aku sangat mengaguminya Nanami-san seperti ini
Kurasa karena dia aku berubah drastis.. Dia membuat ku menyadari bahwa tidak terlalu buruk untuk menolong orang lain seperti ini.
Aku hendak mendekatinya lalu Nanami-san tersenyum padaku dan berkata,
"Kamu sangat baik, bukan? Aku tahu kamu baik, Youshin. Kupikir kamu akan menjadi ayah yang baik dimasa depan."
"Aku yakin kamu juga akan menjadi ibu yang baik."
Seolah mengulangi percakapan kami sebelumnya, kami saling memandang dan tertawa.
Ups, ini bukan waktunya santai. Pertama-tama, ayok kita tolong gadis itu.
Kami perlahan mendekati gadis yang menangis itu, berhati-hati agar tidak mengejutkannya.
"Halo, gadis kecil? Mengapa kamu menangis? Jika kamu tidak keberatan, bisakah kamu memberi tahu kami ... "
"Apakah kamu kehilangan ibumu? Jangan khawatir, kami akan tinggal bersamamu dan mencari ibumu... "
Gadis itu mungkin terkejut dengan kemunculan kami yang tiba-tiba tapi dia berhenti menangis dan menatap kami dengan tatapan bingung di matanya.
Nanami dan aku mencoba untuk tidak mengejutkan gadis itu, tapi dia masih memasang ekspresi terkejut di wajahnya.
Sementara aku ragu-ragu sejenak, Nanami-san segera berjongkok di tempat dan melakukan kontak mata dengan gadis itu.
Kemudian, mungkin untuk meyakinkannya, dia tersenyum lembut.
Pada awalnya, gadis itu tampak terkejut, tetapi kemudian dia melihat senyum Nanami-san
Dia berhenti menangis dan dia memiringkan kepalanya ke arah kami dengan ekspresi penasaran di wajahnya.
"Kalian siapa…?"
"Nama ku Nanami. Dan kakak ini Youshin. Senang berkenalan denganmu, bisakah kamu memberi tahu kami nama mu, nona muda?"
"Nanami onee-chan...... Yohshin onii-chan......aku......... yuki..."
Nanami-san dengan lembut mengulurkan tangannya ke Yuki.
Apakah Yuki lega dengan Nanami-san yang sedang menatapnya.?
Nanami tersenyum lembut padanya dan menunggu tangan mungil Yuki bergerak, seolah meyakinkannya.
Setelah beberapa saat, Yuki perlahan memegang tangan Nanami-san dan untuk pertama kalinya
Gadis itu memgang tangan Nanami-san seolah-olah membungkusnya.
"Yuki, kenapa kita tidak duduk dan berbicara sebentar? Kamu lelah, kan? Bisakah kita pergi ke kursi di sana?"
"Oke... "
Sambil memegang tangan Yuki, Nanami-san perlahan berdiri dan berjalan bersamanya dengan langkahnya sendiri.
Dia tidak pernah mendahuluinya atau berjalan terlalu cepat
Saat kami berjalan ke kursi di alun-alun fureai, Yuki menatapku dan berkata,
"Oniichan ...."
Yuki, yang masih memiliki ekspresi cemas di wajahnya, mengulurkan tangannya kepadaku juga.
Apa yang harus aku lakukan?! Aku tidak pernah berbicara dengan anak kecil sebelumnya. Aku mencoba untuk melakukan kontak mata dengan Yuki seperti yang dilakukan Nanami-san
Aku ingin tahu apakah ini cara paling teapt untuk membuatnya merasa nyaman?
Yuki masih tampak sedikit tidak nyaman, jadi aku memutuskan untuk membeli jus dari mesin penjual otomatis terdekat.
Mungkin aku naif, tapi kupikir itu akan membuatnya senang meminum sesuatu yang dia suka di saat seperti ini.
"Yuki, kamu mau jus? Kamu suka yang mana??
"Jeruk....terimakasih...... Onii-chan."
"Gadis pintar."
Ya, dia gadis baik yang bisa mengucapkan terima kasih dengan benar.
Aku membeli jus jeruk dari mesin penjual otomatis dan menyerahkannya kepada Yuki.
Yuki dengan cekatan memasukkan sedotan ke dalam jus kotak dan perlahan mulai meminum jusnya.
Dia tampaknya sudah sedikit tenang meskipun masih ada air mata yang tersisa di matanya.
"Aku kehilangan ibu ku dalam kegelapan dan kami terus berjalan dan berakhir di sini, tetapi semua orang menghilang sekaligus, dan aku terpisah dengan ibuku."
"Begitu....... Kalau begitu kita harus mencari Ibu secepatnya.”
Aku yakin Nanami telah mendengar tentang situasi Yuki ketika aku sedang dalam perjalanan ke mesin penjual otomatis untuk membeli jus jeruk.
Setidaknya aku tahu apa yang terjadi, aku yakin ibu Yuki mungkin sedang khawatir dan mencarinya.
Mungkin dia sedang berbicara dengan staf di diseitar sini dan kita harus memberi tahu mereka terlebih dahulu.
Aku ingin tahu apakah ada pusat anak yang hilang di tempat ini.
Hmmm.. aku harus mencari staf dulu.......
Aku melihat ke arah Yuki, yang sudah sedikit tenang, dan akan pindah dari tempat ini ketika ...... Yuki bergumam sedih.
"Aku pergi kesini dengan mama papa ku.. tapi mereka menghilang…. apakah yuki anak nakal? apakah mama papa benci yuki?...*
Aku dan Nanami mendengarkan dengan tenang kata-katanya.
Suara Yuki bergetar saat dia mulai menangis lagi, air mata mengalir di matanya.
Aku baru saja akan memberitahunya bahwa itu tidak benar, Nanami-san dengan lembut memeluk Yuki tepat di depannya.
Itu adalah pelukan lembut, seperti...... pelukan seorang ibu.
"Aku yakin mereka akan memaafkanmu nanti jika kamu meminta maaf. Yuki sangat mencintai mama dan papa mu, kan?"
"Aku sayang one-chan… mama…. Papa… Yuki anak baik kan?"
"Ya, dia akan memaafkanmu. Aku sudah banyak bertengkar dengan ayahku dan kami sudah sering berbaikan. Aku yakin dia akan memaafkanmu. Aku juga menyayangimu Yuki."
Mendengar kata-kata Nanami-san, Yuki tersenyum seolah dia lega meski air mata masih mengalir di wajahnya.
Yang bisa ku lakukan hanyalah menonton.
Sungguh... Nanami-san luar biasa....... Aku yakin aku tidak akan pernah bisa meyakinkan anak seperti itu.
Aku yakin dia akan menjadi ibu yang sangat baik di masa depan.
Setelah memastikan bahwa Yuki sudah tenang, Nanami-san perlahan menjauh dari Yuki dan saling tersenyum.
Air mata mengalir di mata Yuki, jadi aku dengan lembut menyekanya dengan sapu tangan yang kubawa, dan dia melompat turun dari kursinya.
Yuki membungkuk kepada kami. Dia adalah gadis yang sangat baik yang bisa mengucapkan terima kasih.
Nanami begitu terpesona oleh kelucuan Yuki sehingga dia pun jatuh cinta padanya, dia tampak menahan diri untuk tidak memeluk Yuki.
Yuki menatap Nanami-sani dengan mata penasaran dan kemudian mengulurkan tangannya padaku lagi.
Nanami-san dan aku memegang tangan Yuki dari kedua sisi dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan sebelumnya.
Kami mulai berjalan perlahan untuk mencari ibu Yuki....... Yuki menatap Nanami-sani dan membuka mulutnya dengan kagum.
Dia berkata
"Onee-chan punya nenen yang besar seperti mama juga, apakah oni-chan suka nenen besar?"
Yuki tiba-tiba melontarkan pertanyaan konyol kepadaku bagaimana aku harus menjawabnya?
Aku ingin tahu apakah aku adalah tipe ayah yang bisa mengatakan hal seperti itu dengan bercanda?
Entahlah, mungkin dia memiliki ayah yang suka bercanda seperti itu. Mungkin itu pengaruh yang buruk.
Ketika aku sedang panik dan tidak dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan Yuki. Aku mendengar Yuki berbicara pada dirinya sendiri dan meraba raba dadanya sendiri.
Yuki berkata pada dirinya sendiri
"Yuki, aku suka......oppai mama ...... Baunya lembut dan enak ketika kamu mencobanya... saat kamu menggosoknya padaku...... aku sangat menyukainya...... apakah Yuki akan memiliki oppai yang besar seperti kakak?"
Aku bertanya-tanya bagaimana aku harus menjawab pertanyaan itu, aku meminta maaf dalam pikiran ku kepada ayah Yuki, yang belum aku temui.
Nanami-san, yang ada di sebelahku, tersipu malu oleh pertanyaan Yuki-chan, tapi dia mengirimiku pandangan seolah seolah sedang menantikan sesuatu.
Aku tahu, tidak baik jika aku membuat kesalahan di sini. Jadi aku harus memikirkan kata kataku dengan hati-hati sebelum berbicara
"Aku suka segalanya tentang Onee-chan, bukan hanya payudaranya. Yuki, kamu suka semua hal tentang Ibu, bukan hanya payudaranya saja, bukan? Itu sama saja.”
"Ya... aku suka semua tentang kamu...... dan kamu suka semua tentang aku......., bukankah kamu sama, Onii-chan?"
Aku ingin tahu apakah Yuki-chan merasa lega pada jawabanku, dan dia memberiku senyum manis..
Nanami-san juga puas dengan jawabanku dan mengedipkan matanya padaku, sepertinya jawabanku benar.
Itu bagus, tapi itu benar-benar memalukan untuk menggunakan kata "payudara" di depan umum ...... dan aku mengatakannya berturut-turut!
Nanami-san mengedipkan mata padaku untuk pertama kalinya, jadi rasa malu itu tidak masalah.
Kami kemudian menemukan seorang anggota staf dan memberi tahu mereka situasinya. Mereka tampaknya mencari Yuki juga, dan membawa kami ke tempat ibunya sedang menunggu.
Saat kami memasuki ruang staf... mereka melihat Yuki, dan dengan air mata di wajah mereka, dan meneriakkan nama Yuki.
"Apakah itu orang tua gadis ini?"
"Yuki!"
"Mama.... papa!!i.”
Ya, itu adalah orang tua Yuki
Mereka berpelukan dan senang bertemu lagi.
Mereka berpelukan cukup lama, tapi kemudian Yuki meminta maaf kepada ayahnya.
"maafkan aku...... Papa.. aku mencintaimu, ...... Papa ... aku mencintaimu, ...... Papa .. .Aku mencintaimu."
"Maafkan aku ......juga. Maafkan aku tidak bisa menepati janjiku pada Yuki. ......... aku juga mencintaimu.... aku senang kamu aman... "
"Kakak ini ada bersamaku."
Kami akan pergi ketika orang tua Yuki-chan melihat kami dan segera mendekati kami.
"Terima kasih banyak telah menjaga Yuki … aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada kalian....."
"Terima kasih banyak, aku mendengar dari istriku bahwa Yuki tersesat ketika aku menyelesaikan beberapa pekerjaan mendesak, itu semua salahku....."
Mereka berdua membungkuk dalam-dalam dan berterima kasih kepada kami.
Sang ayah pun mati-matian berusaha menepati janjinya pada Yuki.
Aku senang kamu bisa berbaikan dengan Yuki, aku ikut senang untukmu.
Kedua orang dewasa itu menundukkan kepala mereka dan Yuki menundukkan kepalanya, tindakan mereka membuatku merasa sedikit malu.
"Aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih...... Jika kalian belum makan siang, bisakah kalian setidaknya membiarkan kami mentraktir kalian?"
"Oh, tidak usah."
Kami tidak berniat melakukan sesuatu yang istimewa, aku sedang memikirkan bagaimana cara menolaknya, tapi kemudian Nanami-san angkat bicara.
"Kami sudah membuat makan siang. Izinkan kami untuk makan dengan Yuki-chan, agar kami bisa habiskan waktu bersama Yuki-chan."
Jadi begitu, isi dam tas besar ini ada kotak makan siang Nanami-san
Aku beruntung bisa makan bento bersama Nanami-san di hari liburku.
Aku tak sabar untuk itu.
Beberapa menit berikutnya kami dipenuhi dengan banyak pertanyaan, tetapi kami berusaha menjawabnya.
Aku sangat senang melihat mereka dan aku ingin mereka menghabiskan liburan mereka bersama keluarga.
Akhirnya, Yuki meminta bantuan kami.
"Onii-chan, onee-chan, terima kasih untuk .......... Bisakah kamu berfoto dengan ...... Yuki?"
Ketika aku menolak ucapan terima kasih orang tuanya, Yuki sedikit menundukkan kepalanya dan meminta untuk difoto bersama kami.
Aku bertanya-tanya apakah dia malu atau takut kami akan menolak tawarannya.
Kami setuju untuk berfoto dengannya, dan Yuki tersenyum bahagia.
Staf mengucapkan terima kasih dan kami meninggalkan ruang staf untuk berfoto dengan penguin, hewan favorit Yuki.
Kami memutuskan untuk memotret Yuki-chan antara aku dan Nanami-san dengan ponsel orang tua Yuki, ponselku, dan ponsel Nanami-san
Yuki melambai padaku dengan riang,
"Terima kasih, Onii-chan, Onee-chan... Bye-bye..."
Yuki melambai dengan riang dan orang tuanya, yang membungkuk kepada kami berulang kali.
Yuki-chan menjadi gadis yang lincah dan energik. Tentu saja, itulah Yuki yang sebenarnya.
Yah, kita masih di sini di akuarium dan kita mungkin bertemu lagi.
Kami melambai ke mereka sampai mereka hilang dari pandangan.
Setelah mereka hilang dari pandanganku, aku melihat foto Yuki, aku, dan Nanami secara berdampingan di ponselku.
Aku bertanya-tanya tentang apa ...... yang membuatku merasa... seperti...
"Rasanya seperti kita memiliki seorang anak perempuan dalam gambar ini. Ini adalah kenangan yang indah"
Nanami hanya mengatakan apa yang aku pikirkan tetapi aku tidak bisa mengatakannya.
Pada saat itu........ perutku yang keroncongan mengeluarkan suara berlebihan. Itu adalah suara keras yang bisa didengar orang lain
Aku tidak menyadarinya sama sekali, aku lega keluarga Yuki tidak mendengarnya. Jika itu terdengar saat kita mengucapkan selamat tinggal pada Yuki, itu akan menghancurkan segalanya.
Saat sama aku tersipu malu, Nanami-san gemetar menahan tawa.
"Kamu lapar? Bagaimana kalau kita makan siang dulu?"
"Ya, tentu."
Saran Nanami-san sambil tertawa terbahak-bahak tidak menarik panas dari pipiku, jadi aku menerimanya. Ah ini memalukan
Namun, ketika kami saling memandang satu sama lain, kami mulai tertawa dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan Yuki-chan.
"Meski begitu, Nanami-san, mengapa kamu tetap membuat makan siang?"
"Ada banyak keluarga di sini, jadi tidak apa-apa membawa makan siang sendiri, sepertinya ada tempat makan baik di dalam maupun di luar."
Aku kagum dengan kesiapan Nanami-san. Aku pikir aku telah mempelajari sesuatu. Aku harus menyelidiki hal-hal seperti itu sebelum aku mengajak nya kencan
"Tetapi jika kamu memberi tahuku, aku bisa membantu sedikit ... "
"Aku ingin membuat kejutan hari ini. Kamu belum pernah mencobanya bukan? Aku pikir kamu mungkin menyukainya."
"Ya, aku sangat terkejut dan senang ... terima kasih."
Dalam hal itu, bento Nanami-san adalah kejutan yang paling menyenangkan bagi ku
Memikirkan orang lain dan melakukan apa yang membuat orang itu bahagia. Dan tidak mementingkan dirinya sendiri,
Aku sangat senang melihatnya.
Aku tergoda untuk memakannya di sini, tapi aku menahannya.
"Dimana kita akan makan hari ini? Hari ini hangat dan cuacanya bagus. akan lebih menyenangkan jika kita makan di luar."
"Aku memikirkan hal yang sama, aku juga membawa alas untuk berjaga-jaga."
Persiapannya sempurna. Aku terlalu fokus untuk menata rambut ku sehingga aku merasa buruk tentang kurangnya perencanaanku
Aku akan merenungkannya nanti. Pertama-tama, ayok nikmati momen ini bersama Nanami-san
Kami keluar melalui pintu masuk yang menghubungkan taman dan museum.
Langit berawan, dan angin sepoi-sepoi membelai pipi kami.
Kamu dapat melihat keluarga dan kekasih yang membentangkan alas dan berbarimg di atas rumput hijau dengan makan kotak makan siang dengan suasana yang harmonis.
Ada meja dan kursi kayu di belakang, tapi tidak begitu banyak orang yang duduk disana
"Wah. Apakah ini yang kamu sebut lokasi yang bagus? Yah, itu lokasi yang bagus, bukan?"
"Ya, terlihat lebih ...... nyaman seperti itu."
Aku senang cuacanya sedang cerah. Cuacanya sangat bagus sehingga aku bisa merasakannya. Makan siang di sini akan menyenangkan.
Kami menemukan tempat yang cocok dan mengeluarkan alas tempat duduk dari tas Nanami-san dan membentangkannya.
Tentu saja, aku membukanya dengan izinnya, tapi anehnya aku gugup saat membuka..... tas gadis.
Bagaimanapun, alas santai dengan pola bintang di atasnya, ukurannya pas untuk sebelas orang.
Nanami-san kemudian mengeluarkan beberapa kotak makan siang dan membukanya dengan efek suara "tada~" yang keluar dari mulutnya
Di dalamnya ada sandwich berwarna-warni dengan berbagai makanan.
Ada telur goreng, sosis, udang goreng, brokoli rebus dan wortel, dan salad dengan selada dan tomat ceri... Pemandangan yang sangat membahagiakan menyebar di kotak makan siang. Warnanya indah dan porsinya sempurna.
Bukankah itu terlalu luar biasa? Kotak makan siang ini, itu semacam perayaan.
"Wow. Kamu benar benar bekerja keras untuk membuat ini. Bukankan ini terlalu luar biasa? Ini lebih besar dari kotak makan siang sekolah, dan kelihatannya enak…."
"Aku tidak bisa membuat makan siang yang sangat rumit secara teratur, jadi aku sedikit gugup.. tetapi ibu ku datang dan membantuku."
Tidak, bento yang biasa aku makan cukup rumit, tapi...... lebih dari itu, dan aku harus memakannya dengan sepenuh hati.
Untuk saat ini, aku akan mengambil gambar kotak makan siang yang ada didepanku saat ini
"Jika kamu tidak keberatan, aku akan mengambil gambar untukmu... "
Ketika kami menoleh ke arah suara itu, ada anggota staf akuarium yang kami temui sebelumnya ketika Yuki tersesat.
"Terimakasih, tolong…"
"Aku akan dengan senang hati melakukannya."
Aku dan Nanami-san menyerahkan ponsel kami pada staf dan duduk berjajar di kursi santai.
Saat itu, Nanami-san melingkarkan lengannya di lengan ku, seperti di pagi hari … Tidak, dia membawa ku lebih dekat dari sebelumnya
"Bagus, aku akan memotret kalian berdua. Ya, cheese!
Aku terkejut sesaat, tapi saat melihat raut kebahagiaan di wajah Nami, aku pun ikut senang.
Anggota staf yang mengambil foto kami sekali lagi berterima kasih atas apa yang telah kami lakukan untuk Yuki, dan kemudian pergi.
Saat dia pergi, dia bahkan menyuruh kami untuk bertanya kepada petugas patroli jika kami ingin berfoto, ternyata mereka juga memotret orang lain seperti itu..
Aku belajar hal baru hari ini. Mungkin aku akan melakukannya lain kali.
Dalam foto, aku dan Nanami-san dan bento yang dia buat tergambar dengan indah di gambar. Begitu ya, itu sebabnya Nanami-san begitu dekat denganku. Apakah itu ada artinya?
Jika itu karena dia hanya ingin meringkuk, aku akan sedikit senang, tapi itu terlalu banyak untuk diharapkan.
"Selamat makan."
Aku menyatukan kedua tanganku di depan bentoku, dan kami mengobrol seperti biasa.
Aku mulai dengan mengambil satu gigitan sandwich. Aku bisa merasakan daging tuna, mentimun, telur, ham, keju, tomat, dan selada
"Tunggu apa benda yang berwarna merah dan hitam itu?"
"Oh, itu sandwich selai stroberi dan sandwich krim cokelat. Aku pikir kamu mungkin menyukai sesuatu yang manis.'
"Itu benar. Ngomong-ngomong, yang mana yang kamu buat?"
"Hmm? Aku? Aku membuat sandwich tuna dan sandwich telur."
"Yah, aku akan makan sandwich telur dulu."
Aku mengambil sandwich telur, dan permukaan rotinya sedikit berwarna cokelat keemasan dan sepertinya roti itu dipanggang.
Saat aku mengunyahnya, permukaannya garing, diikuti rasa telur dan mayonaise... lalu ada sedikit rasa pedas di lidahku.
Bahan rahasianya tampaknya mustard dan lada hitam, yang memberi sensasi rasa sedikit unik
Ini dia, sup bawang. Favoritku
Sebelum aku bisa mengatakan betapa lezatnya itu, Nanami-san memberiku semangkuk sup di tangannya.
Sup yang dituangkan ke dalamnya mengeluarkan aroma harum dan menggelitik lubang hidung ku
Sup yang aku terima sangat hangat dan tampak seperti baru saja dibuat.
Saat aku memakannya, rasa lembut dari daging bakso dan bawang menyebar memenuhi mulut ku
Ini melegakan rasa pedas di lidahku, yang telah sedikit mati rasa oleh mustard sandwich.
Ini enak, hangat, dan lezat.
"Nanami-san bahkan bersusah payah membuatkan sup untukku...."
"Aku pikir itu akan cocok dengan sandwich. Aku juga akan makan sup."
Nanami-san mengambil cangkir dari tanganku, meletakkan mulutnya di atasnya dan meminum sup dengan cara yang sama.
"Ciuman tidak langsung... bukankah sudah terlambat untuk itu? Bahkan Youshin tidak mempedulikannya."
"Tidak, aku mempedulikanya.... Maksudku, Nanami-san juga memikirkan nya, kan? Wajahmu sedikit memerah."
"Jangan katakan itu bahkan jika kamu menyadarinya.*
Sebenarnya, aku hanya mencoba membuatnya berpikir aku tertarik padanya, tapi kurasa dia mengkhawatirkannya.
Aku rasa aku bisa menggodanya sedikit hari ini, tapi sepertinya itu nukan hal yang tepat.
"Ne~… Nanami-san, ah….”
Itu adalah omelet buatan Nanami-san, tapi untuk pertama kalinya aku mencoba untuk memberinya suapan dariku..
Aku benar-benar ingin melakukan ini dengan masakan ku sendiri suatu hari nanti, tetapi Nanami-san sangat agresif hari ini. Aku nggak mau kalah
Aku tahu ini bukan kompetisi, tetapi itu menyalakan api di hatiku sebagai laki-laki .
Jadi aku memutuskan untuk melakukannya sendiri. . . . .
Aku senang aku melakukannya, tapi ini lebih memalukan daripada yang kukira Nanami-san… Aku tidak tahu dia melakukan ini padaku selama ini .... dia luar biasa.....
Nanami-san sedikit terkejut ... tapi kemudian dia tersenyum padaku dan menggigit telur gulung yang aku tawarkan padanya.
"Itu enak, ini pertama kalinya kamu melakukan itu untukku, kan?"
"Ya, karena itu adalah masakan Nanami-san, jadi tentu saja enak."
Apa ini? Nanami-san lebih tenang dari yang kuduga
Kupikir dia akan lebih memerah........ tapi kurasa dia sudah terbiasa dengan itu
"Ketika kamu sudah mahir memasak, kita bisa membuat kotak makan siang masing-masing dan menukarnya. Bukankah itu menyenangkan? Akan lebih menyenangkan jika membuatnya bersama bukan?"
"Aku akan mencoba yang terbaik untuk belajar memasak."
Itu benar. Aku senang bisa berbicara dengan gembira tentang masa depan kita bersama.
Aku telah memikirkan hal serupa sebelumnya, aku senang kita memikirkan hal yang sama.
Aku yakin Nanami tidak menyadarinya, tapi jangan terlalu senang dulu sekarang
Kemudian kami pelan-pelan menyantap makan siang kami sambil mengobrol tentang rencana kami di sore hari….
Berbeda dengan istirahat makan siang di sekolah, waktu tidak dibatasi, sehingga waktu terasa mengalir lebih santai.
Matahari hangat dan angin sepoi-sepoi terasa nyaman. Aku merasa sangat bahagia.
Dia membuat begitu banyak makan siang, tapi itu habis dengan cepat, mungkin karena kami mengobrol bersama, atau mungkin karena kami makan di lingkungan yang menyenangkan.
Sebelum aku menyadarinya, hanya ada satu sandwich dengan selai stroberi dan krim cokelat yang tersisa.
Aku pasti sudah makan cukup banyak.
Aku menyimpannya untuk yang terakhir… karena ini adalah makanan penutup,......
"Nanami-san, kamu mau makan yang mana?"
"Aku pikir aku akan memilih stroberi...... bagaimana dengan Youshin? "
"Aku senang kamu bertanya. Aku sudah berpikir untuk makan yang cokelat."
Nanami-san mengambil sandwich cokelat dengan tangannya dan menawarkannya padaku.... tapi tepat saat aku akan menerimanya, dia melepaskan tangannya dengan cepat.
Karena itu, dia memasang senyum nakal di wajahnya dan menawarkanku ...... sandwich cokelat lagi.
"Apakah kamu ingin aku melakukan nya lagi?"
Aku berpikir tentang untuk memakan sandwich langsung dari tangannya.......... Aku tidak yakin apakah itu selevel dengan memakan telur dadar dari tangannya atau tidak.
"Aku akan melakukan hal yang sama setelah ini, Nanami-san..."
"Ya, aku ingin kamu melakukannya... "
Meskipun aku menyatakan pembalasan, dan Nanami-san sepertinya menginginkannya..
Mungkin, aku merasa keberanianku sedang diuji hari ini.
Aku menggigit sandwich yang ditawarkan kepadaku, berhati-hati dengan jari-jarinya.
Manisnya cokelat dan rasa gurih dari kacang tanah yang lembut di dalamnya memenuhi mulutku.
Saat aku terus memakan sandwich dari tangannya.... Lidahku mengenai jarinya.
"Ah .......... "
Pada saat itu, dia membuat suara kecil, tetapi tidak menarik jarinya… aku terus memakan sandwich dari tangannya.
Yang tersisa hanyalah tangannya, yang tidak memegang apa pun.
"Jariku hampir habis dimakan, kan?'
"Aku tidak akan melakukan itu…"
Aku juga menawarkan sandwich dengan cara yang sama, dan dia memakannya dari tangan ku.
Segera setelah dia selesai memakan sandwich dari tanganku.. dia menjilat selai di jariku.
"Nanami, itu geli."
"Ehe…ada selai di jarimu..."
Dia tersenyum nakal dan menjilat bibirnya sendiri dengan lidahnya saat dia melakukannya.
Pertama kali aku melihatnya, jantung ku berdetak sangat cepat sehingga aku pikir itu sudah pada batasnya...
"Apa yang kamu lakukan tiba-tiba ... aku terkejut... Sungguh"
Tapi senyum di wajahnya menunjukan seolah-olah tidak ada yang terjadi, dan dia menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sandwich dengan selai strawberry berangsur-angsur menghilang, tapi mungkin aku tidak memegangnya dengan benar, atau mungkin selai strawberry yang mencuat dari roti berakhir di jariku.
Aku kagum dengan sikap Nanami yang agresif.
Saat kami melakukannya, kotak bento sudah benar-benar kosong.
"Terimakasih atas makanannya, itu enak"
"Terima kasih banyak.”
Aku menyatukan kedua tanganku dan mengucapkan terima kasih. Ini adalah percakapan biasa lainnya. Nanami-san tersenyum bahagia.
"Aku membuat begitu banyak makanan aku pikir itu mungkin tersisa."
"Aku terkejut aku makan begitu banyak."
Setelah makan siang dan mengisi perut kami, kami meletakkan kotak makan siang kami dan bersantai bersama di seprai...
Matahari dan perasaan nyaman karena memiliki Nanami-san di sampingku membuatku mengantuk
Kurasa ini pertama kalinya aku menguap saat bersama Nanami-san
"Youshin? Apa kau mengantuk karena sudah kenyang? Kau seperti anak kecil ya? Ayo... kemari"
Aku tahu kedengarannya seperti aku membuatnya bosan dan tidak sopan bersikap kasar padanya, tapi ...... rasanya sangat enak sampai aku menguap.
Nanami-san dengan lembut memberi isyarat padaku sambil mengetuk-ngetuk pahanya..
Etto..... itu? Aku tidak yakin apakah itu berarti kebalikan dari apa yang biasanya aku lakukan
"Apa yang kamu lakukan Nanami-san?"
"Ayok kemari Youshin."
Aku hanya bisa membalas senyumannya, meskipun dia telah menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lagi, dan aku tidak bisa menahan godaan untuk berbaring di sana dan merasa baik.
Aku mendekatinya dan berbaring telentang, menggunakan pahanya sebagai bantal. Ini adalah pertama kalinya aku berada di bantal pangkuan Nanami-san.
"Aku sudah lama tidak memakai stocking hari ini, tapi aku harap itu tidak akan menyakitimu… Aku sedikit malu ketika aku bertelanjang kaki. Aku bertanya-tanya apakah yang ini lebih hangat dari bantal."
"Tidak apa-apa, ini lembut. Ini yang terbaik…"
Jika aku mencocokkannya, bantal pangkuan Nanami-san seperti bantal bulu yang mewah dan empuk. Sangat nyaman. ......
Aku sangat mengantuk, kepalaku sangat pusing, aku akan mengatakan sesuatu yang aneh.
"Kamu bisa kembali tidur ... aku akan membangunkanmu....."
Dengan lembut Nanami-san menepuk kepalaku dan berkata,
"Terima kasih untuk Hari ini Youshin.... Aku sangat senang hari ini... Aku ingin berterima kasih."
Aku merasa sangat menyesal ...... untuk fakta itu.
Aku tidak yakin apakah dia mengerti perasaanku ... dia mengatakan itu ..
Aku belum melakukan apapun untuk membuatnya berterima kasih…
"Aku sangat senang kamu di sini. Aku mencintaimu... "
Mendengar kata-kata itu, kesadaranku yang sepenuhnya lega berangsur-angsur jatuh ke dalam tidur.
Aku bertanya-tanya apakah aku bisa mengucapkan kata-kata "Aku juga mencintaimu" sebelum aku benar-benar tertidur.
Aku sedang bermimpi sekarang.
Inilah yang ku sebut sebagai lucid dream. Aku dapat melihat dengan jelas dalam mimpi ku bahwa ini adalah mimpi.
Alasan kenapa aku tahu ini mimpi adalah karena Nanami-san ada di depanku.
Nanami-san, dengan wajahnya yang memerah, akan mengakui permainan hukuman saat itu.
Aku memimpikan saat saat itu ketika hubungan kami dimulai.
Saat itu ... Aku tidak pernah berpikir aku akan bermimpi seperti itu dengan aku di pangkuannya.
Hal-hal telah banyak berubah setelah kami mulai berhubungan. Dia berubah, begitu juga aku
Jika aku menolak pengakuannya saat itu... apa yang akan terjadi pada ku?
Apakah aku masih akan bolak-balik antara rumah dan sekolah dan bermain game setiap hari?
Itu akan menyenangkan, tetapi dibandingkan dengan hari-hariku saat ini dengan Nanami-san, tak perlu dikatakan mana yang lebih baik.
Aku tidak yakin apakah Nanami-san akan berkencan dengan seseorang yang berbeda dari ku, tapi….hanya membayangkan itu menjijikkan.
"Aku ... cinta ...Aku … Mencintaimu.. jadi ... maukah kamu berkencan denganku......?"
Dengan ekspresi yang sama persis, dalam situasi yang sama persis, kata-kata yang sama persis dilontarkan padaku seperti dulu.
Satu-satunya perbedaan adalah ember berisi air pel tidak jatuh dan aku tidak ada di rumah sakit.
Mungkin karena ini adalah mimpi, tapi itu sangat mudah beradaptasi.
Aku tersenyum dan menanggapinya.
Aku juga menyukaimu, Nanami-san.
Ketika aku mengatakan satu hal itu padanya, dia tersenyum bahagia dalam mimpiku. Aku melihat akhir yang sama seperti saat itu.
Kemudian aku terbangun.
"Ah, Youshin. Kamu sudah bangun ..."
Perlahan aku membuka mataku dan melihat... wajah Nanami yang asli, dia tersenyum lembut dan lembut padaku.
"ah selamat pagi...... Nanami-san.... Berapa lama aku tertidur Nanami-san."
"Kamu sudah tertidur selama sekitar satu jam, dan aku sedang memperhatikan mu saat sedang tertidur dan bermain main dengan wajah mu, dan aku lupa waktu telah berlalu."
Aku tertidur dalam satu jam ...
Dengan panik, aku duduk dan mengangkat kepalaku dari pangkuan Nanami-san.
"Nanami-san, maafkan aku. Apa tidak berat? Apa kakimu tidak sakit?"
"Aku baik-baik saja. Ini, ambil ini.,"
Nanami entah bagaimana meletakkan bantal di bawah pantatnya sendiri.
Aku bertanya-tanya darimana ia mendapatkan bantal itu, tetapi ternyata seorang anggota staf telah meminjamkannya.
"Apa? Apakah staf melihat ku tertidur?"
"Ya, aku punya begitu banyak fotomu!"
Nanami-san sedang dalam suasana hati yang baik saat dia menunjukkan ponselnya padaku ...... Ada begitu banyak foto saat aku tertidur
Aku melihat Nanami-san memberiku tanda peace daat dia berlutut di pangkuanku.
Nanami-san tersenyum sambil mengelus pipiku.
Masih banyak lagi foto dia membelai rambutku, meletakkan tangannya di dadaku, memelukku erat-erat, dll.
Ugh ... sangat memalukan .... Aku kesal karena tidak bangun saat itu
Dalam foto itu, aku melihat sesuatu selain aku dan Nanami-san… Anak ini adalah ....
"Apa itu Yuki?"
"Ya, Yuki baru saja selesai makan siang dan keluar untuk berjalan-jalan sebentar."
Yuki tidur bersamaku dan Nanami memeluknya. ......
Ada banyak foto kami bersama, seolah-olah kami adalah ayah dan anak.
'Aku bertanya-tanya apakah orang tua Yuki yang mengambil semua foto itu… "
"Mereka mengambil banyak fotoku sebagai ucapan terima kasih …"
" Aku tidak menyadarinya sama sekali. ...... Seharusnya kau membangunkanku…"
Aku bahkan tidak berani untuk melihatnya.
Tapi foto itu sangat lucu. Yuki juga tersenyum, aku menemukan...... dua foto Yuki mencium pipi Nanami-san dan pipi ku
Yuki, kamu anak yang dewasa sebelum waktunya, bukan? Dia mencium kita di akhir.
Bukan, bukan karena aku pedofilia atau semacamnya.
Sangat disayangkan bahwa aku tidak bisa melihat adegan atau melihatnya tersenyum seperti itu.
Dan aku bahkan tidak bisa berterima kasih kepada orang tua Yuki ....
Yah mau bagaimana lagi, Kemudian aku menyadari bahwa Yuki-chan dan orang tuanya sudah tidak ada di sini.
"Apakah mereka pergi ke tempat lain?"
"Ya, mereka akan melihat pertunjukan lumba-lumba."
"Oh, begitu. Pertunjukan lumba-lumba tentu sangat menyenangkan bagi anak-anak... "
Ehh?
Pertunjukan lumba-lumba... Apakah sudah dimulai?... Aku tertidur.
"Aku yakin Nanami sangat menantikan pertunjukan lumba-lumba! Seharusnya kamu membangunkanku..."
"Karena Youshin tertidur sangat lelap, aku merasa tidak enak jika aku membangunkan mu.. jangan terlihat seperti itu, lihat aku…"
Nanami-san meremas pipiku dengan kedua tangannya agar aku bisa menyingkirkan wajahku yang sedikit pucat dan panik.
Kemudian Nanami-san menghentikan apa yang akan aku katakan dan ...... meletakkan kepalanya di pangkuanku
"Kencan ke akuarium, makan siang, bersantai seperti ini, sudah cukup membuatku senang* kita bisa kembali lagi lain kali untuk melihat pertunjukan lumba-lumba, kau tahu?"
"Apakah kamu mencoba menghiburku."
"Aku tidak menghiburmu..... Aku bersungguh-sungguh... saat kita kembali lagi kesini kita akan tertawa tentang bagaimana kita tidak bisa melihatnya saat itu....."
Nanami-san tertawa di pangkuanku seolah dia menikmati situasinya.
Nanami-san tersenyum di pangkuanku seolah-olah dia menikmati situasinya. Aku ......menyentuh rambut Nanami-san tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Perasaan halus, lembut menggelitik jari - jariku
"Aku ingin berada dalam hubungan di mana dan kapanpun kita bertengkar, kita bisa mengubahnya menjadi kenangan indah, kapanpun kita bersedih, kita bicarakan saja hal-hal yang menyenangkan, bisa berada seperti ini disampingmu sudah membuatku bahagia, aku ingin melewati setiap waktu bersamamu, aku harap kita bisa selalu bersama…"
Dia tertidur di pangkuanku, dan kata-katanya berangsur-angsur menjadi lebih pelan.
Mendengar kata-katanya… aku merasa tidak seperti biasanya, aku sangat senang sampai hampir menangis.
Aku membelai kepalanya... Aku memenangkan hatinya saat dia menatap mataku.
"Haruskah kita ...... tetap seperti ini sebentar lagi?"
"Aku rasa kakiku juga mati rasa… jadi kita akan bergiliran…”
Dengan kata-kata terakhir itu, dia tertidur.
Mungkin dia sangat lelah. Dia telah membuat begitu banyak makan siang untukku. .......
Wajah tidurnya, yang pertama kali kulihat, sangat imut dan sangat berbeda dengan wajah bodoh yang kulihat di gambar .......
Begitu... itu pasti membuatmu lupa waktu. Aku tidak yakin seberapa bagusnya melihat wajah tidur seseorang yang kamu cintai.
Aku diam-diam memotretnya sambil menikmati wajah tidurnya. Nanami-san juga memotretku, okelah... Jika ia marah, aku akan mencoba untuk menghapusnya nanti..
Aku menggunakan foto yang aku ambil saat pergi meminum Bubble Tea bersama Nanami-san sebagai wallpaperku, dan aku pikir aku akan menggunakan yang ini untuk layar kunci ku..... Ah aku ingat gambar ini...... bahwa kita mengambil nya bersama-sama.
Melihat potret diri kami di layar kunci, kami akhirnya menyadari bahwa kami dapat mengambil gambar bersama dengan cara ini. Tetapi akan memalukan untuk melakukannya setiap kali …
Aku tidak terbiasa mengambil foto selfie, aku lebih meminta tolong ke anggota staf untuk memotretku
Lalu aku perlahan melepas jaketku dan menutupinya sebagai ganti selimut agar dia tetap hangat.
"Moo~ hentikan itu Youshin...... kamu memeluk ku di tempat seperti ini .... Kamu benar-benar manis"
Sambil menggenggam jaket yang kukenakan padanya, Nanami-san menggumamkan sesuatu seperti itu dalam tidurnya.
Apakah aku melakukan itu sebelumnya?
Apa yang dia impikan? Aku senang mendengar dia bermimpi indah ...
Tidak, ada banyak hal-hal yang tidak boleh ia ketahui… Nanami-san, dengan wajahnya yang memerah, akan mengakui permainan hukuman saat itu.
Aku memimpikan saat saat itu ketika hubungan kami dimulai. Apakah aku mengatakan hal yang aneh juga
Setelah itu, aku menghabiskan 30 menit menikmati wajah tidurnya...... dan Nanami-san terbangun.
"Ah sepertinya aku tertidur juga, ah, apakah ini jaket mu?"
"Ohayou Nanami-san, haruskah kita pergi sekarang? Apa yang ingin kamu lihat…?"
"Aku ingin melihat hiu dan paus."
Dengan ekspresi mengantuk di wajahnya saat dia menggosok matanya, Nanami melihat jaketku yang menutupi dirinya sekali lagi.
Setelah meremas jaketku dengan ringan, dia sedikit mengendurkan pipinya.
"Aku bermimpi bahwa aku dipeluk oleh Youshin.... berkat ini…"
Aku yakin Nanami-san berpikir aku tidak bisa mendengarnya bergumam sendiri dalam tidurnya, tapi itu sampai ke telingaku.
Anggap saja aku tidak bisa mendengarmu, aku tidak ingin mempermalukan Nanami-san
"Kamu bersenang senang kan? Ini sudah larut malam! Masa-masa indah berlalu begitu cepat, bukan?"
Nanami meregangkan tubuhnya beberapa kali. Aku tidak bisa memberitahu nya bagaimana perasaan ku ketika melihatnya meregangkan tubuh dengan pakaian lengan pendek seketat itu.
"Aku yakin kita berdua tertidur lumayan lama hari ini. Jadi mari kita lihat hiu paus untuk terakhir kalinya, oke?
"Ya, ayo pergi! Ayo pergi!"
Dia berdiri dan meraih tanganku yang terulur.. Saat aku menariknya dan membiarkannya berdiri, momentum tarikan itu membuatnya memelukku.
Aku menopang tubuhnya saat dia hampir jatuh, dan pada saat itu dia terengah engah di telinga ku.
Itu saja sudah membuat jantungku berdegup kencang Sepertinya ...... benar bahwa wanita peka terhadap tatapan orang lain
Saat aku sedang membersihkan diri, Nanami-san tersenyum lebar padaku, dan berkata, "Aku senang kamu bersenang senang hari ini."
Aku merasa sedikit sedih, tapi Nanami-san mengulurkan tangannya kepadaku.
Aku meraih tangannya dengan senyum lembut di wajahku dan kami mulai berjalan bersama lagi.
Dalam waktu singkat ini, aku menyadari bahwa seorang wanita dapat memiliki senyum kekanak-kanakan, senyum seksi, senyum penuh kasih, dan banyak ekspresi lainnya, yang masing-masing membuat ku merasakan sensasi yang berbeda
Aku yakin itu semua adalah ekspresi aslinya.
Dalam perjalanan ke akuarium, ada tangki tempat penyu dan ubur-ubur di berenang sekitar kami, ada begitu banyak mahluk laut kecil yang belum pernah aku lihat sebelumnya
Kami sampai ke tujuan kami, menikmati penyu dan ubur-ubur yang berenang di tangki.
Terowongan tangki besar dengan ikan besar berenang di dalamnya.
Ini adalah terowongan akuarium besar tempat ikan-ikan besar berenang.
Begitu sampai, kami disuguhi pemandangan indah akuarium.
Tempat itu dikelilingi oleh akuarium berbentuk terowongan, di mana tidak hanya ikan besar tetapi juga kumpulan ikan kecil, kepiting, dan makhluk laut lainnya yang tidak dapat kami sebutkan namanya berenang santai di akuarium.
Lorong yang remang-remang diterangi oleh cahaya biru pucat dari tangki, membuat kami merasa seolah-olah sedang berjalan di dasar laut.
"Kita tidak bisa melihat pertunjukannya, tapi kita bisa melihat lumba-lumba berenang ... dan mereka terlihat sangat lucu!"
Kata-kata Nanami-san menyadarkanku kembali, aku terpesona dengan pemandangan mahluk mahluk laut disekitar kami
Begitu kami memasuki terowongan, Nanami bersemangat seperti anak kecil, dengan bersemangat melihat ikan-ikan di sekitarnya.
"Rasanya seperti berada di dasar lautan....... Sangat indah!"
"Ya itu indah ... "
Cahaya biru menerangi Nanami-san saat dia bersemangat adalah hal yang paling indah dari semuanya.
Mataku terpaku pada Nanami-san, dan ketika dia menyadari hal ini, dia mengangkat mulutnya sedikit karena tidak puas.
"Youshin, lihat, ayo kita cari hiu paus"
"Apa? Dimana? Wow, itu sangat besar… itu baru saja mendekat, aku akan mengambil gambar sekarang Nanami-san"
Kami begitu bersemangat begitu kami melihat hiu paus berenang.
Ikan hiu paus yang berenang dengan Nanami-san begitu sempurna.
Kami berdua sangat bersemangat di terowongan.
Aku pikir kami membuat terlalu banyak kebisingan, tetapi orang-orang di sekitar kami juga bersenang-senang, jadi aku rasa tidak apa-apa.
Setelah itu, kami berfoto bersama lumba-lumba dan seorang staf yang melihat kami bersenang-senang mengambil foto kami saat hiu menghampiri kami.....
Suasana di akuarium benar-benar berubah dari suasana santai sebelumnya, dan pada akhirnya, kami kembali ke masa kecil dan menikmati kencan akuarium kami.
Kami sangat senang bahwa kami mengambil begitu banyak foto bersama hari ini...... Kami berharap waktu ini akan berlangsung selamanya ketika terowongan akuarium berakhir, nampaknya kita sudah tiba di pintu keluar akuarium.
Tampaknya pintu keluar terowongan berada tepat di dekat pintu keluar akuarium.
Aku sedikit sedih untuk berpikir bahwa ini adalah akhir dari kencan akuarium kami yang menyenangkan. Sepertinya Nanami-san merasakan hal yang sama.
"Ahhhh, itu sudah berakhir…"
"Ya, ayok kita kembali lagi kesini, kita akan nonton bareng pertunjukan lumba-lumba saat itu"
Nanami-san bergumam sedikit sedih, yang membuatku merasa sedikit sedih juga.
Tapi untuk menghilangkan kesedihanku aku tersenyum padanya.
Aku tidak memaksakan diri.
Tetapi aku ingin meninggalkan akuarium ini dengan perasaan seperti ini.
Itu menyenangkan, jadi aku harus menikmatinya sampai akhir,
Lalu aku punya ide.
"Nanami-san, bisakah kamu menunggu sebentar? Aku akan pergi ke toilet sebentar."
Aku kembali ke bagian suvenir dan mulai berbelanja hadiah untuk diberikan kepada Nanami.
Ya ... Nanami-san memberiku begitu banyak hal hari ini......
Mulai dari pelukan, kotak makan siang, bantal pahat.... Ini tidak bagus.
Jadi aku sangat ingin memberikan sesuatu sebagai balasannya, aku tidak bisa membeli sesuatu yang terlalu mahal.
Tapi setidaknya aku ingin membelikannya suvenir dan menunjukan perasaanku padanya........ Aku memikirkan hal ini saat aku mencari-cari di toko suvenir.
Dan kemudian … aku membeli apa yang ku pikir terlihat bagus, dan tepat setelah aku kembali dari toko suvenir... dan Nanami-san keluar dari kamar kecil.
"Youshin, maaf membuatmu menunggu."
"Tidak, aku tidak menunggu sama sekali."
Aku menyembunyikan tas di tanganku, tetapi kapan aku harus menyerahkannya? Aku tidak yakin apakah ini saat yang tepat ...?
Saat aku memikirkan itu, Nanami juga memperhatikan sudut suvenir.
"Ah, ada toko suvenir disana..... aku akan membeli beberapa suvenir untuk ibu dan ...... beberapa kenang-kenangan untuk kita berdua hari ini"
Nanami-san adalah orang seperti ini ... gadis yang sangat baik yang tidak pernah lupa untuk memperhatikan orang-orang di sekitarnya ... yah, itu yang akan dia katakan.
Jadi aku menyerahkan tas yang aku miliki di sini, meskipun waktunya agak canggung.
"Nanami-san... Terima kasih untuk hari ini, tolong terima ini."
Di depan toko suvenir, Nanami-san yang tertegun mengambil tas yang kuberikan padanya tanpa ragu-ragu.
Hal pertama yang dia lakukan adalah mengeluarkan tasnya.
Apa yang dia keluarkan dari tasnya adalah ...... boneka tangan lumba-lumba merah muda dan boneka hiu paus yang sedikit lebih kecil.
Aku telah membeli dua jenis boneka, dan aku meletakkan boneka lumba - lumba biru di tangan ku dan menunjukkannya kepada Nanami-san
Aku benar-benar ingin membungkusnya dengan cantik dan memberikannya padanya, tapi.... yah, kurasa kesalahan semacam itu juga khas diriku ...
Aku hanya membuat alasan untuk diriku sendiri.
"Aku mendapat banyak hal dari Nanami-san hari ini, ...... jadi aku pikir hanya itu yang bisa aku lakukan untuk membalasnya. Aku harap kamu akan senang menerimanya."
"Aku senang kita memiliki hal yang sama, tapi... aku juga mendapat banyak hal dari Youshin hari ini... Ini terlalu banyak..."
Nanami-san memeluknya dengan gembira, dan menatapku dengan matanya.
"Jangan ragu untuk menerimanya. Maaf itu bukan buatan tangan seperti yang biasa Nanami-san berikan untuk ku."
Dia menggelengkan kepalanya pada komentar ku.
Dia tampak seperti akan menangis, tetapi kemudian dia berpura pura membuat sedikit gerakan berpikir.
Dan kemudian, dia memasang senyum mempesona di wajahnya yang pernah kulihat waktu itu
"Aku juga ada hadiah untukmu. Mendekatlah kemari Youshin."
Begitu dia mengatakan itu, dia dengan ringan melompat ke arahku dan meletakkan bibirnya yang lembut di pipiku.
Aku diitekan ke dalam kelembutan di pipiku sehingga aku merasa seolah-olah semua saraf di tubuh ku terfokus padanya.
Ya kamu tahu lah ....
Dia menciumku.
Dia mendekatkan bibirnya ke telingaku seolah-olah menggesernya ke sana.
"Aku benar-benar… cemburu pada Yuki-chan.. Dengan polosnya mencium Yoshin. Itu adalah ciuman dariku dan Yuki-chan."
Lalu dia menjauh dariku, senyum berbunga-bunga muncul di wajahnya, lalu meraih tanganku.
Senyum mempesona yang dia miliki sebelumnya tidak berubah
Tidak ada keajaiban seperti itu di mana pun..
Itu senyum kekanak-kanakan, sesuai untuk usianya.
"Kalau begitu, mari kita lihat beberapa suvenir untuk ibu."
"Ah, ya…"
Sntuhan di pipiku terasa panas, dan sensasi lembutnya masih melekat, tapi aku setuju.
Kencan akuarium kami berakhir seperti ini. Itu berakhir dengan aku mendapatkan hadiah terbaik.
Itu yang kupikirkan saat itu.