Sebelum membaca, jangan lupa follow FP Instagram kami @getoknow_translation

Oyomesan ni shitai contest ichi no kouhai Vol 1 Chapter 1



Dalam kehidupan sekolah menengah, jika kamu menunjukkan kelemahanmu, kamu kalah. 

Jika kamu seseorang dengan kemampuan komunikasi yang rendah sepertiku maka kamu akan ditempatkan di tingkat yang paling rendah dalam kasta sekolah dan di kelompokkan dalam karakter Yang dalam Yin dan yang dalam kehidupan normal. 

Jika kamu gagal sekali saja, kamu akan terkoyak, membusuk dan semakin jatuh jauh ke bawah hierarki. 

Secara general atau sederhana, Yin dan Yang memiliki arti hidup yang seimbang. Hal ini adalah konsep hidup yang percaya bahwa setiap hal yang ada di muka bumi ini memiliki dua unsur yang berlawanan yaitu ada yang baik dan buruk. 

Namun, di dunia ini tidak ada manusia yang hidup tanpa kelemahan. Itu sebabnya kita harus menjaga kelemahan kita baik-baik.  

Sebagai siswa sekolah menengah, kamu harus mengenakan topeng siswa teladan untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa kau adalah manusia yang sempurna. 

Dan jika kau ingin menghabiskan kehidupan sekolah menengahmu dengan berpura-pura menjadi seseorang yang orang lain inginkan, pilihlah orang yang ingin kamu ajak bergaul dengan hati-hati. 

Hal yang sama berlaku untuk keduanya. Kamu tidak boleh menunjukkan celah apapun pada seseorang yang selalu mencari cari kesalahan orang lain. 

Pada tanggal 2 Februari, hari Jumat sepulang sekolah, aku sedang menunggu seseorang di tempat parkir sepeda di toko buku dekat sekolahku.

Ketika seseorang keluar dari toko, kami memulai transaksi kami. 

Aku pun bertanya kepadanya, 

"Apakah kau sudah mendapatkan barangnya...? 

"Kau pikir aku siapa? Barangnya sudah kubawa dengan baik." Katanya sambil tersenyum kecut. 

Nama orang ini adalah Shinobu Kageyama. Dia adalah teman sekelasku. Aku sudah mengenalnya sejak SMP dan dia adalah satu-satunya orang yang dapat kupercaya di sekolahku saat ini. 

Kageyama adalah orang yang pendiam dan hanya memiliki sedikit teman. Tidak ada yang lebih dapat dipercaya daripada seseorang yang tidak memiliki teman. 

Aku tidak punya waktu untuk menceritakan rahasiaku kepada orang lain. 

Aku menyerahkan 7.700 yen padanya dalam sebuah amplop dan menerima kantong plastik dari Kageyama sebagai gantinya dan memasukkannya dengan cepat ke dalam tasku. 

Isi kantong plastik ini adalah Volume Blu Ray dari anime『Kami no Koroshi no Miko』 yang rilis hari ini.
 
Fakta bahwa itu membuat kami terlihat seperti sedang melakukan transaksi barang barang yang ilegal, hanya sekedar drama kecil antara kami berdua.

“Aku mendapatkan poin yang banyak setelah membeli ini tapi aku tidak terlalu membutuhkannya, jadi kenapa kamu tidak membelinya sendiri saja?” 

Kageyama yang berhenti bertindak sebagai penjual, bertanya dengan setengah tertawa 

"Tidak. Jika seseorang melihatku seperti ini, citraku pasti akan hancur." Jawabku dengan singkat.

Menonton anime bukanlah hal yang dilarang dinegara kami. Namun, tidak dapat dihindari puncakku dalam hierarki bisa saja menurun. 

Karena itu aku benar-benar menjaga imageku agar terlihat sebagai siswa teladan, mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian dan berpura-pura membaca buku filsafat bahkan saat jam istirahat.

Aku tidak mengerti apa apa tentang filsafat, dan kurasa yang bisa ku lakukan hanyalah berpura-pura membacanya agar tetap terlihat keren. 

Jika memungkinkan, terkadang aku berharap bisa bersantai sejenak saat istirahat dan membicarakan topik yang lebih santai. 

Namun aku telah mengorbankan banyak hal untuk berpenampilan seperti ini, dan sebagai hasilnya, gadis-gadis di kelasku benar-benar tertipu oleh topeng siswa teladanku ini. 

"Rasanya menyenangkan digosipkan oleh gadis-gadis di kelas yang sama." 

"Tapi kamu sama sekali tidak ingin berkencan dengan seorang gadis kan?" 

"Itu tidak benar!" 

"Lalu mengapa kamu tidak menyatakan perasaanmu kepada seseorang? Tingkat keberhasilannya tampaknya cukup tinggi." 

"Aku tidak ingin bergerak kecuali aku memiliki tingkat keberhasilan 100 persen. Aku tidak yakin apakah aku akan bisa mendapatkan pacar, tetapi bahkan jika aku melakukannya, kemungkinan besar sisi otaku-ku akan ketahuan." 

"Kurasa kau terlalu berlebihan" 

"Terlalu beresiko. Kalaupun dia bisa, dia pasti akan mengekspos kecenderunganku setelah kami putus. Ngomong-ngomong, tidak ada di kelas kita yang ingin aku ambil risiko hanya untuk pergi kencan dengannya." 

"Menurutku ada beberapa gadis imut untuk gadis yang ingin dikencani Daisho." 

Benarkah? Aku sendiri tidak tahu. Dibandingkan dengan Kageyama, aku merasa semua orang berada di tingkat yang lebih rendah.

Mungkin itu karena aku memiliki kriteria tipe ideal yang terlalu tinggi yang aku cari pada seorang wanita.

Mungkin tidak ada wanita cantik di SMA kita yang bisa menandingi selebriti. 

Aku melewatkan festival sekolah hari itu, jadi aku tidak melihat acaranya. Tapi dari apa yang kudengar dari Kageyama, mereka tampaknya sangat cantik. 

Dengan itu, Kageyama membuka ponselnya dan menampilkan profil pemenang kontes siswi paling cantik pada saat itu.

Ada foto seorang gadis cantik yang terlihat seperti Idol terkenal. Dia memiliki rambut hitam panjang berkilau dan mata yang bersinar seperti berlian. Semua bagian wajahnya seimbang sempurna, dan dia tersenyum seperti langit biru yang cerah. 

"Kamu belum pernah melihatnya secara langsung, kan, Daisho?" 

"Pada awalnya aku yakin gambar ini sudah direkayasa. Aku ragu ada seorang gadis secantik ini di Kota Miyagi tanpa bantuan photoshop sedikitpun." 

"Ada beberapa orang terkenal dari Miyagi, bukan? Gadis ini contohnya. Yuina Asahi, benar-benar memenangkan kontes itu. Jika dia secantik ini, kehidupannya sudah terjamin akan sukses pada saat dia lahir tanpa banyak usaha." 

Kageyama tertawa pahit dan kemudian memeriksa waktu saat ini di smartphone-nya.

"Oh, Aku harus segera pulang sekarang." 

"Terima kasih Kageyama, aku sangat terbantu hari ini" 

"Ya. Sampai jumpa disekolah. Aku harap kau bisa menyukai gadis yang dekat denganmu." 

Kageyama, yang mengayuh sepedanya, mengatakan sesuatu yang mengerikan dan pergi begitu saja.. 

Aku ingin sekali membuka Blu-ray yang baru saja aku diterima dari Kageyama sesegera mungkin, namun aku menahan keinginanku untuk membukanya setelah aku berjalan menuju stasiun, karena aku tidak ingin membiarkan siapapun melihatnya. 

Aku harus bertahan sampai aku pulang. 

Anime full-length itu sendiri dapat ditonton kapan saja melalui layanan berlangganan platform streaming legal, tetapi Blu-ray ini dilengkapi dengan CD song character yang dinyanyikan oleh pengisi suara wanita utama. 

Aktris pengisi suara utama itu adalah, Masakura Kanzaki, dia adalah oshi dan pilihan utamaku.

Dia adalah wanita yang luar biasa cantik, dan aku sering melihatnya di SNS, membuatku merasa bahwa gadis-gadis di kelasku memiliki level yang lebih rendah. Kebetulan, aku bahkan belum pernah memberi tahu Kageyama bahwa aku pernah melamar Masakura Kanzaki-san.

Aku tidak akan melakukannya. Tentu saja ia akan menertawakanku, aku sungguh tidak sabar untuk pulang dan mendengarkan lagu-lagunya. 

Selain itu dalam Blu-ray ini juga berisi tiket acara fanmeeting yang akan diadakan dalam rangka memperingati rilis Blu-ray itu. 

Tetapi sangat sulit untuk mendapatkan tiket untuk suatu acara yang menampilkan sejumlah pengisi suara populer seperti ini. 

Oleh karena itu, mereka yang benar-benar ingin menghadiri acara tersebut harus membeli Blu-ray dan mengajukan permohonan dan mengikuti undian.

Karena mayoritas fanmeeting adalah bersistem undian. Setelah membeli barang yang ditentukan kalian akan memperoleh voucher yang harus diisi dengan informasi pribadi kalian. Kemudian dimasukan kedalam kotak undian yang nantinya akan dipilih secara acak oleh staff penyelenggara yang bersangkutan.

Tentu, ini adalah kesempatan langka untuk melihat penampilan mereka secara langsung. 

Aku ingin sekali membeli banyak blu-ray untuk meningkatkan peluangku untuk menang. Namun, seorang siswa kelas dua SMA yang tidak memiliki kekuatan finansial sebesar seperti itu hampir tidak mungkin. 

Yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa untuk menang. 

Saat aku berjalan sambil memikirkan hal itu, sesuatu yang kecil dan putih bergerak di tepi penglihatanku dan suara bel berbunyi.

Ketika aku berhenti dan melihat sekeliling, seekor kucing putih cantik sedang menatapku. Aku yakin kucing ini adalah kucing rumahan karena ia mengenakan kalung di lehernya. 

Itu sangat lucu sehingga aku mendekatinya seolah-olah aku sedang tersedot. 

Tentu saja, aku tahu bahwa kucing memiliki banyak kuman di tubuhnya.. aku tidak tahu penyakit apa yang akan aku dapatkan jika ia tiba-tiba menggigit tanganku.

Namun, kelucuan ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. 

Aku tidak terlalu suka kucing sampai beberapa waktu yang lalu.
 
Namun akhir akhir ini video orang-orang yang berbicara satu sama lain dalam bahasa kucing, mulai muncul di beranda medsosku dan semakin aku menontonnya, aku semakin jatuh cinta pada mereka. Aku sendiri terkejut dengan perubahan emosional ini.

Aku bergerak sedikit lebih dekat ke arahnya dan memperpendek jarak di antara kami, aku berjongkok seperti itu cukup lama sampai aku berani untuk menyentuhnya.

"Kucing yang ramah…. Apakah kamu tersesat?" 

Tentu saja, kucing putih itu tidak menjawab, tetapi dia mendengkur dengan nyaman, aku jadi terbawa suasana dan mengelusnya…. Tidak hanya tenggorokan tetapi juga kepalanya. 

"Jika bisa, aku ingin memberikan sesuatu sebagai ucapan terima kasih karena sudah mengizinkanku menyentuhmu, tapi aku tidak punya makanan...." 

Aku bahkan tidak tahu apa yang biasa kucing makan atau apa yang tidak bisa dimakan. 

"Bukankah dia sangat lucu, siapa namamu? Apakah kamu suka kucing?" 


Tiba-tiba, seorang gadis berbicara kepadaku dari belakang, membuat jantungku hampir saja berhenti. 

Aku segera berbalik dan melihat seorang gadis yang sangat imut berdiri disana dengan senyuman di wajahnya.

Setelah melihat wajahnya beberapa saat, untuk beberapa alasan, aku mulai mengeluarkan ponselku.

Aku melihat wajahnya lebih dekat dan melihat kembali gambar yang Kageyama berikan padaku

Memang benar dia mirip dengan pemenang juara pertama dalam kontes "Aku ingin menjadi pengantin mu" saat festival sekolah.

Gadis itu adalah Yui Matsuri Asahi.

Saat pertama kali aku melihat foto yang ditunjukkan Kageyama padaku, pada awalnya aku tidak percaya bahwa ada gadis secantik ini di sekolahku dan sekarang dia berada tepat di belakangku

Secara pribadi, dia adalah gadis yang luar biasa cantik yang melebihi semua ekspetasiku.

Namun, alasan mengapa jantungku berdebar kencang bukan karena aku gugup diajak bicara oleh seorang gadis cantik.

Tapi mengapa dia ingin tahu namaku.

Kucing itu sangat lucu sehingga aku lupa bahwa aku sedang berada di tempat umum

Bodoh sekali aku, aku ingin mati:(

Tapi masih terlalu cepat untuk pesimis. Itu adalah suara yang agak rendah, jadi mungkin dia tidak akan mendengarku.

Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mengajukan pertanyaan kepadanya?

Jika dia mendengarku, aku tidak akan bisa pulih untuk sementara waktu, tapi dia bukan teman sekelasku jadi kurasa aman.

Aku yakin ia tidak akan menyebarkan rumor aneh tentangku.

Aku memikirkan hal ini dan memberinya tatapan melotot, lalu ia membungkuk dan meminta maaf.
.
"Maafkan aku, kurasa itu adalah pemandangan yang lucu sehingga aku tidak bisa menahan diri untuk tidak merekamnya."

Haaah???!!!!!

Seketika darah dari otakku mulai mendidih.

Aku tidak mengharapkan sesuatu yang lebih buruk akan terjadi.....

Jika video aku berbicara dengan kucing di pinggir jalan menjadi viral, itu akan menjadi pukulan besar bagi semua cita cita yang telah aku bangun selama ini.

Citra murid teladan yang ku buat selama ini akan hancur.... Merasakan krisis dalam hidupku, aku bangun dan membungkukkan kepalaku ke arahnya.

"Aku mohon lupakan apa yang baru saja kamu dan hapus videonya.. "

"Apa? Apakah kamu benar-benar membencinya ...?"

"Itu wajar. Jika dia seseorang melihatnya itu akan sangat memalukan."

"Aku tidak berpikir begitu. Aku sering melihat orang berbicara dengan kucing sepanjang waktu. Selain itu, ketika aku melihat siswa teladan seperti senpai dengan polosnya bermain dengan kucing sekarang, kurasa para gadis akan menyukainya. Ini benar-benar gap moe!!!"

"Tidak, tidak ada yang namanya gap-moe."

Sambil menyangkal itu, aku tiba-tiba bertanya-tanya..

Apakah Asahi-san baru saja mengatakannya?

Siswa teladan yang menempati peringkat pertama di kelasku?

Mungkinkah identitas ku terungkap?

"Tunggu dulu, bagaimana kau bisa tahu aku masuk sepuluh besar di kelasku?"

"Salah satu senior dari klubku telah memberitahuku tentang hal itu. dikabarkan ada seorang anak laki-laki di sekolah kami yang telah mengambil peringkat pertama dalam ujian sejak dia kelas 1."

"Naruhodo..."

Aku tidak tahu bahwa bahkan di luar kelas orang-orang membicarakannya.

Itu adalah sedikit informasi berguna yang bisa ku ketahui dengan jatuh ke dalam keadaan darurat. Aku menjadi lega sekarang.

Tapi bagaimana ia bisa tahu bahwa itu adalah aku hanya dengan mendengar desas-desusnya saja?

"Itu karena aku melihat foto yang diambil oleh seniorku. "

"Jadi seseorang memotretku diam diam…"

"Ya. Sepertinya dia menggunakan aplikasi yang mematikan suara rana. "

"Dasar orang gila.. "

"Jadi, aku akan menunjukkan video ini kepada senior yang mengambil gambar voy3ui5tik dan menanyakan apakah dia tertarik."

[Voy3uri5tik adalah seseorang yang mendapatkan kepuasan segssual saat mengintip orang lain telanj*ng atau berhubungan seksual secara diam-diam. Kepuasaan segsualnya di dapatkan dari aktivitas mengintip tanpa melakukan kontak sek*ual dengan orang yang diintip.]

"Jangan lakukan itu"

Ini adalah penggunaan video Voyeuristik terburuk sejauh yang aku bisa pikirkan.

"Tolong, aku akan melakukan apa saja. Kumohon tolong hapus video itu...... "

"Apa saja?"

"Apapun itu"

Pada saat itu, mata biru Asahi-san bersinar

"Kalau begitu, tolong beri tahu aku lebih banyak tentang Blu-ray yang kamu dapatkan sebelumnya."

"Aku tidak tahu, aku tidak tahu, aku tidak tahu, aku tidak tahu, aku tidak tahu, aku tidak tahu."

"Tolong jangan katakan "Tidak". Kamu menerima "Kami no Koroshi no Miko" yang baru saja dibeli temanmu, kan? Aku juga mendengar percakapan kalian di toko."

"Serius?......."

"『Kamu pikir aku ini siapa? Aku tidak akan melakukan hal seperti itu』"

"..."

"Senpai, tolong katakan padaku dengan jujur. Acara yang terlampir dalam Blu-ray itu. Kamu berencana untuk mengikuti undian Tiket prioritas penjualan kan?."

"Mengapa kamu.....!"

Melihatku kesal, Asahi-san tertawa seperti anak nakal.

"Aku ingin pindah tempat dan membicarakannya dengan santai. Jika kamu tidak ingin video ini kusebar, beri tahu aku dengan jujur siapa Seiyuu yang menjadi pilihan utamamu?"

Asahi-san membawaku ke taman terdekat.

Aku tidak berbuat apa apa dalam situasi di mana seseorang memegang kelemahanku, jadi aku mengikutinya dengan tenang.

Apa yang akan terjadi padaku sekarang?

Mengapa ia tahu bahwa aku akan berpartisipasi dalam fanmeeting sejak awal?

Aku bahkan tidak memberitahu Kageyama bahwa aku membeli Blu-ray untuk tiket acara prioritas tiket fanmeeting yang akqn diadakan di Nakagome.

Akankah Asahi-san menyebarkan bukti dan mencap ku sebagai otaku seiyuu? Aku pikir lebih baik melarikan diri saja.

Namun, jika aku kabur video yang baru saja aku tonton tanpa pengawasan, aku tidak tahu apa yang akan Asahi-san lakukan padaku.

Aku ingin menghapus video dengan merampas ponsel Asahi-san tapi entah bagaimana, kami berakhir di taman.

Karena tidak bisa berpikir jernih, kami berdua akhirnya duduk di bangku taman secara berdampingan.

"Senang bertemu denganmu. Namaku Yuina Asahi, Siswi kelas 1 tahun ini."

Asahi-san membalikkan tubuhnya ke arahku dan menundukkan kepalanya.

Cobalah untuk tenang dengan sekuat tenaga agar aku tidak terlihat canggung.

"Aku Fuwa Daisho siswa kelas 2 tahun ini."

Fakta bahwa aku duduk berdua berdampingan di bangku dan mengobrol bersama Yuina Asahi yang sering mendapatkan sorotan itu.

Bukankah itu luar biasa?

"Tidakkah menurutmu tidak sopan bagi kontestan lain untuk bersikap rendah hati dengan menjadi yang pertama?"

"Ya, mungkin terdengar seperti kamu menang karena semua orang jelek."

"Aku tidak mengatakan sejauh itu...... "

"Bahkan senpai pun cukup populer untuk difoto. Jika kamu mengikuti kontes juga kamu mungkin menang, bukan begitu?"

"Aku tidak tertarik dengan acara sombong itu."

"Tetapi jika kamu menang, kamu akan mendapatkan tiket makanan gratis selama seminggu di kantin, bukankah itu bagus?"

"Dimana tata krama mu?......"

"Tidak, tidak, tidak, itu hadiah yang bagus. Itu hadiah yang bagus, bukan?"

Asahi mengatupkan kedua tangannya dan membuat argumen yang kuat.

"Aku suka makan paket yakiniku yang paling mahal di kantin setiap hari. Menurutku tidak ada yang lebih enak di dunia ini selain makan yakiniku dengan uang orang lain."

"Jika tidak ada hadiah yang aku inginkan, aku tidak akan mengikuti kontes yang merepotkan seperti itu."

Alasannya terlalu sederhana.

Aku mengira bahwa orang-orang yang mengikuti kontes untuk bersaing dalam penampilan mereka, karena mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menampilkan kecantikan mereka agar diketahui publik.

"Nah, mari kita lihat. Cukup sampai sini perkenalannya, mari kita mulai berbisnis."

Asahi-san mengatakan itu lalu memperbaiki posturnya dan mengajukan pertanyaan.

*Di antara pengisi suara yang muncul dalam acara peringatan rilis Blu-ray, Siapa yang paling kamu sukai?"

"Apa yang sebenarnya kau inginkan padaku? Aku akan tetap diam."

"Apakah kamu pikir kamu berhak untuk tetap diam? Kamu bilang 『Aku akan melakukan apa saja jika kamu menghapus videonya…』"

Asahi mengatakan itu sambil tertawa terbahak-bahak.

"Aku tidak akan memberitahu siapapun, jadi tolong beritahu aku"

"ini adalah kata yang paling tidak dapat dipercaya di dunia."

"Aku tidak berpikir begitu. Aku sangat berhati-hati."

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu ketika aku baru saja mengenalmu kurang dari beberapa menit? Aku tidak berpikir orang baik akan menggunakan video untuk memeras orang lain."

"Kamu benar, kamu benar tentang semuanya.. Baiklah aku akan berbicara."

Asahi-san tampaknya mengetahui sesuatu.

"Aku melihat senpai sedang berbicara dengan anak kucing dalam bahasa kucing barusan. Selain itu, salah satu pemeran utama dari "Kami no Koroshi no Miko" baru-baru ini mulai memelihara seekor kucing dan sering mengunggah videonya saat bermain dengan kucingnya di sosmed
"

Bagaimana gadis ini tahu itu?!

"Tidak, tidak... itu."

"Jangan berbohong padaku, oke? Tolong katakan yang sebenarnya tentang gambar ini."

Seolah terburu-buru, Asahi-san menampilkan gambar Masakura Kanzaki-san di ponselnya dan mengarahkannya kepadaku.

Itu adalah foto Masakura Kanzaki saat sedang bernyanyi dengan antusias saat live performance di bulan Mei tahun ini.

Dikombinasikan dengan kostum panggung mereka, ia terlihat sangat cantik. Pipiku mengendur secara refleks.

"Ehe, tampaknya aku tidak perlu mendengar jawabanmu. Aku mengerti perasaan senpai dengan senyum yang kamu berikan kepada Masakura-san"

Ugh."

"Apakah kamu penggemar Masakura-san?"

"Aku tidak tahu, apa yang kamu bicarakan?"

"Kamu tidak memenuhi kesepakatanmu."

Ugh...

"Sudah jelas. Tidak mungkin aku mengakuinya. Aku memiliki masa lalu yang kelam sebelumnya. Saat aku masih SMP, aku kalah dalam permainan batsu game [Permainan hukuman] dan kami harus menyebutkan selebriti wanita favorit kami di kelas, dan ketika aku menyebutkan nama idola gravure yang kusuka, pada gadis mulai memanggilku 『menjijikkan』"

Tidak peduli seberapa bagus nilai ku, aku adalah orang yang pernah jatuh dalam kegelapan di kehidupan sekolah hanya karena aku suka gravure idol.

Jadi sejak hari itu, aku menjalani kehidupanku untuk tidak menunjukkan kelemahan kepada orang lain.

Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.

"Ngomong-ngomong, bagaimana kau tahu banyak tentang Masakura Kanzaki?*

"Ya, sebenarnya..."

Asahi-san membuka tasnya, dia mengulurkan Blu-ray "Kami no Koroshi no Miko" tepat di depanku.

"Aku penggemar Masakura Kanzaki juga.. "

Ehh?!

Aku sangat terkejut karena anime ini ditujukan untuk penonton laki laki. Jadi aku tidak berpikir Asahi akan membeli Blu-ray juga

Sugoi….

Sekarang satu misteri telah terpecahkan. Alasan Asahi memperhatikan Kageyama di toko buku adalah karena dia membeli Blu-ray yang sama dengan dirinya..

"Ngomong-ngomong, senpai kamu tidak menyangkalnya ketika aku baru saja mengatakan pengisi suara favoritku juga. Aku akan bertanya sekali lagi. Apakah kamu penggemar Mazakura-san juga?..."

Asahi-san mencondongkan tubuh ke depan dan bertanya padaku dengan ekspresi yang sangat serius.

Ini benar benar diluar kendali. Tampaknya aku tidak mungkin untuk menutupinya.

"Itu benar. Aku membeli Blu-ray karena aku ingin menghadiri sebuah acara yang akan menampilkan Masakura Kanzaki."

Aku sangat putus asa, dan aku mengaku.

Aku tidak pernah berpikir aku akan ditanyai oleh seorang gadis cantik hanya untuk dipaksa mengakui aktris seiyuu wanita favorit ku

"Aku tahu itu, seharusnya kamu mengatakannya itu dari tadi."

Asahi-san tersenyum dan mengajukan pertanyaan yang sama berulang kali.

"Ngomong-ngomong, sudah berapa lama kamu mendukung Masakura Kanzaki?"

"Sudah sekitar setengah tahun sejak aku mulai mendukungnya. Untuk beberapa alasan, aku mulai mengikuti kegiatan Masakura Kanzaki pada musim semi tahun ini"

Aku berpikir untuk berpura-pura menjadi penggemar biasa, tetapi sepertinya tidak masuk akal, jadi aku menjawab dengan jujur.

"Dari situlah aku tahu bahwa gambar Masakura berasal dari live performance yang diadakan pada bulan Mei tahun ini."

"Apa? Bagaimana kamu bisa tahu kapan pertunjukan nya diadakan hanya melihat pakaiannya saja?"

"Aku telah menonton Live Performance Masakura Kanzaki secara berulang-ulang, dan nyala api itu membara di mataku. Ah, maaf, aku sudah bersikap menjijikan."

"Sugoii! Senang sekali bisa berkenalan dengan penggemar hardcore Masakura-san!"

Mata Asahi berbinar dan dia semakin mencondongkan tubuh ke depan.

"Ayok kita langsung kesana dan berbicara tentang kehebatan Masakura Kanzaki-san. Aku tidak tahu siapa pun di sekitarku yang akrab dengan Seiyuu. dan aku selalu ingin punya teman yang bisa diajak bicara satu sama lain sepanjang waktu.  Bukankah Masakura-san adalah manusia super sempurna yang bisa berakting, menyanyi, menari, dan bahkan menjadi pembawa acara dan menggambar? Tapi tahukah kamu bahwa dia tidak pandai dalam segala hal kecuali akting pada awalnya, dan dia bekerja keras untuk memperoleh itu semua dalam waktu yang singkat? Melihat cara dia mengatasi kelemahannya untuk menghibur penggemarnya dan cara dia menikmati usahanya, aku memutuskan datang untuk mendukungnya!"

Asahi-san berbicara dengan cepat, berteriak dan membuat pidato yang singkat ke arahku yang kebingungan.

Rupanya, dia benar-benar hanya ingin bertukar pendapat dengan orang-orang yang berpikiran sama.

Jika kamu tidak bertujuan untuk mengalahkanku, tampaknya aku tidak perlu khawatir ...

"Tentu saja, aku juga tahu bahwa Kanzaki Masakura bukanlah penyanyi atau penari yang baik ketika dia pertama kali memulai. Dia sering diejek oleh Seiyuu lainnya. Tetapi karena dia tidak ingin membiarkannya berakhir di sana, aku memutuskan untuk mendukungnya."

"Tentu saja!"

"Aku juga suka bagaimana ia selalu mengubah gaya rambutnya setiap kali tampil, dan memakai pakaian yang berbeda beda"

"Aku juga suka bagaimana cara ia menghibur penggemarnya dengan sedikit lelucon."

"Aku juga tahu itu! Saat itu, dia mengubah warna pakaian dan rambutnya sesuai dengan karakter yang ia mainkan di anime saat itu!"

"Sungguh menakjubkan bahwa mereka berusaha keras untuk mewarnai rambutnya begitu mudah. Dia memiliki rambut pirang sekarang, tetapi rambut cokelatnya beberapa waktu yang lalu juga cantik."

"Rambut hitamnya pada saat debutnya juga sangat rapi dan cantik."

"Wajahnya sempurna, jadi semua warna rambut terlihat bagus untuknya."

"Aku yakin warna merah dan pink akan terlihat bagus juga."

"Tidak diragukan lagi. Namun, memungkinkan juga jika dia ingin berhenti menggunakan warna rambut yang aneh aneh.."

"Tetapi jika itu Masakura Kanzaki, Ia mungkin akan melakukannya, bukan?. Aku pikir itulah yang lakukan Makaura Kanzaki."

"Kau benar, Kanzaki Masakura, dia selalu berusaha keras untuk melakukan fanservice di medsos juga.."

"Dia juga mencoba membaca email sebanyak mungkin di radio, dan sifat baiknya terpancar dari kata-kata dan tindakannya, itulah sebabnya aku ingin terus mendukungnya."

"Masakura saat ini sering melakukan rekaman di tiga program radio sekaligus. Tapi yang mana yang sering kamu dengarkan?"

"Tentu saja, aku mendengarkan semuanya.. Setiap kali dia tampil sebagai tamu di program radio lain, aku selalu menyaksikanya, dan aku sesekali menonton siaran langsungnya bermain game di situs video secara real time."

"Omong-omong, apakah kamu juga memeriksa aktivitas pengisi suara lain selain Masakura-san?"

"Ada pengisi suara lain yang aku ikuti di SNS dan aku mendapati diriku mendengarkan nya di radio setiap minggu."

"Jangan jangan mereka semua adalah pengisi suara wanita."

"Tapi satu-satunya yang aku ikuti aktivitas mereka di level ini adalah Masakura Kanzaki."

"Aku juga Senpai~ takdir bahwa 2 orang otaku yang berada di sekolah menengah yang sama bertemu membuatku senang."

Asahi sangat senang sehingga melompat kegirangan dari kursi.

"Sekarang, aku sangat tersentuh. Jika senpai adalah seorang gadis, aku akan memelukmu."

"Aku yakin ada banyak otaku di luar sana yang hanya tertarik pada Masakura Kanzaki juga..."

"Kamu benar. Masakura Kanzaki memiliki sekitar 100.000 pengikut di SNS, dan aku yakin ada banyak otaku di luar sana yang tertarik padanya."

Asahi-san berkata dengan puas, lalu kembali duduk di bangku.

"Ah aku baru ingat, maaf sudah menyeretmu kemari…Maukah kamu bekerja sama denganku?.... "

"Kerja sama? Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku tidak bisa mengatakan ini dengan keras, jadi tolong dekatkan telingamu padaku."

Begitu dia mengatakan itu, Asahi menoleh ke arahku dan mendekatkan wajahnya yang terlalu cantik ke arahku.

Pertama kali aku melihat ini, aku terkejut.

Jarak antara kami begitu dekat sehingga jika aku bergerak terlalu jauh, aku takut lengan kananku akan bersentuhan dengan dadanya yang besar.

Sementara aku masih tidak bisa bergerak karena aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, Asahi-san menggunakan tangan kanannya untuk menyentuh mulutku dengan tangannya.

"Formulir acara yang kita miliki masing-masing bukankah memungkinkan dua orang untuk mendaftar pada satu kesempatan sekaligus, Tahukah kamu apa artinya ini?"

Dia berbisik dan bernapas dengan lembut di telingaku.

Aku sangat gugup sehingga aku tidak bisa memikirkan apa yang ia katakan sama sekali.

"Apa maksudmu?"

"Kamu sangat lambat. Bagaimana jika kita bekerja sama dan menggandakan peluang kita untuk menang?"

"Begitu ya…".

"Bukankah itu ide yang bagus? Aku sangat ingin berpartisipasi dalam acara ini. Aku yakin kamu juga merasakan hal yang sama kan?"

"Tentu saja."

"Aku senang."

Asahi berkata sambil tersenyum dan kembali ke posisinya sebelum memulai cerita rahasianya

Pikiranku, yang tadinya kacau, berangsur-angsur kembali tenang.

Aku secara bertahap menenangkan diri.

"Tidak, aku menolak untuk menerima tawaran dua orang."

"Ehh!?"

Mata Asahi-san membesar, seolah dia tidak pernah bermimpi bahwa dia akan ditolak.

Dia mungkin berpikir bahwa tidak ada pria yang akan menolak tawaran gadis cantik seperti dirinya.

Aku merasa sedikit lega.

"Mengapa kamu menolak?"

"Aku tidak yakin aku bisa menjaga kewarasanku jika aku pergi ke sebuah acara yang menampilkan Masakura Kanzaki bersama orang lain. Aku yakin aku akan menyeringai sepanjang waktu, dan aku mungkin akan mengatakan dan melakukan beberapa hal yang tidak sedap dipandang. Aku tidak akan bisa menikmati acara tersebut 100% karena aku tidak ingin adik kelas di sekolah menengah yang sama melihatku seperti itu."

"Tidak, tidak, kamu tidak perlu khawatir tentang aku berada di sampingmu."

"Aku tidak bisa melakukannya. Di sudut pikiranku, aku selalu berpikir bahwa Asahi di sampingku mungkin akan berpikir, "Wah, orang ini tidak tahu malu"

Aku juga manusia.

Aku juga ingin hidup bebas tanpa mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang ku jika aku bisa.

Tapi kepribadianku membuatnya tidak mungkin.

"Itu sebabnya aku ingin menikmati acara itu di mana aku akan tampil sendiri, tanpa khawatir tentang mata kenalanku."

"Senpai sangat menyebalkan, bukan?"

"Aku juga tahu itu.. Tidak menyenangkan pergi ke acara dengan orang sepertiku, jadi lebih baik berhenti."

"Kamu sangat pandai menyebutkan poin negatif mu sendiri."

"Itu adalah bakat yang aku pelajari untuk pertama kalinya."

"Jika kamu dapat hidup normal, ini jelas merupakan bakat yang tidak berguna"

"Memang. apa yang kamu katakan mungkin ada benarnya. Aku senang bisa bertemu dengan teman-temanku, tetapi ketika melihat kembali, aku menyadari bahwa aku berada di level yang berbeda."

"Meski begitu, meski kita sama sekali tidak mengenal satu sama lain. Mungkin kita bisa mencoba mulai saling mengenal satu sama lain pada tahap ini."

"Benarkah?"

"Aku tidak peduli orang jahat macam apa kamu, selama aku bisa menggandakan peluangku untuk memenangkan tiket. Tidak peduli bajingan macam apa dia. Aku tidak peduli apakah dia terlilit hutang, jika dia memenangkan tiket, aku dengan senang hati akan pergi bersamanya. Tapi aku hanya akan pergi bersama mereka jika aku dipersenjatai dengan stun gun atau sesuatu untuk mencegah mereka menyakitiku."

"Keras kepala sekali".

"Jadi jangan menyerahkan padaku. Tolong..*

"Ini terlalu memalukan.

"Tapi stun gun-nya kelihatan nya berat, jadi aku tidak ingin membawanya ke acara jika memungkinkan.. Jadi mulai hari ini, aku akan mengikuti Senpai kemana saja. Pada saat yang sama, aku ingin senpai mengenalku lebih dekat sehingga kamu merasa nyaman pergi ke acara bersamaku nanti."

"Lucu sekali. Perkembangan lelucon semacam apa ini?"

Kupikir aku seharusnya membuatnya menyerah, tapi sepertinya situasinya telah berubah menjadi canggung...

"Sebelumnya, aku akan menunggumu sampai batas waktu untuk mendaftar ke acara itu. Dan jika kamu berubah pikiran pada tenggat waktu, kita masih bisa mendaftar berdua."

"Tidak, aku harus mengikuti prosedur pendaftaran di aplikasi pada hari dibuka."

"Jika kamu menolak, aku akan sebar video ini!."

Asahi-san mengangkat ponselnya dan tersenyum seperti anak nakal. 

"Baiklah aku mengerti! Aku tidak akan mendaftar sampai hari terakhir."

"Jika kamu melakukan nya. Kamu tahu apa yang akan terjadi."

"...."

Aku berpikir untuk mendaftar segera setelah ini dan tetapi tampaknya aku sudah ketahuan.

"Aku akan lakukan apa yang kamu mau. Jadi tolong hapus video itu."

"Syukurlah senpai sangat cepat mengerti."

"Aku tidak punya pilihan. Aku akan menandai hari terakhir untuk mendaftar di kalenderku."

Aku segera mengeluarkan ponselku dan mengatur pengingat untuk 1 Januari, batas waktu untuk mengajukan tiket.

Pendaftaran akan dibuka asalkan dilakukan pada hari yang sama. Namun, aku mengatur alarm untuk berdering pada jam tenggat waktu sehari sebelum hari pendaftaran sehingga aku punya cukup waktu.

"Eh? Apakah senpai mendaftarkan semua jadwal seperti itu di kalender…"

"Ya, aku harus menyetel pengingat untuk semua tugasku.. Ngomong-ngomong, semua tanggal kedaluwarsa kartu poin terdaftar di kalenderku juga."

Aku mengatakan ini, sambil menunjukkan Asahi-san layar ponselku.

"Kamu sangat detail... seperti yang diharapkan dari anak peringkat satu."

"Itu tidak ada hubungannya dengan peringkatku."

"Aku tidak berpikir begitu. Aku pikir ada banyak orang pintar yang perfeksionis."

Asahi-san bergumam kagum dan mengalihkan pandangannya ke bawah.

"Tunggu!『I Love You 2』apakah ini.. 『lusa jam 3:00』 tertulis『Walkthrough Game』itu adalah game yang berkolaborasi dengan "『Kami no Kakeru no Miko.』bukan?"

[Catatan TL : Real Walk-through game adalah acara game berbasis pengalaman.. Akan ada banyak player profesional di tempat acara dan bertujuan untuk menyelesaikan semua misi yang disiapkan oleh penyelenggara dalam batas waktu.]

"Narasi yang direkam sebelumnya oleh Masakura akan dimainkan di venue 『Kami no Kakeru no Miko.』bukan?"

"Ya itu benar. Sejujurnya, aku tidak terlalu tertarik dengan Walk-through game, tetapi aku mendaftar hanya untuk mendengarnya saja."

"Ngomong-ngomong, apakah kamu berencana untuk pergi dengan seseorang?"

"Tidak, aku akan pergi sendiri."

"Aku ingin lihat! Aku juga ingin pergi, jika kamu tidak keberatan."

"Tidak."

"Mengapa? Kamu tidak tertarik dengan acara itu?"

"Aku tidak ingin orang yang kukenal melihat dimana aku mendengar dan jatuh cinta dengan suara Masakura Kanzaki."

"Tapi dengan bermain game bersama, kita bisa saling mengenal satu sama lain."

"Tidak masalah jika aku tidak tahu."

Asahi-san membusungkan pipinya dengan frustrasi.

"Jangan marah. Acara game Walk-through sebenarnya tidak memiliki sistem lotere, dan kamu dapat berpartisipasi sendiri seperti yang aku lakukan.*

"Tapi pergi ke acara ke acara seperti itu sendirian mahal, kan? Jika aku pergi dengan seniorku, aku dapat memperdalam persahabatan kita dan bersenang senang dengan dua orang."

"Aku adalah tipe orang yang suka bermain game sendirian."

"Aku tidak ingin kita berakhir saling menyalahkan ketika kita tidak melakukannya."

"Aku tidak akan melakukan itu."

"Jika iya, aku akan meminta pertanggungjawabannu. Mengapa kamu tidak pergi bersamaku saja?"

"Mustahil. aku tidak bisa. Aku pikir pergi sendiri adalah hiburan terbaik, dan aku tidak akan pernah tahan dengan itu."

"Itu hanya karakter burukmu....."

"Kamu tidak akan suka berada di dekat orang-orang sepertiku, jadi lebih baik tidak terlibat dengan orang sepertiku. Apakah ada orang lain yang bisa kamu undang?"

"Baik ayah maupun ibuku tidak ada ymag tertarik dengan permainan seperti itu, dan aku ingin pergi dengan orang-orang yang akrab dengan 『Kami no Kakeru no Miko』..."

"Aku yakin itu benar. Jika kamu pergi dengan seseorang yang tidak kamu kenal, akan ada perbedaan."

"Aku pikir kamu adalah orang yang tepat untuk itu. Dan kamu adalah siswa terbaik di kelasmu dan pandai belajar, bukan? Aku yakin aku juga pandai dalam mempelajari permainan walkthrough*

"Aku tidak berpikir kamu bisa membantuku ..."

"Tidak."

"Aku pikir akan lebih menyenangkan untuk pergi dengan seorang teman dekatmu, bahkan jika ia tidak tahu banyak tentang anime, daripada pergi denganku.."

"Sayangnya, aku tidak punya teman yang suka anime."

Rupanya, Asahi-san memikirkan apa yang akan dipikirkan orang lain sebelum mengajaknya kencan.

'Oke, aku mengerti. Jika kamu bersikeras sebanyak itu, aku tidak akan pergi kesana."

"Hei, Mengapa"

"Alasan kami berdebat seperti ini adalah karena aku akan pergi ke acara game Walk-through. Jadi solusi tercepat adalah menyingkirkannya."

"Itu agak ekstrim, bukan begitu?"

"Aku sudah memutuskan. Dengan ini, tidak ada lagi pilihan untukmu. Aku pergi kalau begitu."

Dengan nada mengabaikan seperti itu, aku mulai berlari menuju stasiun sementara Asahi-san kebingungan

Aku meninggalkan Asahi yang kebingungan, dan mulai berlari menuju stasiun.

Aku merasa seperti sedang dihentikan, tapi aku mengabaikannya dan meninggalkan taman.

Aku khawatir bahwa video itu masih ada di ponsel Asahi, tetapi aku tahu bahwa jika aku tidak mengajukan tiket sampai sebelum batas waktu, dia tidak akan menyebarnya, jadi aku memutuskan untuk kabur saja

Ini akan menjadi cara terbaik untuk menyelesaikan situasi.

Ngomong-ngomong, aku sudah membeli tiketku, jadi aku berbohong tentang membatalkan untuk pergi ke acara game Walk-through yang sebenarnya.

2 hari kemudian.

Aku naik kereta ke Sendai dengan waktu yang cukup untuk tiba di venue sebelum acara RTS (Real Time Stratergy Game) dimulai.

Di hari minggu siang, kereta hari ini cukup sepi.

Aku duduk di kursi, mengeluarkan ponselku, dan dengan santai membuka halaman festival sekolah tahun ini..

Aku pergi ke halaman untuk mencari tahu kontes kecantikan "Aku Ingin Menjadi Pengantin Mu" dan menemukan profil singkat Asahi-san, bersama dengan fotonya.

Aku akan meluangkan waktu untuk membacanya

Uang tahunnya 8 Desember, tinggi badannya 165 sentimeter, golongan darahnya B, dan dia tergabung dalam klub sastra.

Hobinya adalah membuat manisan. dan spesialisasinya adalah memasak hamburger.

Warna favoritnya adalah pink, dan cita citanya adalah menjadi guru TK.

Asahi-san pasti menulis ini sambil berpikir tentang makan yakiniku dengan uang orang lain. Anak laki-laki yang memilih dia tertipu.

Namun, skor wajah Asahi-san jauh lebih tinggi daripada kandidat lainnya, jadi aku pikir dia akan menang bahkan jika profilnya seperti "Hobiku adalah tidur dua kali dan spesialisasi ku adalah memasak mie ramen cup."

Sementara aku memikirkan hal ini, kereta tiba di Stasiun Sendai.

Beralih ke peta di layar ponselku, aku berjalan melewati gerbang tiket dan menuju tempat acara walkthrough tepat di depan stasiun.

Tempatnya berjarak 5 menit berjalan kaki dari stasiun, dan aku tiba pada pukul 12:40 sesuai jadwal tanpa masalah.

Namun, aku menghadapi situasi yang tidak terduga segera setelah memasuki gedung.

Asahi-san sedang menungguku dengan pakaian biasa.

Sementara rambut kuncir kuda panjangnya berkibar tertiup angin, dia menatapku.

*Aku sudah menunggumu, senpai."

Dia tampak seperti bos terakhir dari RPG.

Aku tidak mengharapkan perkembangan peristiwa ini.

Kalau dipikir-pikir, ini adalah satu-satunya tempat di Miyagi diadakannya acara Walkthrough game.

Aku tidak pernah berpikir ia akan pergi sejauh ini ...

Aku sangat terkejut bahwa dia akan pergi sejauh ini untuk menyergapku.

"Karena kamu datang ke sini, apa yang kamu katakan kepada ku di taman kemarin itu bohong ya?"

"Apa yang kamu bicarakan? Aku hanya kebetulan lewat di sini, bukan berarti aku datang ke sini untuk acara Walkthrough game."

"Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa omong kosong semacam itu dapat diterima?"

"Itu benar. Apa yang membuatmu berpikir aku berbohong?"

"Baiklah, izinkan aku menanyakan ini kepada mu. Bisakah kamu mengobrol denganku sebentar sampai permainan dimulai pada pukul 1 siang?"

"....."

Tidak mungkin, tiket yang dibeli akan menjadi tidak valid jika aku tidak melakukan check in sebelum pukul 13:00.

"Ayo akui saja.bahwa kamu berbohong padaku!"

Asahi-san mempersempit jarak denganku dan memberiku senyum yang mematikan

Sepertinya aku tidak punya pilihan selain meminta maaf.

"Saya sangat menyesal atas amoralitas saya. Saya menanggapi kritik Anda dengan serius dan akan menanggapinya dengan tulus."

"Kenapa kamu malah terdengar seperti seorang politikus sekarang?"

"Aku pikir menggunakan bahasa Jepang yang tepat akan lebih baik untuk menyampaikan permintaan maaf ku."

"Betulkah?"

"Jika aku meminta maaf dengan cara yang normal, itu seperti mengakui kekalahan."

"Aku tidak bisa menerima permintaan maaf kamu sebelumnya. Jika kamu merasa menyesal, tolong katakan dengan kata-kata mu sendiri, bukan dengan pola yang digunakan oleh politikus."

Asahi-san tersenyum jahat saat dia mengatakan ini.

'........."

“Apakah kamu lupa bahwa aku mengetahui kelemahanmu Senpai?”

Asahi-san menatap wajahku sambil memegang smartphone-nya..

Sepertinya tidak ada jalan lain selain menyerah..

"Aku sangat menyesal telah berbohong padamu. Maaf aku berbohong padamu. Maafkan aku."

"Ya, kamu mengatakannya dengan baik. Anak baik."

Asahi-san meletakkan tangan kanannya di atas kepalaku dan mengelus elus kepalaku

"Ngomong-ngomong, kamu juga harus meminta maaf karena meninggalkanku dan melarikan diri dari taman."

"Maaf aku meninggalkan percakapan kita di taman kemarin."

Saat aku menundukkan kepalaku lagi Asahi-san tampak puas

"Aku puas, Kalau begitu, ayo kita bertukar kontak agar hal ini tidak terjadi lagi."

"Aku tidak membawa ponselku hari ini."

"Tolong angkat tanganmu agar aku bisa memeriksamu."

"Apa hakmu untuk--"

"Tidak ada gunanya melawan dan angkat tangan mu!"

"Hiik!"

Asahi-san berkata dan menunjukkan layar ponselnya.

Di sana, kamu dapat melihat videoku sedang mengobrol dengan kucing di pinggir jalan.

"Maafkan aku.. "

Saat aku memberinya ponselku dia segera mengambilnya dan membukanya dengan pengenalan wajah, dan mengambil informasi pribadiku

"Kamu akan pergi denganku hari ini."

Asahi-san berkata dengan bangga dan mulai berjalan menuju meja resepsionis.

Dengan cara ini, aku benar-benar dikalahkan, dan aku bermain game permainan strategi dengan Asahi-san

☆☆☆

Di meja resepsionis, Asahi-san membeli tiket untuk hari itu dan kami siap untuk bermain game.

Aku belajar untuk pertama kalinya bahwa sensasi saat bermain game tampaknya sangat berbeda saat bermain single player dengan dua pemain.

Setelah registrasi, kami duduk di kursi terdekat dan menunggu jam 1 siang.

"Aku sudah tahu kamu akan datang saat ini, aku sudah menunggumu dari tadi"

"Untuk jaga jaga aku juga ingin mengamankan kursi penonton lebih awal."

"Ini seperti pengintaian oleh detektif."

"Aku juga datang kemarin untuk memeriksa semua jadwal pertunjukan, untuk mengkonfirmasi jika perubahan jadwal."

"Apakah kamu sibuk?"

"Itu karena kamu!"

Asahi-san menggembungkan pipinya dan mencubit lenganku.

"Aku baru saja berbicara dengan seniorku dan berpikir untuk mendapatkan informasi kontak senpai."

"Itu tidak mungkin, aku tidak pernah bertukar kontak dengan anggota klub Sastra dan Seni."

Ketika aku menegaskan itu, Asahi-san secara misterius menggelengkan lehernya..

"Bagaimana kamu tahu aku berada di Klub Sastra?

"Ah, tidak, itu,"

"Apakah kamu menguntitku?"

"Tidak, aku mengetahui nya saat aku melihat halaman website festival tahun ini"

"Ah, benarkah?"

Mendengar pembelaanku, Asahi-san entah bagaimana terlihat senang.

Kenapa dia terlihat sangat bahagia?

"Karena kamu hafal profilku, itu artinya kamu tertarik padaku, kan?"

"Ugh ..."

Memang benar bahwa aku membaca profil Asahi-san dengan cermat, meskipun itu hanya cara untuk menghabiskan waktu.

"Jika kamu ingin mengenalku, kamu bisa bertanya langsung kepadaku, aku akan menjawab setiap pertanyaan dari senpai."

"Jangan salah paham. Aku melihat profilmu karena aku pikir aku perlu tahu tentang orang-orang yang memegang kelemahanku. Aku tidak punya niat lain."

"Aku mengerti, tapi profil itu hanyalah deskripsi acak tentang apa yang menurutku akan populer di kalangan pria, jadi itu tidak akurat sama sekali."

"Itu mengerikan."

"Itu saja. Lebih baik lagi, kenapa kamu tidak bergabung dengan klub sastra untuk mengenalku lebih baik? Jika kamu bergaul denganku, kamu tidak akan keberatan pergi ke acara bersamaku."

"Aku menolak."

*Ini adalah klub santai di mana kamu bisa pergi ke ruangan klub kapanpun kamu mau dan membaca buku yang kamu suka."

"Aku tidak terlalu suka membaca buku."

"Jangan takut, Kamu suka membaca buku, kan? Seniorku memberitahuku bahwa kamu selalu membaca buku filsafat saat istirahat."

"Yah, itu ..."

"Apa yang begitu menarik dari buku-buku filsafat, aku juga ingin membacanya jadi tolong beri tahu aku rekomendasimu… sesuatu yang mudah dibaca."

Aku hanya membaca buku-buku filsafat sebagai tindakan agar terlihat seperti siswa teladan, tetapi aku tidak pernah menganggapnya menarik, dan aku hampir tidak dapat memahami apa yang mereka katakan.

"Buku. ... Buku filsafat yang mudah dibaca?"

"Buku filsafat yang mudah dibaca? Aku ingin tahu itu."

Jika aku tidak melakukan sesuatu, dia akan mengetahui bahwa aku hanya berpura-pura membacanya agar kelihatan keren, dan dia akan semakin menguasai kelemahanku.

Aku harus melakukan sesuatu untuk mengubah topik pembicaraan secepat mungkin, dan kemudian aku melihat perubahan rambut Asahi-san yang sedang duduk sampingku.

"Aku memperhatikan bahwa Asahi-san mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda hari ini."

"Omong-omong, alasan aku mengikat rambutku kuncir kuda hari, karena aku sedang menunggu senpai di pintu masuk gedung, jadi aku mengutak-atik rambut ku untuk menghabiskan waktu."

Aku telah menginjak ranjau darat.

"Aku minta maaf untuk semuanya."

"Tidak, tidak, aku tidak marah lagi, jadi jangan khawatir tentang itu, Usahaku terbayar karena bisa bermain dengan senpai."

Asahi-san tertawa senang.

Sepertinya Asahi-san adalah tipe orang yang tidak membiarkan amarahnya menguasai dirinya.

"Jadi, aku ingin berbicara tentang klub seni wanita–"

"--Terima kasih banyak atas kesabarannya. Acara akan dimulai pada pukul 1 siang, jadi jika Anda ingin berpartisipasi, silahkan datang ke meja resepsionis."

Tepat ketika aku akan kembali ke topik pembicaraan sebelumnya, sebuah pengumuman dibuat di gedung.

Aku segera bangkit dari kursiku dan menuju ujung antrian yang mulai terbentuk di meja resepsionis.

Para peserta berkumpul di meja resepsionis dan digiring secara bergantian ke bagian belakang gedung.

Akhirnya giliran kami tiba, dan seorang anggota staf wanita membawa kami ke sebuah kamar pribadi kecil.

Ini adalah ruang yang menyerupai kuil dengan ukuran sekitar 6 tikar tatami, dan memiliki meja, dua kursi, dan TV LCD besar.,

Ada pita pengukur, dua kursi, dan TV LCD besar dengan visual utama game "Kami no koroshi no miko" ditampilkan di sana.

Ketika kami duduk di samping Asahi-san seorang staf memberi kami dua ransel dan dua tablet PC.

Dokumen tersebut sepertinya berisi instruksi tentang cara menggunakan PC tablet dan poin yang perlu diingat saat memainkan game ini. Lalu aku mengajukan pertanyaan kepada anggota staf.

"Bolehkah aku membaca dokumen-dokumen ini juga…?

"Ya, tidak apa-apa, tapi tolong jangan sentuh kotak ini sampai Anda diperintahkan untuk melakukannya."

Dengan itu, petugas meletakkan kotak cokelat polos di atas meja.

"Sekarang Anda siap untuk permainan. Permainan akan segera dimulai.*

Anggota staf yang telah selesai menjelaskan permainan meninggalkan ruangan, dan aku segera mulai memeriksa isi dokumenku.

Sementara itu, Asahi-san sedang melihat poster 3D "Kami Koroshi no Miko" di dinding dan menyentuh gerbang pulau kecil.

"Ini cukup menyenangkan."

"Aku sedang menghafal materi, jadi tolong jangan bicara denganku."

"Menghafal?"

"Aku tidak akan membaca setiap halaman, tetapi aku akan mengingat apa yang tertulis di dalamnya."

"Ah begitu ya, melihatmu begitu bersemangat, membuatku bersemangat juga. Karena ini adalah pertama kalinya bagiku, maukah kamu melakukan yang terbaik untukku?"

"Tentu, apakah kamu tidak mau berkontribusi untuk menyerang?"

"Aku percaya bahwa senpai pasti akan menyelesaikannya, jadi aku hanya akan mengawasimu dari belakang."

"Baiklah, mari kita selesaikan game ini bersama sama,"

"Sepertinya kamu akan menjadi suami yang baik di masa depan."

"Apa maksudmu?

"Karena wanita sering tidak pandai mengoperasikan mesin, bukan? Pada saat-saat seperti itu, akan sangat menggembirakan jika memiliki senior yang dapat diandalkan bukan?"

"Ah, itu maksudmu."

Aku terkejut mendengar Asahi-san, yang menempati peringkat pertama dalam kontes, mengatakan hal seperti itu padaku

Tidak, tentu saja, aku tidak berpikir dia bermaksud sesuatu yang dalam.

"Ah layar nya mulai gelap."

"Sepertinya sudah dimulai."

Lalu kami semua menatap TV bersama.

Beberapa detik kemudian, lagu tema "Kami Koroshi no Miko" mulai diputar dan Yui Mashiro, karakter utama yang diperankan oleh Maozu Kanzaki, muncul di layar.

"Halo! Terima kasih banyak telah datang ke RTS "Kami no Koroshi no Miko" hari ini! Kamu sekarang akan menjadi pendeta wanita dan bekerja berpasangan untuk mengalahkan naga yang melayani para dewa! Omong-omong, gadis kuil bisa menjadi pria dan wanita tanpa memandang jenis kelamin, jadi jangan khawatir!."

[Catatan TL : Real Time Strategy Game]

Aku terhanyut oleh suara Kanzaki yang keluar dari speaker dan aku jatuh cinta padanya.

Aku senang, aku senang aku bisa datang ke sini, meskipun aku disergap oleh Asahi-san.

Segera setelah itu, Yui Mashiro menghilang dari TV, dan teks berikut muncul di seluruh layar.

"Cobaan pertama untuk diterima sebagai miko."

[Catatan TL : Miko(Gadis Kuil)

『Seorang miko harus memiliki hati yang murni dan selaras dengan pasangannya. Untuk menguji kualitas Anda sebagai seorang miko, Anda sekarang akan memainkan permainan sinkronisasi.

Anda akan melihat pertanyaan sederhana di layar ini, dan Anda harus menjawabnya dalam batas waktu! Jangan diskusikan ini dengan pasangan Anda! Jika Anda dan pasangan Anda dapat menjawab pertanyaan yang sama tiga kali, permainan selesai dan Anda dapat melanjutkan ke tes berikutnya.』

"Semuanya, siapkan komputer tablet Anda!"

Seperti yang diinstruksikan oleh Masakura Kanzaki-san, aku menyalakan komputer tablet yang baru saja aku terima dari anggota staf.

Layar menampilkan kalimat tanya, "Siap?" Lalu aku langsung mengetuk "Ya."

Namun, Asahi-san, yang ada di sebelahku tercengang dengan komputer tablet di atas mejanya…

"Asahi-san? Ada apa?"

"Ah maaf, apakah permainan sudah dimulai sekarang?"

"Apakah kamu mendengarkan narasinya?"

"Tentu saja, Tapi tujuanku adalah mendengarkan narasi Masakura-san, jadi aku merasa puas seolah-olah permainan sudah mencapai bagian akhir."

"Jangan terlalu puas lebih dulu."

"Ya, tapi aku memang mendengarkan penjelasan aturannya. Kita akan memainkan game yang disinkronkan sekarang, bukan?"

"Kedengarannya kita akan mencocokkan jawaban kita, jadi aku akan mencoba mencocokkan pemikiranmu."

"Terima kasih banyak kamu sangat baik, senpai!'

"Mari kita bekerja sama untuk menyelesaikan semua tantangan.. Untuk mendengarkan versi lengkap narasi Masakura Kanzaki-san"

"Ya!! "

Asah-san dengan riang menjawab dan menyalakan komputer tabletnya.

Segera setelah itu, layar TV beralih ke sinyal suara Kanzaki-san

"Kalau begitu, mari kita mulai uji coba pertama, semoga berhasil! Pertama, tuliskan apa yang pertama kali kalian pikirkan tentang hal-hal yang berwarna merah "

Begitu ya, jadi ini tentang game yang menyelaraskan satu sama lain

Soalnya cukup mudah, tetapi jawaban yang benar terlalu banyak. Apalagi batas waktunya hanya 10 detik, jadi kami tidak bisa berpikir terlalu lama. Sepertinya sulit untuk mencocokkan jawaban.

Satu-satunya jawaban yang terlintas dalam pikiranku adalah darah.

Aku mencoba memikirkan hal-hal merah lainnya, tetapi hanya balon merah, pita merah, dll. yang terus muncul di benakku

Saat batas waktu semakin dekat, aku menulis "darah" di komputer tabletku dan mengirimkannya.

Kemudian, jawaban Asahi-san muncul di komputer tablet ku

"Baju renang yang Yui Mashiro kenakan di episode 3"

"Tidak mungkin aku bisa mendapatkan jawaban itu.....$

"Maaf, senpai. Mengapa kamu datang ke acara Real Time Strategy game "Kami no Koroshi no Miko" dsn menyebutkan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan anime? Dan bahkan jika aku memberikan jawaban yang tidak ada hubungannya dengan "Kami no Koroshi Miko," aku tidak akan pernah menjawab pertanyaan menakutkan seperti itu. Jika kamu ingin menandingiku, buat lebih imut, seperti apel atau sesuatu lainnya."

"Etto, apakah kamu takut darah? Aku memiliki citra yang agak positif tentang donor darah dan transfusi."

"Aku juga tidak begitu yakin tentang itu......."

"Oke, aku akan memberi jawaban yang lebih baik lain kali."

Setelah pertanyaan pertama selesai, pertanyaan kedua diajukan.

Pertanyaan kedua adalah, "Apa yang pertama kali kalian pikirkan tentang hal-hal yang berwarna ungu? "

Hal ungu dalam "Kami no Koroshi no Miko" adalah darah naga, terbukti dari adegan yang tak terlupakan di episode 5 dimana darah ungu memercik saat dia mengalahkan naga yang mencoba menyerang kuil.

Namun, Asahi-san takut darah, jadi dia pasti menolak gagasan itu.

Aku telah menerima keluhan sebelumnya, jadi aku memutuskan untuk menggunakan buah yang sama, anggur.

Aku menulis "anggur" di komputer tabletku dan mengirimkannya.

Sementara itu, jawaban Asahi-san adalah

"Darah naga yang dikalahkan Yui Mashiro di episode 5.*

"Hei, apa apaan itu, aku tidak menjawabnya karena aku pikir kamu takut darah, jadi kamu tidak akan menjawabnya"

"Saat Mashiro-san mengalahkan naga di cerita, ada adegan di mana darah ungu meluap. Apakah kamu melewatkan adegan itu?"

"Keterlauan.."

Tapi sekarang aku sudah memahami pola pikir Asahi-san

Semua jawaban anak ini sepertinya ada hubungannya dengan Kami no Koroshi no Miko

Setelah itu diketahui, semuanya berakhir untukku.

Pertanyaan ketiga, "Apa yang pertama kali kalian pikirkan tentang hal-hal yang berwarna Merah Muda? "

Ini mudah, jawabanya adalah pakaian dalam yang dikenakan oleh karakter utama, Yui Mashiro, dalam adegan membuka baju di pemandian air panas di episode 4 berwarna merah muda di bagian atas dan bawah.

Mencari ingatan ku tentang anime, aku tidak menemukan warna pink yang mengesankan di "Kami no Koroshi no Miko (Shrine Maiden of the God Killer).

Pertanyaannya akankah Asahi-san menjawab "Pakaian dalam Yui Mashiro" juga?

Segera setelah itu, jawaban Asahi-san ditampilkan di layar..

"Karena aku tidak bisa memikirkan apapun yang berwarna pink. Yang berhubungan dengan anime untuk ketiga kalinya.. "

"Hei!! Mengapa kamu tidak menulis "celana dalam Yui Mashiro"?

"Senpai! tolong pikirkan dengan akal sehat. Aku tidak bisa memberikan jawaban yang memalukan seperti itu."

"Tidak! Padahal kamu menulis "baju renang" di pertanyaan pertama."

"Tidak ada yang memalukan tentang "baju renang".

"Aku tidak mengerti.."

"Senpai benar-benar tidak mengerti perasaan perempuan."

"Maafkan aku…'

"Senpai, kamu mengingat warna celana seorang gadis.. Mungkin kamu menonton anime dengan mata seperti itu..."

Asahi-san mengatakan itu dan mengalihkan pandangannya ke arahku seperti ejekan

"Sepai terlihat sangat serius, tapi ternyata kamu sangat nakal"

"Jangan salah paham, aku tidak melihat karakter anime secara seksual."

"Apakah kamu berhenti selama adegan di episode 4 ketika dia berganti pakaian?"

"Bukan begitu. Aku menontonnya sebagai penonton biasa dan mengingatnya secara kebetulan"

Aku tidak berpikir aku akan mengingat warna pakaiannya.

"Kurasa warna baju biasanya tidak mudah untuk diingat.."

"Kurasa tidak. Warna pakaian dalam mengungkapkan kepribadian seseorang, bukan? Seseorang yang memilih putih akan memiliki kepribadian yang sama sekali berbeda dari orang yang memilih hitam. Untuk memahami kepribadian karakter secara akurat, aku bahkan memperhatikan warna pakaian dalam mereka, saat menonton"

"Begitu, jadi kamu adalah kritikus pakaian dalam."

"Aku tidak butuh julukan yang memalukan itu."

"Apakah kamu suka membayangkan warna pakaian dalam seorang gadis?"

"Tidak, aku tidak ..."

Pertanyaan itu diajukan dengan nada yang mengejek, dan tanpa sengaja aku mengalihkan pandanganku ke dada Asahi-san.

"Di mana kamu melihat?"

Pipi Asahi-san memerah dan dia menutupi dadanya dengan kedua tangan.

"Tidak, tidak! Itu hanya kecelakaan"

"Kamu bebas membayangkan apa yang kamu inginkan, tetapi aku tidak akan memberitahu kamu jawaban yang benar... "

"Tidak, sejak awal aku tidak bisa memikirkan jawaban yang benar."

Aku bingung harus melihat ke arah mana dan mengalihkan perhatianku kembali ke komputer tablet dan memperhatikan bahwa aku telah melewati masalah dua kali selama ujian dan pertanyaan keenam telah dimulai.

"Ahh~ pertanyaanya semakin sulit ......'

"Jika aku tidak dapat melakukan ini, aku tidak akan dapat mendengarkan narasi versi lengkapnya, tapi aku akan datang sekali lagi."

"Senpai, aku telah memperhatikan sesuatu."

Asahi-san berbisik padaku dan terus berbicara dengan ekspresi serius di wajahnya.

"Aku tidak diawasi oleh staf di game ini, jadi aku bisa bermain curang sebanyak yang aku mau, bukan?"

"Apakah kamu ingin menyelesaikan permainan sepenuhnya dengan cara curang?"

"Ini pertanyaan tersulit, bukan ...?

"Aku merasa bersalah pada Masakura-san, tapi tujuanku kesini adalah mendengarkan versi lengkap dari narasi oleh Masakura Kanzaki-san, bukan untuk menikmati permainannya......"

"Kalau begitu, bukankah lebih baik untuk bermain curang?"

"Tidak, jangn lakukan itu"

"Eh? Kenapa?"

"Ada dua alasan. Alasan pertama adalah di awal permainan, narator berkata, "Sangat penting bagi seorang pendeta untuk memiliki hati yang murni dan keharmonisan dengan pasangannya."

"Bagaimana menurutmu mereka bisa menilai apakah seorang miko memiliki hati yang murni atau tidak?"

“Aku pikir ada kamera tersembunyi dan mikrofon di suatu tempat di ruangan ini."

"Begitu... Ngomong-ngomong, apa alasan lainnya?"

*Persentase penyelesaian lengkap dari game ini dikatakan sekitar 30 persen. Jika pemeriksaan curang tidak berfungsi, tidakkah menurutmu tingkat penyelesaiannya akan jauh lebih mudah?"

"Ya, itu benar. Seperti yang diharapkan dari seorang pemain senior, aku tidak menyadari bahwa kamu telah berpikir sejauh itu."

"Dari buku itu, kita bisa melihat niat dari kontestan lain."

"Aku harap kamu akan terus membaca jawaban yang ku berikan."

"Aku akan mengurusnya."

Setelah diskusi, kami mengalihkan perhatian kami kembali ke tablet kami, dan periode ke-6 waktu menjawab telah berakhir.

Lagi pula, kami telah melewatkan tiga pertanyaan, dan kemudian pertanyaan ketujuh muncul.

Pertanyaan ketujuh adalah, “Apa yang pertama kali kalian pikirkan tentang hal-hal yang berwarna Hitam?"

Jika begini, aku harus curang.

Jika mereka benar-benar mengawasi kami, mereka akan mendengar percakapan kami sebelumnya.

Aku memprediksi apa yang ditulis Asahi-san berdasarkan gerakan tangannya.

Tentu saja, tidak mungkin untuk memprediksi sebuah huruf hanya dari gerakan tangan, tetapi aku memiliki petunjuk tentang warna apa itu.

Aku benar-benar ingin menyelesaikan permainan tanpa curang, tetapi aku tidak punya pilihan.

Sementara aku memikirkan hal-hal seperti itu, Asahi-san sedang menjalankan penanya.

Dari gerakan tangannya, aku tahu bahwa jumlah hurufnya tidak begitu banyak, setidaknya enam huruf.

Namun, jumlah goresan untuk setiap karakter tidak banyak, mungkin hiragana atau katakana.

Mungkinkah itu bahasa Inggris?

Bahasa Inggris dengan setidaknya 6 huruf katakana, dan hitam.

Dari jawaban sejauh ini, aku tahu bahwa Asahi akan menggunakan kata-kata "di episode 0" jika dia menulis sesuatu yang berhubungan dengan "Kami no Koroshi no Miko.

Namun, tidak ada indikasi bahwa ia menulis karakter kanji untuk nama seseorang.

Dengan kata lain, itu tidak ada hubungannya dengan anime, itu lebih dari 6 karakter dalam bahasa Inggris, dan itu hitam.

Saat batas waktu mulai mendeat, aku buru-buru menjalankan pena ku melalui halaman.

Segera setelah aku menyelesaikan jawabanku, jawaban Asahi-san muncul di layar komputer tablet

"Lubang hitam.*

"Yes! Kita mendapat jawaban yang sama!"

Asahi-san bersorak gembira.

Aku senang mendengarnya. Sepertinya kami benar.

Untuk menghindari kecurigaan para staff. Aku berpura-pura menjadi anak sekolah menengah yang lugu dan bersukacita bersamanya.

"Ayo lakukan yang terbaik!"

"Ya."

Namun, itu akan mencurigakan jika jawaban kami bertepatan secara berturut turut

Setelah itu, aku menggabungkan beberapa jawaban yang salah sesuai keinginanku, dan kami mencocokkan pikiran kami untuk pertama kalinya berturut-turut.

"Ah~ itu sungguh melelahkan, entah bagaimana, di babak kedua, pikiran kita tiba-tiba cocok.”

"Karena aku menganalisis jawaban Asah-sani dan menelusuri pola pikirmu.”

“Aku mengerti, tidak heran kamu selalu berada di peringkat pertama di kelasmu”

Asahi-san, yang mendengar gertakanku, menatapku dengan hormat.

Lagi-lagi aku berlagak sok keren di depannya, dengan teori asal-asalanku "Menganalisis jawaban," atau "Menganalisis pola pikir seseorang," yang menurutku tepat. Kurasa waktu yang digunakan untuk membaca buku filsafat tidak benar sia sia.

Kemudian, Yui Mashiro muncul di layar Monitor.

Pada saat yang sama, suara Maki Kanzaki keluar dari speaker.

"Selamat kalian telah berhasil melewati ujian pertama, Anda sekarang diakui sebagai pendeta, dan kalian akan melakukan tugas pertama Anda sebagai pendeta sekaligus! Aku ingin kalian mengembalikan lempengan batu yang pecah ke keadaan semula! Potongan-potongan lempengan batu itu ada di dalam kotak cokelat, jadi bukalah!"

Aku segera membuka kotak coklat di atas meja dan menemukan banyak potongan puzzle di dalamnya.

Jumlah potongannya sekitar 100.

"Selesaikan puzzle ini dan Anda dapat melanjutkan ke ujian berikutnya! Aku tahu ini sulit, tapi bertahanlah!"

Segera setelah Masakura Kanzaki-san menyemangati ku, sebuah pesan muncul di layar LCD TV.

Ujian kedua menyelesaikan puzzle

Kalimat yang sama ditampilkan di tablet PC, tetapi tidak ada gambar teka-teki yang sudah selesai di mana pun.

Tampaknya mereka akan merakitnya tanpa mengetahui gambaran keseluruhannya. Ini akan menjadi proses yang melelahkan. ....

"Aku belum pernah bermain puzzle sebelumnya….*

Asahi-san bergumam cemas,

"Aku tidak tahu harus mulai dari mana."

"Kamu tidak perlu berpikir terlalu keras, pertama-tama, cari permukaan yang tidak terhubung dengan bagian lain. Kumpulkan potongan-potongannya dan buat rangka luarnya."

Sambil mengatakan itu, aku membalik kotak puzzle dan menghancurkan isinya ke atas meja.

Setelah meratakan potongan-potongan itu agar tidak tumpang tindih, aku membalikkan potongan-potongan itu menghadap ke bawah, gambar menghadap ke atas.

Warna gambar pada potongan puzzle adalah coklat, 20% hitam, dan 20% putih.

"Selanjutnya, mari kita pisahkan potongan berdasarkan warna, karena ada kemungkinan bahwa potongan-potongan yang bersebelahan memiliki warna yang sama."

"Aku mengerti"

"Setelah kamu selesai menyortir, kumpulkan kembali potongan-potongan itu."

"Aku mengerti ini terlihat sulit, tetapi aku akan melakukan yang terbaik."

"Untuk saat ini, Asahi-san, bisakah kamu merakit potongan-potongan dengan sisi yang tidak terhubung dan membuat bingkai?"

"Aku akan melakukan yang terbaik."

Maka pembuatan puzzle kami pun dimulai.

Berdiri di kedua ujung meja, kami masing-masing menyortir potongan.

Ketika potongan-potongan itu disortir, Asahi-san mulai membuat bingkai dan aku mulai merakitnya.

Namun, pekerjaan ku semakin sulit karena semua bagian memiliki pola yang sama.

Ah ini sulit. Jika aku masih sekolah dasar, aku pasti akan menangis.

"Senpai, bingkainya sudah selesai!"

Ketika aku baru saja menyelesaikan sekitar 20% bagian teka-teki Asahi-san dengan senang hati melaporkan kepadaku

"Senpai, bingkainya sudah selesai!*

Aku melihat ke sana dan melihat bahwa aku menemukan bingkai persegi dengan diameter sekitar satu sentimeter telah selesai.

'Terima kasih atas kerja kerasnya. Ayo kumpulkan sisa potongannya."

"Oke! "

Asahi-san bergegas ke arahku, mencari potongan-potongan yang belum disatukan.

"Yah.. aku tidak tahu bagian mana yang bersebelahan ..."

"Kamu lihat, ada beberapa garis hitam di bagian coklat, kan? Semua ketebalannya sedikit berbeda, jadi kupikir kita bisa menggunakannya sebagai petunjuk."

Saat aku menjelaskan ini, aku mengulurkan tangan untuk mengambil potongan di depan Asahi-san.

Kemudian Asahi-san mendekatiku dan paha kami bersentuhan satu sama lain.

Aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya yang samar bersama dengan kelembutan, tapi dia sepertinya berkonsentrasi pada teka-teki dan tidak bereaksi.

"Ya, aku pikir polanya digambar di atas lempengan batu cokelat dengan cat hitam."

Saat kami sedang mengobrol, Asahi-san mencondongkan tubuhnya ke arahku.

Segera setelah itu, tonjolan yang lembut ditekan ke sikuku.

Aku tidak perlu memastikan apa itu, kelembutan itu tidak sebanding dengan kelembutan kaki yang baru saja aku sentuh.

Tidak mungkin bagian yang lembut seperti itu bisa ada kecuali tonjolan yang khas untuk seorang gadis.

Aku tidak bisa berkonsentrasi pada teka-tekinya..

Tidak mungkin dalam kehidupan normal aku akan sedekat ini dengan seorang gadis yang bukan pacarku, Karena itu, aku kehilangan kemampuan berpikirku.

Tetapi aku tidak ingin mengatakan, "Aku malu, jadi tolong menjauhlah dari ku." bahkan jika itu membunuhku.

Jika Asahi-san tidak keberatan, maka akulah satu-satunya yang mengetahui game ini.

Aku tidak ingin membuat alasan untuk diejek.

Jadi, aku terus berjuang dengan teka-teki ini dan melawan pikiran rasionalku.

Setelah itu, permainan strategi terus berlanjut sambil menerima gangguan dari Asahi-san.

Aku tidak dapat menunjukkan kekuatan ku yang sebenarnya, tetapi aku berhasil melewati ujian ke-3 "Mencari Pedang Pembunuh Naga" dan ujian ke-4 "Mengalahkan naga yang melayani Tuhan." bersama Asahi-san.

"Selamat kau sekarang diakui sebagai pendeta, tapi cerita tidak akan berakhir sampai kita mengalahkan para dewa!!"

Aku merasakan pencapaian yang luar biasa setelah diserang oleh Masakura Kanzaki-san dan diakui sebagai salah satu temannya.

Asahi-san, yang berdiri di sampingku, merasakan hal yang sama, dengan kedua mata tertutup.

Segera TV LCD menampilkan visual utama "Permainan Strategi Miko Pembunuh Dewa" dan permainan berakhir.

Kami meninggalkan ruangan.

"Ini benar-benar menyenangkan, bukan?"

"Ini luar biasa."

Asahi-san berkata dengan tulus saat kami berjalan menuju pintu keluar gedung.

"Terima kasih banyak, senpai, telah menemaniku hari ini.Lagipula, aku suka datang ke acara seperti ini dengan seseorang."

"Begitu. Aku lebih suka bermain sendiri."

"Bahkan jika kamu pergi sendiri lagi aku akan mencegat mu seperti yang kulakukan hari ini."

"Itu buruk, itu sebabnya kita bermain bersama."

"Aku tahu, kamu harus membayar dosa-dosa mu."

"Lalu aku akan mengajukan tiket ke acara RTS sendiri."

"Aku tidak akan memaksamu untuk melakukannya. Tetapi aku akan mengubah pikiran senpai dengan batas waktu aplikasi tiket pada bulan Januari."

"Bukankah itu sama saja memaksaku untuk melakukan sesuatu?"

"Tidak, tidak. Tidak, aku akan mengubah Senpai. Aku akan mengubahnya menjadi kepribadian yang lebih nyaman bagiku, sehingga dia akan lebih menikmati acara denganku."

Asahi-san berkata dengan kuat dan menggenggam tangannya.

"Ngomong-ngomong aku meletakkan ponselku dalam mode senyap ketika aku pergi tidur, jadi kamu dapat meneleponku jika kamu mau."

"Jika aku boleh menelponmu. Apakah aku boleh juga untuk mengajukan tiket bersamamu juga? Jika begitu aku akan menelponmu setiap hari, tidak peduli apakah itu larut malam atau pagi-pagi sekali."

"Aku tidak akan pernah berubah pikiran."

"Tetapi kamu memiliki teman dan menyuruhnya untuk membeli Blu-ray dan kamu menunggunya di toko buku, jadi apakah senpai akan membuka hati untuk orang lain?"

"Tentu saja."

"Jika itu masalahnya, jika kalian mengenal satu sama lain lebih baik. Aku yakin kamu akan berubah pikiran jika kita mengenal satu sama lain lebih baik. Jika aku ingin berbicara denganmu, aku akan menghubungimu, dalam waktu singkat."

Asahi-san mengatakan sesuatu yang terlalu memanjakan diri sendiri dan tersenyum lebar.

Kurasa aku bisa menolaknya dengan sekuat tenaga, tapi aku tidak ingin pergi sejauh itu.

Mungkin senyum Asahi-san begitu manis hingga kekuatan seranganku berkurang untuk sementara..

"Jadi, apa yang akan kamu lakukan sekarang, senpai?"

Ketika kami tiba di pintu keluar gedung, Asahi-san mengajukan pertanyaan kepadaku.

"Haruskah kita pergi ke cafe dan mengadakan pesta untuk merayakan setelah mendengar versi lengkap narasi Masakura Kanzaki-san?"

"Tidak, aku tidak tahu di mana aku akan bertemu teman sekelasku. Aku tidak tahu apakah aku akan bertemu dengannya, jadi aku akan pulang dengan cepat."

"Apa?"

"Jika seorang siswa di sekolah menengah yang sama melihatku dengan Asahi-san, itu akan merepotkan.."

"Senpai benar-benar merepotkan......"

Aku mendengar suara dari belakangku yang terdengar seperti aku menjijikan, tapi aku tidak berhenti berjalan.

Posting Komentar

© Getoknow Translation. All rights reserved. Developed by Jago Desain