Sebelum membaca, jangan lupa follow FP Instagram kami @getoknow_translation

Inkya No Boku NI Batsu Game Vol 2 Chapter 2

25 min read
"Aduh, aduh… kamu tidak bisa melakukan itu ... Meskipun aku bilang aku akan mendukungmu ...... tapi, anak laki-laki dan perempuan sekolah menengah tidak bisa bersama setiap malam."

Ketika kami tiba di rumah Nanami-san setelah pulang dari pusat perbelanjaan, satu hal yang menunggu kami adalah larangan Mutsuko-san

Yah, benar, aku tidak terkejut, tapi mulut Nanami menganga seolah dia tidak senang.

Bahkan orang tuaku pun enggan menerimanya.

Jika seorang pria dan seorang wanita seumuran mengunjungi rumah pacarnya hanya sekali, itu akan baik-baik saja, tetapi setiap malam itu agak….

Kebetulan, aku pernah diceramahi tentang itu sekali, tapi itu cerita lain.

Tapi Nanami-san tetap bersikeras dan bahkan mengatakan tidak apa-apa asalkan orang tuanya setuju.

Namun hasilnya tetap sama... Mutsuko-san tidak memberinya izin......

Begitulah yang terjadi.

"Ibu bukanya kamu bilang padaku bahwa kamu bilang kamu akan mendukung kami......."

"Aku bilang aku akan mendukungmu, tapi aku tidak bisa membiarkan anak laki-laki dan perempuan SMA tinggal bersama setiap malam."

Nanami-san tidak senang, tapi mau tak mau aku berpikir bahwa itu wajar saja.

Aku tidak ingin kamu salah paham, bukan karena aku tidak ingin bersamamu atau semacamnya.

Aku sangat senang atas tawaran Nanami-san, aku bisa bersamanya setiap malam dan makan malam bersama Nanami-san.

Ini adalah tawaran paling bahagia yang pernah ku terima.

Meski begitu aku tidak berpikir aku bisa berduaan dengan Nanami-san setiap malam, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memeluknya erat-erat.

Aku yakin aku akan membuat kesalahan di suatu tempat.

Yang paling penting untuk diingat adalah bahwa aku tidak boleh membuat bekas luka baru pada Nanami-san.......

Dan aku diberitahu oleh guruku bahwa aku memberi pengaruh positif padanya, jadi aku tidak bisa mengecewakannya di sini.

Setelah percakapan antara orang tua selesai.

Ayah dan ibuku terkejut saat melihat Genichiro-san, tapi sekarang ketiganya bisa berbicara dan tertawa, tampaknya orang tuaku secara mengejutkan dapat menyesuaikan diri dengan baik.

"Aku hanya mendukung kalian dalam kisaran hubungan siswa sekolah menengah sewajarnya saja, bagaimanapun, mari kita selesaikan situasinya dulu."

Mutsuko-san memiringkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya dari Nanami-san ke orang tuaku.

"Pertama-tama...... Shinobu-san dan Akira-san akan melakukan perjalanan bisnis untuk waktu yang lama, kan? Selama sebulan atau lebih…"

"Ya, benar, aku dan istriku akan pergi dari rumah selama sekitar satu bulan untuk perjalanan bisnis. Kami berdua pergi untuk urusan bisnis selama sekitar satu bulan, dan kami hanya di rumah untuk liburan.*

"Sudah lama kita tidak bersama selama ini. Setiap kali kami melakukan perjalanan bisnis, kami membuat Youshin merasa kesepian...."

Ibu berkata dengan sedikit menyesal, tetapi kamu tidak perlu menganggapnya terlalu serius.

Yah, walau terkadang aku merasa sedikit kesepian, dan memainkan banyak game waktu itu.

Sekarang setelah aku masuk sekolah menengah, aku tidak merasa kesepian lagi.

Jadi tolong jangan minta maaf seperti itu, aku berterima kasih kepada orang tua ku karena mereka bekerja untuk ku, tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya.

Mutsuko-san kemudian mengalihkan perhatiannya kembali ke Nanami-san, kurasa senyumnya semakin dalam.

"Dan juga Nanami kamu ingin membuat makan malam untuk Youshin-kun, kan?"

"Aku hanya ingin memasak untuk Youshin. Aku ingin dia makan lebih banyak dan makan lebih banyak masakanku. Ini adalah perasaan jujurku."

Nanami-san.. aku tidak tahu kau memikirkan itu.

Orang-orang dewasa di sekitarku mengagumi Nanami-san, namun cara orang tuaku sendiri memandangku adalah hal yang paling menjengkelkan yang pernah kulihat.

Aku akan melupakan tatapan itu untuk saat ini.

Aku sangat berterima kasih atas perasaan Nanami-san, aku merasa perasaanku goyah sekarang.

Aku merasa menyesal dan bersyukur, dan aku ingin melakukan hal yang sama untuknya.......

Tak lama setelah itu, akhirnya, Mutsuko-san menatapku.

"Aku bertanya-tanya apakah tidak apa-apa bagimu, jika mengambil kesempatan ini untuk belajar memasak.......

Dihadapkan dengan pertanyaan mendadak seperti itu, aku harus menjawab pertanyaan ini dengan santai.

Apa yang kukatakan adalah sesuatu yang kuucapkan kepada ayahku dengan santai, aku menjawab pertanyaan itu secara refleks.

"Ya, tujuanku selanjutnya adalah belajar memasak. Aku ingin mengambil kesempatan ini ...... untuk belajar sehingga aku bisa membuat hidangan yang enak untuk Nanami-san…."

Lalu aku ingat tatapan yang kuterima.

Oh sial, aku baru menyadari kesalahan ku, tetapi itu sudah terlambat. Aku benar benar lupa bahwa orang tua ku ada disini dan mengatakan niatku yang sebenarnya ..

Baik ayah maupun ibuku mereka tidak menatapku dengan seringai di wajah mereka seperti biasanya…

Mereka menatapku dengan mata berkaca-kaca dan emosi yang dalam.

"Jadi begini caramu berubah setelah punya pacar....."

"Aku tidak pernah mengira Youshin akan tumbuh secepat ini...."

Tidak hanya orang tuaku bahkan Nanami menatapku dengan mata yang terkesan.

Aku sangat malu karena aku tidak menyangka dia akan begitu terkesan hanya karena aku ingin belajar memasak….

Mutsuko-san, yang telah menerima jawabanku, tersenyum puas dan memberikan tepuk tangan yang sepertinya telah mengubah suasana ruangan.

Suara hidup bergema di seluruh ruangan, dan mata semua orang terfokus pada Mutsuko-san.

Mutsuko-san mengangkat jari telunjuknya dan mengatakan.

"Ya, mari kita lakukan dengan cara ini. Mulai sekarang, Youshin-kun akan makan malam di rumah kita..... dan aku akan memintanya untuk memasak dengan Nanami pada waktu itu, Dengan cara ini, kalian tidak keberatan kan?"

Ide Mutsuko-san didasarkan pada ide ku dan Nanami.

Mata Nanami berbinar dan dia menganggukkan kepalanya berkali kali pada ide itu, sementara orang tua ku tampak tidak senang.

"Tidak..... tidak mungkin merepotkan kalian begitu banyak..."

"Tidak apa-apa, dan kamu lihat ...... ini demi masa depan mereka...... latihan untuk kehidupan pengantin baru di masa depan kedengarannya bagus."

Kedua orang tua menunjukkan ekspresi terkejut mendengar kata-kata Mutsuko-san

Senyuman Mutsuko-san terlihat sangat bahagia, seperti anak kecil yang sedang ingin berbagi kabar bahagia kepada orang lain.

Melihat senyum polosnya membuatku merinding.

Sebelum aku bisa menghentikannya, Mutsuko-san dengan gembira memberitahu kedua orang tuaku tentang apa yang kukatakan waktu itu, sebuah kalimat yang terdengar seperti lamaran yang aku katakan didepan semua orang pada saat itu.

Mutsuko-san mengubah caranya memegang tangan Genichiro-san menjadi cara berpegangan tangan untuk kekasih, dan mulai mensimulasikanya dengan Genichiro-san

Ini adalah hal yang tidak bisa kau hentikan bahkan jika kamu menyuruhnya berhenti.

Tolong jangan melebih-lebihkan beberapa kalimatku Genichiro-san.

Akting yang sangat bagus Genichiro-san, Anda pasti bukan pekerja kantoran biasa, kan?

Aku ingin sekali kabur dari sini, tetapi tidak ada tempat untuk lari.... Puncak komedi pun berlanjut.

Setelah mendengar semuanya, kedua orang tuaku, terutama ayah ku hanya bisa tersenyum ke arahku.

Ibuku memiliki wajah yang dingin seperti biasanya, tapi hanya matanya yang tersenyum.

Aku harus pergi dari sini sekarang.

"Jika itu masalahnya, saya mengandalkan anda. Saya tentu saja akan membayar biaya makanan putra saya."

Orang tuaku membungkuk pada orang tua Nanami, seolah kata-kata Mutsuko-san telah meyakinkan mereka.

Aku sangat terkesan dengan cara mereka dapat menyakinkan kedua orang tuaku.

Aku menyaksikan adegan itu dengan perasaan puas, rasanya seperti pedang telah jatuh….

"Aku tidak keberatan, karena bagaimanapun kita akan menjadi keluarga di masa depan…. Bahkan jika kalian menolaknya, biar aku saja yang membayarnya ...... Ngomong-ngomong, setelah perjalanan bisnis kalian selesai, datanglah ke rumah kami dan mari kita semua menikmati masakan pasangan muda itu bersama sama."

Aku lega ini berakhir, tetapi kata kata Genichiro-san selanjutnya mengejutkanku

"Ketika Anda pulang dari perjalanan bisnis Anda, silakan datang ke rumah kami dan mari kita semua menikmati masakan pasangan muda itu bersama sama."

Apakah yang anda maksud pasangan muda.

Ini membawa jiwa kembali ke tubuhku. Tapi aku merasa aku harus mengatakan sesuatu. Apa yang harus aku katakan?

Aku khawatir jika aku menyangkalnya di sini, aku yakin percakapan akan memanas lagi, aku khawatir itu akan membuat wajah Nanami-san memerah lagi.

Kami tidak punya pilihan selain tetap diam dan menanggungnya.

Kami tidak ingin menggangu percakapan antara orang tua yang akan dimulai sekarang.

Mulai dari topik seperti biaya makan, hingga pekerjaan apa yang dilakukan masing-masing, percakapan antara ibu rumah tangga, percakapan para ayah, dan...... topik lain yang berada di luar jangkauan kami.

Saat aku bertanya-tanya apa yang harus dilakukan..... Nanami mengatakan sesuatu yang mengejutkan.

"Youshin, ayo ke kamarku."

"Hah?"

"Ayah, ibu, kita akan ke kamar, beri tahu kami jika kalian sudah selesai berbicara."

Aku sangat terkejut sampai aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, tapi Nanami-san menarik tanganku dan menjauh. Mutsuko dan Genichiro-san keduanya hanya berkata, "Oke," dan membiarkan kami pergi.

Tidak, apakah kalian berdua yakin tidak apa-apa membiarkanku untuk memasuki kamar putrimu yang berharga?

Apakah ini tanda bahwa mereka percaya padaku bahwa aku tidak akan melakukan apa-apa?

Tidak, yah … tidak ada yang bisa kulakukan disini, soalnya orang tuaku sedang ada di sini.

Bahkan jika mereka tidak ada di sana, aku tidak akan melakukan apa-apa.

Papan nama dengan tulisan "Nanami" dalam huruf hiragana tergantung di depan kamar Nanami.

Itu terbuat dari kayu dan berbentuk hati, tampaknya itu buatan tangan.

"Itu aku buat waktu SD....... Aku ingin mengambil nya, tapi menurut ibuku lucu, jadi aku pakai saja."

Nanami sedikit malu dan menyuruhku masuk ke kamarnya.

Aku akan memasuki kamar perempuan untuk pertama kalinya dalam hidupku.

Dengan hati yang berdebar-debar...... saat aku mengambil langkah pertama itu. Dalam kepala ku aku menceritakan kepada diri ku bahwa ini adalah langkah yang bersejarah.

Ini adalah langkah bersejarah!

Musik latar mulai bermain di otak ku seolah olah ini adalah kemenangan bagiku.

Dan kamar perempuan pertama yang ku masuki adalah kamar yang indah dan sangat lucu.

Sangat berbeda dengan kamarku sendiri.

Aku pikir kamar seorang "gyaru", itu akan sedikit berantakan, tetapi kamar itu memiliki suasana yang tenang dengan warna dasar putih.

Aku tidak melihat setiap detail karena tidak sopan untuk melihat-lihat terlalu banyak, tetapi bisa kukatakan ruangan itu sangat rapi.

Ruangan itu rapi dan baunya sangat harum.

Aku ingin tahu apakah semua kamar perempuan berbau harum seperti ini? Aku tidak tahu, karena ini adalah pertama kalinya bagiku.

"Youshin, duduklah sini!"

Saat aku berjaga jaga dengan wilayah yang tidak diketahui ini, Nanami menawari ku bantal dan memberi isyarat kepadaku untuk duduk disebelahnya.

Bukan, futon, tapi bantal. Warnanya pink muda dan sangat halus.

Itu sangat berbeda dari bantal di kamarku.

Aku duduk di bantal, tapi Nanami-san tidak mengambil bantal miliknya.

Kukira dia akan duduk di kursi meja belajar.

Namun Nanami-san diam-diam duduk di sebelahku, dan kemudian ...

"Ah~."

"Ehh?! Nanami-san?"

Aku biasanya duduk di kursi bersila, tapi sekarang aku duduk tegak karena aku merasa gugup. Kemudian, Nanami-san meletakkan kepalanya di pangkuanku.

Aku tidak punya waktu untuk bereaksi terhadap Nanami-san yang meletakan kepalanya di pangkuanku begitu tiba-tiba.

Itu dia bantal lutut.

Aku tidak pernah memikirkan hari di mana seseorang gadis akan berbaring dipangkuanku kehangatan Nanami-san secara bertahap menyebar ke pangkuanku

"Paha Yohshin sedikit kencang. Aku terkejut menemukan bahwa itu agak keras itu seperti bantal memory foam yang kaku... "

Tiba-tiba, Nanami-san menggerakkan tangannya ke atas pahaku, seolah menikmati sensasinya, ia menatapku dan tersenyum.

Kenapa kau melakukan ini tiba-tiba Nanami-san?

Saat dia menggerak-gerakkan pahaku, sesuatu menggelitik tulang punggungku.

Ah! Nanami-san. Aku takut jika kamu terlalu banyak menyentuhku, aku akan mendapat banyak masalah.



Pikirkan sesuatu yang lain!

Nanami-san merangkak di pahaku dan melihat ke arah ku dan tersenyum seolah-olah menikmati perasaan itu.

Kemudian, dia melepaskan tangannya dari pahaku dan mengulurkannya ke pipiku, panas telapak tangannya terasa di pipiku.

Aku terkejut, tetapi dia terus berbicara kepada ku dengan nada suara yang sangat lembut dan indah, seolah-olah dia mencoba untuk menaklukkan ku.

"Hei, Aku tahu kamu akan merindukan orang tuamu mulai besok. Tapi kamu akan memiliki lebih banyak waktu untuk bersamaku, dan jika kamu makan malam di rumahku, kamu tidak akan merasa kesepian lagi..."

Ah, ya…. apakah Nanami-san repot-repot melakukan hal seperti ini untuk menghiburku?

Mungkin dia terlalu malu untuk melakukannya dihadapanku, jadi dia memutuskan untuk mengatakanya dan bersembunyi dipangkuanku.

Aku senang kamu memikirkanku Nanami-san.

"Aku pikir aku mungkin kesepian pada awalnya, tetapi sekarang aku baik-baik saja dengan itu. Selain itu aku suka bermain game di kamarku."

"Hmm…. Mungkin aku akan merasa sedikit kesepian jika aku menjadi Youshin. Ngomong-ngomong, game apa yang sedang kamu mainkan sekarang?"

"Aku sedang bermain game online sekarang, dan tergabung dalam sebuah tim dan bermain dengan mereka."

"Aku belum pernah bermain game sebelumnya. Aku ingin mencoba permainan itu kapan-kapan. Bisakah kita bermain bersama?"

Bermain game bersama, ya? Aku ingin tahu apakah itu baik baik saja karena Peach-san sudah mendukungku.

Ketika aku kembali ke rumah, aku akan menanyakan pada mereka.

Baron mengatakan dia akan senang jika kita bisa bermain bersama, jadi aku rasa aku tidak perlu khawatir tentang itu, tetapi aku ingin mendengar pendapat yang lainnya.

"Aku yakin ada lowongan di tim, jadi aku akan menanyakan nya pada semua orang........ "

"Terima kasih. Terima kasih. Aku berharap dapat bekerja sama denganmu......"

Percakapan dengan Nanami-san yang menyandarkan kepalanya di pangkuanku, berlangsung dengan tenang.

Terkadang Nanami-san menggerakkan kakinya untuk mengubah posisinya, jadi mataku melirik ke arahnya.

Aku memikirkannya, karena kami berdua mengenakan seragam sekolah, rok Nanami-san masih terlalu pendek.

Itu tidak benar!

Setiap kali dia melakukan itu, rok Nanami-sab semakin pendek, dia tersenyum padaku seperti anak nakal, dan membuatku tidak bisa bergerak di tepi kursiku.

Topik pembicaraan berangsur-angsur menjadi tenang, dan Nanami berbicara tentang apa yang terjadi di mall hari ini.

"Kamu mencium pipiku dan orang tuamu melihatnya juga..."

"Maaf, apakah aku mengagetkanmu?"

Nanami-san menggelengkan kepalanya sebagai tanggapan atas permintaan maafku. Kakiku tempat nya bersandar terasa sedikit geli dan nyaman.

"Aku kaget, tapi aku senang....."

Nanami-san menatapku dengan mata kosong.

Dia meletakkan tangannya di tempat di mana bibirku telah menyentuh...... pipinya dan kemudian meraih pipiku lagi.

"Aku benar-benar ...... ingin melakukannya sendiri......."

Aku sangat terkejut sehingga aku merasa seperti dipukul di kepala dengan pistol.

Jika aku melakukan sesuatu yang aneh aku akan tersingkir dan akan mengecewakan kepercayaan banyak orang.

Nanami dan aku saling menatap satu sama lain untuk beberapa saat ...... dan kemudian ......

"Nanami… aku sudah selesai bicara! Sudah waktunya untuk pulang, jadi kalian berdua keluar dari kamar!"

Aku mendengar teriakan Mutsuko-san....... Baiklah..... kesepakatan sudah selesai, kan? 

Ini adalah waktu yang tepat, aku tidak kecewa.

Aku tidak kecewa.

Nanami-san juga tahu itu, dan dia tersenyum kecut dan menjauh dari pangkuanku.

Aku merasa sedikit sedih karena beban nyaman yang ada di sana beberapa saat yang lalu telah hilang.

Yang tersisa hanyalah perasaan tangan Nanami-san di pipiku.

Kemudian kami pindah aula tempat orang tua ku menunggu kami, dan keluarga Nanami-san mengantar kami pergi.

"Mulai besok, jaga dirimu baik-baik, Youshn. Aku akan mengajarimu cara memasak."

"Ya, aku tak sabar untuk bekerja sama denganmu."

Aku tidak tahu harus berkata apa.

Tapi apakah aku akan kembali ke rumah Nanami-san mulai besok?.

Bagaimanapun…

"Ini seperti pertunangan, bukan?

Mutsuko mengatakan sesuatu yang tidak pernah kupikirkan bisa kukatakan.

Mutsumi mengatakan apa yang aku bahkan tidak berani katakan. Ketika ia mengatakan itu..... Nanami dan aku sama-sama tersipu malu

Pada hari ini, keluarga Misumai dan keluarga Barato..memutuskan untuk memulai hubungan keluarga..

Hal pertama yang aku lakukan setelah pulang dari rumah keluarga Nanami-saN adalah melapor kepada Baron-san seperti biasa.

"Canyon-kun. Apa yang ingin kamu tanyakan padaku sekarang ....? Aku tidak punya apa-apa untuk mengajarimu lagi, kamu sudah mendapatkan restu kan?.. "

Apakah hanya imajinasi ku saja bahwa aku membayangkan Baron-san sedang memegang kepalanya sekarang?

"Sebaliknya, kami ingin bertanya padamu.... bagaimana kamu bisa memiliki hubungan keluarga dalam waktu sesingkat itu?........."

Aku hampir bisa melihat Peach-san berkata dengan jijik.

Aku belum pernah bertemu salah satu dari mereka dalam kehidupan nyata, tetapi aku bisa merasakan keterkejutan, kekecewaan, dan berbagai emosi mereka melalui kata-kata mereka.

Aku tidak yakin apakah mereka merasa seperti itu padaku

"Tidak…. ada terlalu banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu ...... Seperti pembicaraan apa yang harus aku katakan untuk memberi kesan yang lebih baik kepada keluarganya...... Selain itu, Baron-san, kamu terlihat seperti orang yang sudah menikah bagiku, jadi bisakah kamu memberiku nasihat untuk hal itu? Itu terlalu berat bebannya bagi siswa SMA untuk memikirkan nya.”

"Aku tidak tahu harus berkata apa karena siswa sekolah menengah jarang mengalami masalah seperti itu."

Aku bingung ketika Baron-san mengatakan itu kepada ku

"Ngomong-ngomong, ...... Canyon-san, apakah orang tuamu marah padamu?"

"Mereka sangat marah padaku."

Ketika kami sampai di rumah. Mereka sangat marah kepada ku, aku belum pernah mereka begitu marah seperti ini.

Aku pikir itu wajar saja.

Sebenarnya, mereka berdua menyadari bahwa ada sesuatu yang berubah dalam diriku. tapi mereka hanya berpikir bahwa aku telah mendapat teman baru atau semacamnya, dan mereka tidak mengharapkanku untuk punya pacar.

Bukan karena fakta bahwa aku tidak memberitahunya bahwa aku punya pacar yang membuatnya marah. Mereka marah kepadaku karena aku tidak memberitahu mereka tentang uang makan siang harian dan keluarga Nanami-san yang telah merawat ku dan semua itu.

Ya, kurasa itu wajar, tidak ada alasan untuk membenarkan perbuatanku.

Aku menanggungnya sendiri dan mendengarkan ceramahan kedua orang tuaku.

Lalu mereka memelukku sambil menangis, mereka setengah marah dan setengah bahagia, dan perasaanku agak campur aduk.

Dan sekarang setelah terbebas dari ceramahan kedua orang tuaku, aku melaporkan semuanya kepada Baron-san dan yang lainnya seperti ini.

Aku sangat senang bisa memberi tahu mereka dan bertanya pada meminta nasihat pada mereka tentang cara membuat ayah mertua menyukaiku.

"Hmm… bisakah kamu ajari aku bagaimana cara membuat ayah mertua menyukaiku…?”

"Ah, jadi begitu, cara membuat ayah mertua menyukai mu ya?…. Tidak, aku rasa kamu sudah cukup disukai, jika itu masalahnya, aku pikir satu-satunya yang belum kamu coba, jika kamu cukup umur kamu mungkin bisa mengajaknya untuk minum-minum, ah aku lupa kamu masih SMA"

Baron-san memeras otaknya saat menuliskan berbagai saran. Aku sangat bersyukur sampai hampir menangis.

Tetapi pada akhirnya, tidak ada ide bagus yang muncul di benaknya.

"Aku pikir satu-satunya cara yang paling ampuh adalah kamu bisa membangun kepercayaan secara perlahan. Karena kamu masih murid sekolah menengah, jadi aku rasa kamu tidak perlu terlalu mengkhawatirnya dan membangun membangun kepercayaan secara perlahan."

"Apakah itu yang terbaik? Aku akan melakukan yang terbaik."

Dia memilih jawaban yang aman, tapi itu terdengar menyakinkan bagiku. Aku tahu aku tidak punya pilihan selain melanjutkan.

Aku tidak mungkin melakukanya sekarang, tetapi mungkin akan berguna di masa depan....

"Omong-omong, kamu sudah menikah, bukan? Apa yang kamu lakukan sebelum diakui oleh ayah mertua pasanganmu?"

"Dalam kasus ku.... ayah mertua pasangan ku adalah seorang peminum, jadi kami hanya minum bersama. Aku tidak bisa meminumnya tetapi aku berusaha meminumnya karena aku ingin menikahi istriku. Aku rasa itu sedikit ketinggian zaman…"

Alkohol ....... Seperti yang bisa diduga, ini bukan cerita yang akan langsung relevan untukku. Aku bertanya-tanya apakah Genichiro suka minum minum juga?

Tapi aku pikir lebih baik untuk belajar dari sikapnya "Aku ingin menikahi pasanganku, jadi aku akan bekerja keras."

Apa yang kupelajari darinya adalah, kamu dapat melakukan yang terbaik tergantung seberapa besar kamu mencintai pasanganmu....

Aku belum siap untuk berbicara tentang pernikahan atau semacamnya, tapi aku pikir itu ide yang bagus.

Aku akan melakukan yang terbaik untuk besok. Aku tahu, bekerja keras bukanlah hal yang buruk.

Bukan hal yang buruk untuk bekerja keras.

"Omong-omong, Canyon-san. Apakah kamu memberi tahu pacar mu bahwa kamu mencintainya setiap hari?"

Tiba-tiba, Peach-san mengirimiku pesan seperti itu.

Sejak hari Nanami dan aku mengakhiri kencan pertama kami, Peachy berhenti membuat komentar negatif tentangnya.

Bahkan, dia sepertinya telah mendukung hubunganku dengannya.

Dia bahkan berkata kepadaku.

(Apakah kamu mencintanya?..)

Tidak...... Aku terlalu malu untuk mengatakan bahwa aku mencintainya. Tapi kalau dipikir-pikir, aku mungkin tidak pernah mengatakannya dengan jelas........

Setelah kencan pertama kami berakhir, aku bergumam pada diriku sendiri di kamarku bahwa aku mencintainya.

Aku menggumamkannya pada diriku sendiri.

"Aku sudah sampai pada titik di mana aku tidak keberatan mengatakan padanya bahwa dia imut atau mengatakan padanya bahwa ia cantik meskipun aku sedikit malu malu."

Itu sangat memalukan untuk membayangkan diriku...... dengan jelas mengatakan bahwa aku mencintainya atau semacamnya. Aku tidak bisa mengatakannya dengan jelas.

Bahkan hari ini, disaat suasana hatiku sedang baik, aku belum berani untuk mengatakannya........ Aku tidak yakin apakah itu karena ide untuk mengatakan itu bahkan tidak terpikir olehku.

"Aku sering mengatakannya padamu bahwa seorang pria dapat mengerti pasangannya bahkan jika ia tidak mengatakan apa-apa, tetapi wanita tidak akan mengerti kecuali kamu memberitahunya. Karena itu kamu harus menunjukan padanya segera bahwa kamu mencintainya sebelum terlambat"

Teguran Peach-san datang sebagai tanggapan atas jawaban ku.

"Peachy... Mengapa kamu tiba tiba menjadi begitu kooperatif seperti itu....... Aku terkejut, tapi aku agak senang."

Baron-san mengeluarkan beberapa kata kekaguman.

"Aku setuju dengannya. Apa yang sebenarnya terjadi, Peach-san? Kamu datang begitu kuat."

"Aku mendukung Nanami-san, seperti halnya apa yang terjadi pada ku. Pendapat dari wanita itu juga penting kan?"

Tidak heran kalau Baron-san kaget melihat perubahanya.. Ya, aku juga sangat terkejut.

Aku senang karena Peach-san datang untuk mengungkapkan pendapat positifnya, tapi aku ingin tahu kenapa.

"Aku senang Peach sekarang memberi kami pendapat positif, tetapi aku masih penasaran mengapa. Ngomong-ngomong, apakah itu pengalaman pribadimu?"

"Tidak, begitulah manga shoujo. Selain itu, seorang gadis pasti akan sangat senang jika orang yang dicintainya mengatakan padanya ia mencintainya setiap hari."

Jika Baron-san mempelajarinya dari Internet, maka Peach-san mempelajarinya juga dari manga shoujo.

Tetapi karena dia mengatakan bahwa dia juga ingin orang yang ia cintai mengatakan kepadanya bahwa ia mencintainya, aku ingin tahu apakah dia memasukkan pengalamannya dalam komentarnya?.

"Selain itu, hal seperti itu terkadang terjadi di cerita manga. Dimana sang karakter utama, seorang laki laki, tidak jujur ​​​​pada gadis yang disukainya dan gadis yang disukainya juga memendam perasaannya pada karakter utama. Karena mereka tidak bisa jujur ​​satu sama lain, seorang pria tampan, yang merupakan karakter laki-laki sampingan membawanya pergi."

"Aku yakin aku pernah mendengar cerita itu sebelumnya. Aku rasa cara pria menghargai wanita dan cara wanita menghargai pria adalah dua hal yang berbeda."

Apakah ada cerita seperti itu?

Aku tidak berkomentar apapun, tetapi melihat keduanya saling mengobrol dan bertukar pendapat mereka.

Peach-san terus mengetik di ruang obrolan.

"Canyon-san, jika kamu tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, mulailah dengan mengirim pesan padanya.... Katakan pada pacarmu bahwa kamu mencintainya, oke? Itu akan membuatnya gelisah jika kamu tidak mengatakannya. Kalian berdua harus bahagia jika tidak aku akan marah padamu, oke?"

Aku tidak bisa menilai apakah kata-kata Peach-san biasa saja atau tidak. Tapi kata-katanya terdengar sangat tulus dan aku bisa merasakan bahwa dia benar benar sedang berpikir dari sudut pandang Nanam-san.

Aku tidak tahu mengapa perubahan seperti itu terjadi padanya, tapi aku memutuskan untuk menerima kata-katanya.

"Maafkan aku, Canyon-kun. Aku akan pergi sebentar. Aku punya sesuatu yang harus kukatakan pada istriku secepatnya. Bukan masalah besar. Aku akan segera kembali."

Seperti itu, Baron-san meninggalkan ruang obrolan

Aku ingin tahu apakah itu membuatnya sedikit cemas karena kata-kata Peach-san?

Dia mungkin pergi untuk memberitahu istrinya bahwa dia mencintainya.

Aku kagum bahwa Peach-san dapat memberi dampak seperti itu pada orang dewasa....

Aku telah memikirkan berkali-kali meski hubungan antara aku dan Nanami-san dimulai dengan permainan hukuman..

Tapi aku telah jatuh cinta padanya sampai pada titik di mana itu tidak penting lagi.

Itu adalah fakta. dan aku menyadarinya.

Hari ini, aku berhasil mencium pipinya, dia bahkan tidur dipangkuan ku. Nanami-san bahkan tidak membuat ekspresi tidak nyaman tentang itu.......

Aku ingin tahu apakah dia masih berpikir ini adalah hubungan yang palsu.

Aku ingin tahu apakah dia berkencan denganku karena dia tidak punya pilihan.

Kurasa tidak. Aku ingin berpikir begitu karena aku menyukainya dan aku pikir dia menyukai ku juga.

Apakah tidak apa apa untuk berpikir seperti itu?

Aku tidak bisa mengatakannya dengan cukup bangga.

Tapi jika aku tidak berpikir dan bertindak seperti itu… aku takut aku akan membuat kesalahan fatal di kemudian hari.

Aku merasa sangat kuat setelah menerima Nasihat dari Peach-san.

Jadi aku akan bertindak dengan asumsi bahwa dia juga sedikit menyukaiku.

Namun, apa yang akan aku lakukan selanjutnya adalah hal yang sama dalam arti bahwa aku akan tetap berusaha untuk membuatnya menyukai ku.

Karena itu akan merugikan...... Nanami jika aku tidak melakukan apa-apa karena aku menyadarinya, jadi aku pikir lebih baik menunjukkannya dengan caraku sendiri.

Namun, berbicara dengan Baron-san dan Peach-san seperti ini, aku bisa melihat situasi saat ini dengan tenang.

Pendapat orang lain itu sangat penting. Aku dapat menemukan sesuatu yang baru dengan melihatnya secara objektif. 

Aku belajar banyak hari ini.

“Terima kasih. Peach-san, ini terlalu sulit bagi ku untuk menelepon, jadi aku akan mulai dengan pesan untuk mengatakan kepadanya bahwa aku mencintainya."

"Kamu tidak memilih meneleponnya tampaknya Canyon-san...... tetapi aku berharap kamu beruntung dengan itu....."

Ia nampak kecewa dengan keputusanku, tetapi bahkan dengan kata-kata dan perbuatan ku, Peach-san tetap mendukungku.

Aku tidak yakin apakah aku terlalu keras atau tidak.

"Tapi kenapa Ms. Peach... tiba-tiba mau mendukungku, setelah begitu negatif kepadanya sebelumnya?”

Tanpa sengaja aku bertanya pada Peach-san apa yang selama ini ingin kutanyakan. Jawabanku membuat Peach-san berhenti mengetik sejenak, tapi itu hanya sebentar.

"Itu rahasia seorang gadis. Sulit untuk mengatakannya...... namun setelah mendengarkan kalian, aku juga merasa bahwa aku harus bergerak maju, kan?"

Sebuah jawaban yang sangat dewasa datang. Peach-san benar-benar kuat.

Aku mengucapkan terima kasih kepada Peach-san sebentar dan mengakhiri obrolan dan meluncurkan aplikasi untuk mengirim pesan ke Nanami-san

Aku belum menerima pesan apapun dari Nanami-san hari ini..

Apakah dia sudah tidur? Atau dia sedang berbicara dengan keluarganya lagi?

Aku pikir aku akan mengganggunya jika ia sedang tidur, tapi aku akan mengesampingkannya untuk saat ini.

Jika dia tidur, dia akan melihat pesannya besok.

Aku akan menggelengkan kepalaku dan menerbangkan perasaan yang muncul di dalam diriku.

Sekarang aku sudah siap, aku akan menulis pesan. Tapi aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.

"Aku bersenang-senang hari ini, aku mencintaimu."

Aku sudah mencoba untuk menulisnya, tetapi ... bukankah bagian "Aku mencintaimu" tampaknya terlalu berdempetan?

Aku tidak tahu bagaimana membuatnya lebih baik .... Aku bukan penulis yang sangat baik, jadi aku tidak yakin....

Jika itu adalah pesan dalam game, aku bisa mengirimnya tanpa ragu-ragu, tetapi jika aku harus mengirimnya pada Nanami-san aku jadi ragu.

Aku menulis, menghapus, menghapus, dan menulis lagi dan lagi... dan kemudian aku membuat kesalahan fatal.

"Ah…"

Pada saat aku menyadarinya, sudah terlambat. Aku telah mengirim pesan tanpa kata pengantar, tanpa isi, hanya kalimat, "Aku mencintaimu."

Aku telah menulis dan menghapus begitu banyak kata hanya untuk menulis kalimat ini, saat aku menulis dan menghapus berbagai kalimat lainnya, aku tidak sengaja hanya mengirim "Aku mencintaimu."

Itu adalah cara terburuk untuk mengatakan "aku mencintaimu" bukan?

Aku khawatir itu akan membuat nya takut atau membuat nya jijik.

Tidak, aku rasa tidak, tetapi aku sangat terburu-buru sehingga aku bahkan tidak bisa memikirkannya.

Aku bahkan tidak bisa memikirkannya lagi.

Tenanglah, masih ada waktu untuk menghapusnya, jika aku menghapusnya sekarang ...

Namun, keinginan ku menjadi kenyataan, dan pesan yang dikirim segera ditandai sebagai telah dibaca.

Kamu datang cepat sekali Nanami-san. Apakah kamu selalu membaca pesan orang lain secepat ini?

Tapi ada yang sedikit aneh.

Biasanya setelah membaca pesanku ia biasanya langsung membalasnya dengan cepat, tetapi hari ini agak berbeda.... dan responnya jelas lebih lambat dari biasanya.

Saat aku merasa tidak nyaman, ponsel ku mulai berdering. Aku mendapatkan telepon dari Nanami-san,

Apa itu buruk?

Ketika aku menjawab panggilannya, aku mendengar suaranya dari telepon, yang terdengar cukup panik.

Dia berkata, "Apa yang terjadi?"

Aku mengangkat telepon dan mendengar suara Nanami-san seperti pemutar musik yang rusak, disertai dengan suara letupan yang terus datang ke telingaku.

Itu tidak cukup membuatku merasa aneh, seolah-olah aku telah membuatnya panik dengan pesan itu.

"Nanami, terima kasih sebelumnya."

"Tidak, akulah...... bukan!!! Kenapa tiba-tiba kau mengirimiku pesan yang mengatakan aku sangat mencintaimu!! Aku terlalu panik dan jatuh dari tempat tidur!!! "

"Apa? Apakah kamu baik-baik saja?"

"Aku tidak terluka, tetapi itu membuatku kaget karena pesan itu."

Ternyata suara letupan yang aku dengar barusan adalah suara Nanami-san.. Aku senang kamu tidak apa apa, tapi aku minta maaf karena telah mengagetkanmu.

Terlepas dari perasaan maafku yang dalam, Nanami-san terus menerus meminta penjelasan.

Itu pasti, bukan?

"Apakah kamu tidak menyukainya?... ""

"Bukannya aku tidak menyukainya… tapi aku terkejut."

Aku sedikit lega mendengar jawabannya bahwa dia tidak keberatan, ia benar-benar hanya terkejut.

"Yah…. aku punya alasan sendiri… situasinya panjang."

Aku menjelaskan situasinya kepadanya dan dia berkata.

"Yah, itu tidak akan lama, bukan?”

"Lihat, aku belum pernah memberitahumu bahwa aku mencintaimu secara langsung, bukan? Jadi kupikir setidaknya aku harus mengatakannya dalam sebuah pesan......."

"Aku sangat senang, aku sangat senang .. aku senang tapi .... Kenapa kamu tiba-tiba berpikir seperti itu?"

Aku tahu kamu akan menanyakan itu. Kamu sangat tanggap, Nanami-san. Aku tidak tahu harus berbuat apa......

Ini mungkin kesempatan yang baik untuk memperkenalkan semua teman temanku dalam tim kepada Nanami-san, terutama Baron dan Peach-san yang telah membantuku begitu banyak.

Aku ingin menyembunyikan fakta bahwa interaksi masa lalu ku dengan Nanami juga didasarkan pada sarannya.

Aku merasa sedikit bersalah karena menyembunyikan fakta bahwa interaksi masa lalu ku dengan Nanami didasarkan pada sarannya.

Sangat mudah untuk mengada-ada atau berbohong, tetapi berbohong di sini bukanlah ide yang baik.

Bahkan Genichiro-san mengatakan bahwa berbohong bukanlah ide yang baik.

Yah, hubungan ini dimulai dengan kebohongan, jadi mungkin sudah terlambat untuk itu...... Aku memutuskan untuk jujur ​​kepadanya tentang bagaimana hal itu terjadi.

"Aku belum pernah bersama seorang gadis sebelumnya, jadi aku bertanya kepada teman temanku dalam game online yang aku ajak bicara hari ini untuk meminta nasihat tentang banyak hal."

"Nasihat..."

"Isi spesifik dari konsultasi tersebut adalah ... aku tidak bisa mengatakannya.."

Berbohong itu tidak baik, tapi aku tidak bisa mengatakan hal yang sebenarnya sekarang, jadi itu sulit.

Aku merasa bertentangan dengan diri ku sendiri sekarang.

Merasa bersalah tentang hal itu, aku menjelaskan  alasanku mengapa aku mengirim pesan seperti itu.

Aku ingin tahu apakah suatu hari aku akan bisa menertawakannya.

"Apakah itu seorang gadis?"

"Aku suka saran dari para gadis, tapi pada dasarnya aku bertanya pada pria yang sudah menikah."

"Aku yakin dia adalah pria yang baik."

Suara Nanami-san terdengar murung sesaat, tapi segera mereda. Dan dia memiliki suara yang agak meyakinkan...

Aku ingin tahu apakah ia sudah terbiasa dengan hal itu.

Aku ingin tahu apakah aku mengecewakannya.. Tapi kurasa tidak apa-apa untuk kecewa.

"Maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya, sulit untuk mengatakannya..… Apakah kamu marah?..."

"Sebaliknya. Hatsumi dan Ayumi juga telah membantuku begitu banyak dalam banyak hal. Aku senang mereka bekerja sangat keras untukmu juga."

"Aku senang kamu menceritakan kepadaku…"

Aku bisa merasakan suasana santai lewat telepon. "Aku senang kamu sudah merasa lebih baik sekarang.” katanya.

"Hei, bisakah kamu mengatakannya lagi sekarang? Bisakah kamu mengatakan nya sekarang?"

"Apa? Sekarang? Katakan apa? Kamu ingin aku mengatakan apa?"

Aku mengatakan sesuatu untuk menutupinya, tapi Nanami-san segera menyerangku seolah dia tidak ingin melepaskanku.

"Sekarang, di telepon. Tolong....... ne~... onegai~"

Dia memohon padaku dengan suara mengejek, atau mungkin suara centil, seolah-olah dia sedang mencoba membuatku untuk melakukan sesuatu.

Aku sangat terkejut sampai aku hampir menjatuhkan ponsel ku, tetapi aku berhasil menahannya agar tidak jatuh dari tangan ku. 

Ini sangat imut, sangat imut.

Tidak, tidak, tidak, tidak, itu terlalu sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata, aku tidak menyangka dia akan memintaku untuk mengatakan nya..

Tapi kurasa aku adalah tipe pria yang harus mengatakannya.

Jika aku tidak memberitahunya, itu akan merusak banyak hal.

"Baiklah. Bisakah kamu menunggu sebentar?"

"Ya... aku akan menunggu selama yang kamu mau."

Aku meninggalkan Nanami-san di telepon dan berlari keluar dari kamarku.

Aku pergi ke dapur dan mengambil air minum, dan meminum setengah botol dalam sekali teguk.

Tenggorokanku menjadi kering karena gugup.

Kemudian, dengan semua energi yang tersisa, aku kembali ke kamar dan mengambil napas dalam-dalam, yang penting adalah momentum.

Dengan orang tua ku yang terkejut melihatku yang berlari ke dapur, mengambil botol air minum dan meminum setengahnya sekaligus.

Setelah minum setengah botol air tenggorokanku, yang telah kering karena gugup, menjadi lembab.



Taruh minumanmu, angkat ponselmu dan katakan. Jangan matikan momentumnya.

"Nanami-san, aku mencintaimu….."

Nanami-san di ujung telepon sedang menunggu untuk mendengar apa yang ku katakan.

Aku adalah orang yang jatuh cinta padanya, meski begitu aku masih belum bisa mengatakannya dengan jelas, suaraku gemetar, dan terdengar menyedihkan.

"Aku juga mencintaimu......"

Seorang gadis yang disebut gadis tercantik di dunia bisa mengatakan hal semacam ini padaku, itu tidak baik untuk hatiku…

"Yah, Youshin. Selamat malam!"

"Ah, ya ... Selamat malam ..."

Aku baru saja membasahi tenggorokan ku, tetapi sekarang aku harus menuangkan air ke tenggorokanku yang kering lagi.

Tapi bukannya menenangkanku, aku malah merasakan sebaliknya.

Jantungku berdetak lebih cepat, aku menjadi sangat bersemangat, aku tidak bisa duduk diam.

Alasannya jelas, karena sesuatu yang tidak terduga terjadi padaku.

Aku tidak pernah berpikir Nanami-san akan memberitahuku bahwa dia juga mencintaiku. Aku ingin tahu apakah aku bisa tidur hari ini.

"Oh, itu benar. Aku harus melaporkanya kembali."

Mereka mungkin sudah tertidur, tetapi aku memulai permainan dan membuka kotak obrolan.

Tampaknya semua orang masih di sana, dan bahkan ada taruhan yang terjadi untuk melihat apakah aku bisa mengatakannya.

"Terima kasih, Peach. Aku berhasil mengatakan padanya aku mencintainya ......... sedikit tak terduga, tapi aku bisa mengatakannya melalui telepon juga."

Setelah aku mengatakannya, semua orang tampak kecewa meratapi bahwa mereka telah kalah taruhan.

"Senang mendengarnya. Kamu bekerja cepat seperti biasanya Canyon-kun...... Aku tidak percaya kamu bisa mengatakan itu begitu cepat......”

Tidak, itu baru saja terjadi ...

Aku tidak yakin apakah Baron-san sudah kembali, tetapi aku berterima kasih kepada Peach-san dan pergi tidur.

List Chapter

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Hari ini adalah hari kedua dari kencan terakhir tepat sebelum hari jadi kami besok.Aku sangat menantikan hari ini dan jantungku berdegup kencang. Meskipun bisa dikatakan aku merasa…
  • "Pelajaran itu penting, tahu? Kau harus mendengarkan pelajaran dengan baik, Youshin." "Baiklah, aku akan mengingatnya." Youshin menggaruk-garuk kepalanya dengan malas. Ak…
  • Sebuah pelampung mengapung dengan tenang di permukaan air. Ban renang yang kami naiki terapung di atas permukaan air kolam, mengikuti riak-riak air yang terbentuk oleh gerakan di d…
  • "Youshin, maafkan aku, telah membuatmu terlibat dalam kekacauan ini." ucapku saat kami berdua berada di kamarku.Sambil menangkupkan kedua tanganku, aku berbaring telungkup di pangk…
  • Meskipun ada sedikit perubahan dalam perilaku dan hubungan, tentu saja ada hal lain yang tidak berubah. Hal hal itu mungkin tidak sepenuhnya berubah, tetapi setidaknya beberapa hal…
  • Ada pepatah dalam bahasa Jepang yang mengatakan "継続は力なり" (Pelan tapi pasti adalah sebuah kekuatan.) Mungkin ini adalah kata-kata yang cukup terkenal, jadi siapa yang tidak men…

Posting Komentar