Sebelum membaca, jangan lupa follow FP Instagram kami @getoknow_translation

Inkya No Boku NI Batsu Game Vol 2 Prolog

12 min read
Itu adalah hari setelah kencan pertamaku dengan Nanami berakhir dengan baik dan tidak lupa aku juga sempat mampir ke rumahnya dan berkenalan dengan kedua orang tuanya.

Satu minggu telah berlalu, aku dipanggil oleh wali kelasku sepulang sekolah saat itu.

Anehnya alasan mengapa aku dipanggil bukanlah karena nilai atau perilaku ku.

Alasan aku dipanggil adalah karena hubunganku dengan Nanami.

Aku sedikit terhibur dengan pengalaman dipanggil ke BK untuk pertama kalinya dalam hidupku, tetapi lebih dari itu, aku lebih khawatir tentang fakta bahwa aku dipanggil oleh wali kelasku karena itu. 

Bahkan orang dewasa pun suka berbicara tentang cinta panas dan...... tidak, kurasa kita tidak sedang membicarakan itu. 

Ekspresinya sangat serius.

Ketika aku di ruangan bimbingan konseling, dia tampak kesulitan untuk mengatakannya dan terdiam untuk beberapa saat.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya sensei membuka mulutnya dan bergumam padaku/

"Misumai...hanya untuk memastikan kamu tidak sedang..... di tindas... oleh Nanami kan…?" 

"Eh?"

Kata-kata yang baru saja aku dengar membuatku terkejut sehingga aku tidak bisa menahan suara aneh keluar dari mulutku.

Aku tercengang, bagaimana ia bisa berpikir bahwa Nanami-san membully ku?

Apakah itu benar?

Apakah orang-orang di sekitarku, terutama dari sudut pandang orang dewasa, melihatku bersama dengan Nanami dengan cara seperti itu?

Apakah itu aneh untukku untuk bisa bersama Nanami-san?

Perasaanku sedikit tertekan pada kenyataan yang sekali lagi aku hadapi.

Tapi aku mencoba untuk tetap tenang dan menyangkalnya.

"Aku tidak diganggu, Aku menjalin hubungan yang baik dengannya. Selain itu tidak ada peraturan yang melarang siswa menjalin hubungan disekolah, bukan?"

Aku mencoba untuk bersikap tenang, tapi tanpa kusadari aku berbicara terlalu cepat dan berkata kepada guru seolah olah aku membentaknya.

Aku berkata kepadanya, 

"Menjalin hubungan disekolah. Itu tidak dilarang oleh peraturan sekolah, kan?"

Aku mengatakannya dengan percaya diri meskipun aku tidak tahu banyak tentang masalahnya. Atau lebih tepatnya, jika sudah sejauh ini. seharusnya mereka sudah tahu itu sejak awal sehingga aku tidak perlu menjelaskan nya secara langsung sesuatu yang menyinggung perasaanku dengan rumor seperti itu.

Paling tidak, aku berharap orang lain berhenti memandang hubunganku dengan cara yang tidak wajar.

Tidak, apakah sejak awal hubungan kami benar benar tidak wajar dalam arti tertentu?

Ada banyak hal untuk dikatakan, tapi aku tidak bisa mengatakannya.

"Eh? Benarkah?…."

Mendengar kata-kataku, guru itu tampak menyesal.

Tampaknya rumor itu telah menjadi misteri besar bagi mereka, mereka benar benar meragukan hubungan kami.

Tetapi alih alih menyangkal rumor bullying tersebut, aku berulang kali berbicara untuk membuatnya percaya bahwa aku benar benar menjalin hubungan yang baik dengan Nanami-san.

Itu agak memalukan, tapi aku mencoba yang terbaik untuk menyakinkannya bahwa Nanami-san adalah orang yang baik.

Akhirnya, sang guru menarik napas lega.

"Ternyata begitu. Maafkan aku sudah tidak sopan padamu." 

Sang guru membungkuk dalam-dalam kepadaku.

Mampu menundukkan kepala orang dewasa membuatku merasa tidak enak.

Pada saat yang sama, aku menatapnya dengan tatapan yang sedikit tidak puas kepadanya, berharap dia tidak meragukanku sejak awal setelah sehingga aku tidak perlu menjelaskan nya secara langsung kepadanya sesuatu yang canggung seperti itu.

Ia mungkin menyadari tatapanku, mengangkat kepalanya dan menjelaskan alasanya dengan senyum masam di wajahnya.

Dia menjelaskan, "Aku dengar kamu dibawa ke rumah sakit dengan pendarahan yang parah di kepalamu, dan kemudian rumor mulai beredar tentang kalian yang terlibat dalam kejadian ini mungkin sedang menutupi sesuatu."

Jadi begitu. ......

"Aku tahu itu hanya rumor, tapi sejak rumor itu menyebar, aku tidak punya pilihan selain memastikannya."

Memang benar bahwa situasi saat itu agak unik, sehingga dapat dimengerti bahwa orang akan khawatir jika mereka hanya mendengar ceritanya.

Tidak heran mengapa rumor bullying bisa menyebar sebelumnya.

"Bisa kamu lihat.....  aku benci mengatakannya seperti ini, tapi......."

Sang guru yang tampak enggan untuk mengatakannya, tetap berbicara kepada ku tentang pikirannya. 

"Kalian benar benar berbeda satu sama lain, bukan? Kalian tampaknya tidak memiliki hubungan apa pun sebelumnya.. dan aku mengkhawatirkan itu, tapi itu mungkin alasan yang baik bagi kalian untuk mulai pacaran."

Ya, kamu telah memilih kata-katamu dengan sangat baik. Aku yakin ini adalah cara guru menunjukkan ketulusannya.

Aku selalu menganggap bahwa gadis cantik dan laki laki biasa sepertiku berasal dari dimensi yang sama sekali berbeda dariku, kami tentu saja tidak memiliki kontak sama sekali sebelumnya.

Tapi kebenaran yang tidak akan pernah bisa terungkap itu tidak bisa kubiarkan terungkap.

Fakta bahwa ini adalah hubungan yang tidak lebih dari permainan hukuman. Itu terdengar lebih menyakinkan bagi mereka, tapi aku akan mencoba yang terbaik untuk tidak membiarkan kebenaran itu terungkap.

Seperti kata pepatah, diam itu emas

"Nanami adalah gadis yang sangat baik dan cantik dan aku sangat bangga padanya."

Matanya membesar pada kata-kata dan perbuatanku yang tiba-tiba.

"Kami saling mencintai satu sama lain, tidak lupa aku juga bertemu dengan kedua orang tuanya setelah kencan kemarin.. Tolong percaya kami. dan aku berharap dukungan darimu, Sensei!”

Aku tidak sengaja mengatakannya dengan nada yang kuat, dan guru itu mengedipkan matanya karena terkejut.

Aku tidak perlu terlalu romantis di depan guruku bukan? Tapi aku mengatakannya dengan penuh percaya diri.

Mungkin karena ini pertama kalinya dia melihatku bersikap seperti itu, dia sedikit geli, tapi dia memiliki senyum tulus di wajahnya.

“Dia tampaknya telah mengubahmu menjadi lebih baik.”

Itu adalah kata kata yang membuatku merasa lega..

“Maafkan aku karena telah meragukan mu, setelah tahu bahwa dia telah mengubahmu begitu banyak, seharusnya aku tidak meragukanmu sejak awal. Tetapi sebagai wali kelas, aku harus memastikannya...... Maafkan aku, sekali lagi aku minta maaf."

Sensei berusaha keras meminta maaf padaku. 

Ternyata menjadi guru itu berat.

Tapi tetap saja, membuat orang lain yang lebih tua dariku untuk menundukkan kepala dua kali padaku membuatku gugup dan menyesal.

Jadi aku juga meminta maaf kepadanya karena nada berbicaraku yang agak keras.

Pertemuan kami berakhir dengan kami berdua saling meminta maaf.

"Aku tidak percaya Misumai yang pendiam akan berbicara seperti itu padaku. Jika ia bisa mengubahmu sebanyak itu, aku rasa itu itu ide yang bagus untuk memintanya mengajarimu cara belajar.. terlepas dari penampilannya Nanami memiliki sikap yang baik dikelas dan peringkatnya cukup tinggi."

Saat aku hendak pergi keluar, dia mengatakan sesuatu seperti itu padaku. Aku bertanya tanya apakah aku benar benar sudah banyak berubah? Aku benar-benar tidak merasakannya.

Tapi kurasa ucapan Sensei ada benarnya juga, selain itu nilai Nanami relatif lebih tinggi, kurasa itu ide yang bagus untuk belajar dengannya.

Setelah percakapan selesai, aku membungkuk kepada Sensei dan berjalan ke kelas tempat Nanami menungguku

Aku ingin tahu apakah dia masih menungguku.

Aku sudah menyuruhnya untuk pulang lebih dulu karena aku dipanggil. Tapi dia bilang dia akan menungguku karena dia ingin pulang bersamaku.

Ini menghabiskan waktu lebih lama dari yang kukira, dan aku merasa tidak enak karena membuatnya menunggu lebih lama, jadi secara alami aku mulai mempercepat langkahku.

Ketika aku tiba di depan kelas, aku mengambil beberapa saat untuk mengatur napas dan meletakkan tanganku di pintu.

Tak lama kemudian suara yang terdengar dari ruang kelas menghentikan tanganku di pintu.

Aku merasa sedikit déjà vu.. Saat aku membuka pintu aku terkejut bahwa orang yang ada disana bukanlah Nanami-sam

"Aku tidak menyangka tipe cowokmu adalah laki laki pendiam seperti Misumai. Bagaimana kalian mulai berkencan?”

“Tahukah kamu? Aku mendengar bahwa baru-baru ini orang-orang yang kamu tolak, berkata bahwa kau sangat murahan. Kurasa pria seperti mereka lebih cocok untukmu. Jadi, mengapa kamu lebih memilih untuk berkencan dengan Misumai? Kudengar beberapa dari mereka adalah orang kaya…”

Yang kudengar adalah suara wanita yang berbeda dari Otofuke dan Kamiechi-san. 

Kata-kata yang keluar satu demi satu dari gadis-gadis itu termasuk kata-kata dan perbuatan yang tidak senonoh terhadap Nanami.

Aku tidak mengenali suara itu tetapi sepertinya pihak lain mengenalku.

Sepertinya begitu.

Itu benar.. Jika Nanami-san berkencan denganku, Seseorang akan mengatakan hal-hal seperti itu padaku.

Aku benar benar tidak cocok untuk Nanami-san. Aku sebenarnya tahu itu, tapi aku tidak merasa sedih saat mendengar ini.

Itu sebabnya aku merasa sedikit kasihan pada Nanami.......

Aku belum mendengar sedikitpun keberatan dari Nanami-san.

Apa yang dikatakan gadis gadis itu adalah hal yang benar.

Itu bukan umpatan. tapi banyak dari mereka membandingkanku dengan anak laki-laki yang telah ditolak oleh Nanami-san.

Aku mendengarkan mereka saat aku berdiri di depan kelas.... Apa yang mereka katakan itu semua benar.

Aku tidak tinggi.

Aku tidak memiliki wajah yang tampan

Aku tidak tinggi, aku tidak tampan, dan aku bukan orang yang tampan.

Aku bukan orang kaya, dan aku tidak pandai dalam olahraga.

Ada banyak hal yang tidak kumiliki.

Semua orang hanya ingin tahu mengapa Nanami-san memilihku, itu masih menjadi misteri bagi mereka, semua orang penasaran tentang hal itu. Jadi ini bukan kata yang buruk untuk ku.

Tidak ada yang buruk tentang itu..

Tapi itu membuatku sedikit sedih, hanya sedikit saja. Tapi aku ingin tahu apa yang Nanami-san pikirkan tentang itu.

Saat aku hendak memasuki kelas, aku mendengar suara Nanami untuk pertama kalinya.

"Dibandingkan dengan anak laki-laki yang aku temui, Youshin adalah pria yang jauh lebih baik yang pernah kutemui."

Aura dan kata-kata Nanami-san membuat ku merinding.

Aku tidak tahu apakah semua orang di sekitar ku memperhatikan perubahan itu atau tidak tapi mereka tertawa mendengar ini tetapi Nanami-san mengabaikan tawa itu dan terus berbicara.

"Itu sebabnya aku menyatakan perasaanku padanya. Youshin jauh lebih baik daripada anak laki-laki yang kutemui sejauh ini... "

Orang-orang di sekitar ku terdiam sejenak mendengar penegegasanya yang tenang. 

Lalu mereka tertawa. 



Itu adalah tawa yang mencakup fakta bahwa tidak mungkin pria murung seperti bisa lebih baik dari mereka, dan itu tidak mungkin..

"Dan hei."

Nada suara Nanami-san berubah total dari yang sebelumnya..

Tidak, nada suara Nanami jauh lebih tenang dan dalam, sesuatu yang belum pernah aku dengar sebelumnya, 

Orang orang disekelilingnya yang sedang tertawa di langsung terdiam mendengar nada suaranya yang dingin.

Mau tak mau aku membuka pintu sedikit dan mengintip ke dalam kelas melalui celah.

Saat itu, melalui celah, aku melihat wajah Nanami, dan itu dia… Nanami dengan wajah yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Dengan ekspresi di wajahnya, Nanami-san membuka mulutnya sambil menyilangkan kakinya.

"Youshin...dia sangat seksi saat melepas pakaiannya..."

Aku tersedak tanpa sadar. Nanami-san yang terus berbicara tanpa berhenti. Tidak ada seorangpun yang bisa menghentikannya.

"Itulah mengapa aku tidak bisa memikirkan pria lain saat aku berada dipelukannya... apakah kalian tidak menganggap pria seperti itu menarik..."

Ekspresinya sama glamornya dengan suaranya, dia memiliki senyum yang menawan dan menyihir diwajahnya, sehingga kamu tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.

Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. 

Gadis-gadis di sekelilingnya tampak seolah olah terpesona oleh penampilan anggun nya dan tersipu malu seolah olah itu adalah pertama kalinya mereka melihat wajah Nanami-san seperti itu. 

Itulah betapa menariknya dia sekarang, itu benar benar tidak terduga

Nanami-san...Mengapa kamu mengatakan kebohongan besar seperti itu...? 

Aku hanya secara tidak sengaja menunjukkan tubuh bagian atasku kepadamu dan itu hanya kecelakaan saja, dan kamu mencoba menyesatkan mereka dengan mengatakan bahwa aku telah memelukmu, tetapi yang aku lakukan hanyalah memelukmu untuk menghiburmu.

Dan juga wajahmu begitu merah sekarang.

Tapi yah kurasa situasinya akan semakin canggung jika aku terus diam disini melihat wajah Nanami-san begitu memerah didepan teman teman nya.

Aku ingin tahu apakah ini waktu yang tepat untuk menghampirinya.

Tapi, yah, mari kita pura pura tidak tahu saja. 

Mau tak mau membuat suara yang berlebihan, membuka pintu kelas, masuk, dan memanggil Nanami-san.

"Maaf membuatmu menunggu, Nanami-san. Urusanku sudah selesai, jadi ayo pulang sekarang..."

"Youshin...kamu lama sekali,  aku sudah menunggu begitu lama. Aku akan memaafkan mu jika kamu membelikan ku Es krim.”

Itu dia, Nanami-san yang biasa.

Dia tersenyum padaku dengan senyum bunganya seperti biasa, seolah-olah sihir yang baru saja dia tunjukkan padaku adalah sebuah kebohongan.

Ketika dia menghampiriku, dia meraih tangan ku dan berbicara dengan ekspresi sedikit tidak puas di wajahnya.

Gadis-gadis di sekelilingku terguncang seakan-akan mereka baru saja dibebaskan dari perbudakan mereka, dan beberapa dari mereka menatapku dengan wajah memerah.

"Sampai jumpa besok"

"Ya. Terima kasih sudah mengobrol dengan kami Nanami-san…."

Meninggalkan teman temannya di kelas, kami pulang bergandengan tangan.

Cara nya memegang tangan ku sama seperti cara sepasang kekasih yang sedang memegang tangan kekasihnya, seolah-olah dua mencoba untuk memamerkannya di depan mereka.



Aku melakukan yang terbaik untuk menjaga ketenanganku didepan teman temannya.

Kami berjalan bergandengan tangan sebentar dan ...... Aku bertanya pada Nanami tentang apa yang baru saja ia akukan dengan mereka saat aku tidak ada.

"Hei, kenapa kamu tiba-tiba memujiku?”

"Ah, Apa kamu dengar mendengarnya?”

“Maaf, sejujurnya aku telah mendengar semuanya.”

“Hmm, begitu ya.”

Nanami-san tersenyum seperti gadis kecil yang nakal dan menjulurkan lidahnya.

Aku bahkan belum bisa melupakan pesona yang kulihat sebelumnya.. Penampilannya saat ini seperti anak kecil yang lugu.

Dari mana ia belajar untuk terlihat seperti itu?

"Karena semua orang belum mengerti betapa kerennya Youshin sama sekali. Jadi, aku ingin menunjukkan kepada mereka betapa menariknya Youshin. Aku ingin memujiku kembali karena sudah memujimu di depan teman teman ku.”

Nanami-san mengayunkan tangannya yang tergenggam dengan gerakan berlebihan dan menatapku dengan tatapan tajam.

Itu benar, ia telah melakukan yang terbaik untuk membelaku, dan penting bagiku untuk berterima kasih.

Pesonaku mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dikatakan Nanami tapi itu membuatku tersentuh untuk dipuji olehnya.

"Aku sangat senang melihatnya. Aku tidak tahu apa pesonaku, tapi aku rasa hanya Nanami saja yang bisa melihat itu.”

Aku rasa itu sudah cukup.

Aku berharap rumor aneh atau semacamnya tidak beredar setelah ini. Bahkan jika itu terjadi, selama aku bisa bersama Nanami-san, aku akan baik-baik saja.

Tiba tiba menyadari bahwa sekeliling ku menjadi hening. Tak lama setelah itu Nanami-san tiba-tiba terdiam.

Dia memalingkan wajahnya dariku dan pipinya memerah.

"Yousin… mengapa kamu berpikir seperti itu?.... Bagaimana kamu bisa mengatakannya dengan santai?......"

Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan... 

Aku mungkin telah dipengaruhi oleh banyak orang.

Setelah terdiam beberapa saat, kami saling menatap satu sama lain, dan kemudian saling menertawakan satu sama lain.

Kemudian Nanami-san memegang tanganku erat erat. Ini sedikit geli

Tapi kehangatan tangannya membuat ku nyaman

Caranya memegang tanganku seperti cara sepasang kekasih, membuatku mengingat kembali semua hal yang terjadi pada kemarin. Waktu yang kuhabiskan bersama Nanami-san kemarin dan juga  hari ini.



Kalau diingat ingat aku lumayan keren kemarin, hehehe.

Selain itu Nanami sedang dalam suasana hati yang baik, dan sedang bersenandung menyanyikan “Eskrim” dan menyanyikannya berulang ulang kali.. Seperti anak yang lugu.

Tampaknya hubungan kami tidak berubah sejak hari itu, namun aku merasa aku telah sedikit berubah ..

Aku tidak bisa memutuskan apakah itu menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Yah, itu mungkin arah yang buruk untuk hatiku. Tapi setidaknya... aku ingin berpikir itu menjadi lebih baik.

“Ngomong-ngomong...... di mana kau mempelajari semua ekspresi seksi yang kamu lakukan sebelumnya? Aku kaget melihatnya.”

“Oh, itu? itu bukan apa-apa. Aku hanya mencoba untuk meniru ibuku saja.”

“Baru pertama kali aku mendengar itu.”

"Yah, banyak yang telah terjadi. Sebenarnya, dalam hati aku merasa malu, aku belum siap menunjukannya padamu…..”

“Eh? kamu bilang apa barusan?”

Dengan suara yang perlahan-lahan menghilang, Nanami-san bergumam seperti itu padaku, tapi aku tidak mendengarnya dengan jelas.

“Nandemonaiya(Bukan apa-apa,) Lupakan saja, ayok kita makan eskrim setelah ini.”

'Ya, terimakasih sudah bekerja keras untukku, mari kita beri Nanami eskrim, untuk kerja kerasnya.”

'Wow, mari kita berbagi setengah!'

Nanami-san kelihatanya sudah kembali bangkit lagi, setelah wajahnya memerah untuk beberapa saat.

Kegembiraannya yang polos hanya karena dibelikan es krim membuatku bahagia juga. Mari kita berikan es krim kepada Nanami-san yang sudah bekerja keras. 

Aku tidak berpikir ini cukup untuk membalas perasaannya, tetapi jika aku dapat membalas perasaannya sedikit saja. Aku harus menghargai setiap kesempatan yang kudapatkan. 


Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Saat tidur, aku mengalami mimpi di mana aku sadar bahwa aku sedang bermimpi. Lucid dream, seingatku, adalah situasi yang memungkinkan kamu untuk mengubah arah mimpi atau bahkan mem…
  •  Setelah melakukan perjalanan yang sangat jauh, aku mengingat kembali kenangan-kenang menyenangkan yang ku miliki bersama Youshin beberapa hari terakhir ini.Ketika aku melihat…
  • Melihat wajah Nanami dari dekat membuatku sangat senang, karena dia terlihat seperti bidadari yang tidur di depanku saat aku bangun di pagi hari.Aku tahu ini mungkin terdengar meny…
  • Ini adalah pertama kalinya aku merasa sedih melihat akhir dari suatu acara bersama keluargaku, karena ini adalah pertama kalinya dalam hidupku aku memutuskan untuk melangkah keluar…
  • Hari ini aku memasuki kamar Youshin untuk pertama kalinya dalam hidupku.Walau tidak banyak yang aku lakukan bersamanya hari ini, tapi aku tetap menikmatinya.Setelah menghabiskan wa…
  •  Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari Youshin saat aku mengobrol dengannya. Cahaya yang masuk melalui jendela menyinari Youshin dan mataku tertuju padanya.Kami berbicar…

Posting Komentar