Pada malam sehari sebelum aku akan kembali ke asrama sekolah.
Perdana Menteri yang terpampang di televisi membacakan kata-kata tersebut dengan wajah menyesal.
"Hari ini, kami telah memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat."
"Sungguh?"
Aku berteriak tanpa sadar saat melihat berita.
Mereka memutuskan untuk memperpanjangnya berdasarkan situasi penyebaran infeksi.
Aku pikir kali ini akan benar-benar dicabut, tapi tampaknya keadaan yang tidak normal ini akan terus berlanjut untuk sementara waktu.
Namun, itu tidak mengubah keputusanku untuk kembali ke asrama sekolah.
Pada saat itu, ada pemberitahuan dari Line di ponselku.
Itu adalah pesan dari teman sekelasku.
Tidak hanya itu, isinya mengenai asrama sekolah.
"Hah? Ini bohong, kan?"
"Ada apa, Yoshino-kun?"
Aku memandang layar ponselku dengan tatapan aneh, membuatnya khawatir.
Hoshikawa mengintip dengan wajah khawatir.
Tidak hanya itu, dia juga tampak imut seperti biasa, tapi bukan itu yang aku pikirkan.
“Katanya, mereka memperpanjang penutupan asrama juga."
"Eh, jadi, Yoshino-kun-"
"Aku tidak bisa kembali ke asrama."
Saat aku mengucapkannya, Hoshikawa hampir tersenyum, tapi dia menahannya.
Mungkin dia merasa itu tidak pantas.
Namun, reaksi ini membuatku merasa lega.
Toh, aku tidak bisa pulang ke rumah keluargaku. Jadi,
"Hoshikawa."
"Ya?"
"Maaf, tapi-"
"Aku masih punya satu kamar yang kosong."
"Bisakah aku tinggal di sana?"
"Tentu saja ♡"
Hoshikawa mengangguk, dan kali ini dia benar-benar tersenyum.
Aku merasa ini pertama kalinya aku dengan tulus menerima ajakan Hoshikawa.
Dengan ini, masa tinggal bersama antara aku dan Hoshikawa diperpanjang.
Tidak ada yang tahu berapa lama kehidupan baru ini akan berlangsung.